.
.
Terduduk diam diujung ranjang. Dengan matanya yang sembab, hidung dan pipinya yang memerah. Rambut gadis ini pun berantakan. Menandakan bahwa dia sehabis menangis dalam waktu yang lama. Sudah pasti ini adalah Jisoo yang polos.
"Jisoo.. Dia hanya sahabat masa kecilnya, kau tidak perlu khawatir." Ujar Seulgi yang sekarang duduk di sofa Apartemen Jisoo. Memandang Jisoo yang terlihat sangat kacau.
Benar, setelah melihat Eunwoo di Caffe bersama seorang perempuan berambut Blonde itu, membuat Jisoo merasa sesak. Sejak di Caffe Jisoo tidak bisa berhenti memandangi perempuan dihadapan Eunwoo. Seharusnya Jisoo yang berada disana. Perempuan itu telah mencuri tempatnya.
"Mengapa aku baru tahu?" Sahut Jisoo, menghapus air mata yang berada dipipinya. Suaranya begitu serak, sampai Seulgi menghela napas panjang. Sebelumya Seulgi sedang akan pergi ke perpustakaan, tetapi Jisoo menelepon sambil terisak. Jisoo menyuruhnya untuk pergi ke Apartemen Jisoo. Dan berakhirlah dia disini, menenangkan Jisoo.
"Roseanne Park, dia seorang model. Dia sepertinya sudah kembali dari Australia. Orang lain bilang, dia sudah berada di Australia selama kurang lebih 6 tahun. Dia lahir di New Zealend, kemudian pindah ke Australia dan tinggal di Korea saat umurnya 5 tahun. Dan mulai menjadi teman dekat Eunwoo, karena ayahnya berkerja sama dengan Ayah Eunwoo, Cha Seung Won." Jelas Seulgi panjang lebar, Jisoo berpikir sejenak. Walaupun Perempuan itu hanyalah temannya saja, tapi Jisoo tetap merasa sesak. Permasalahannya adalah Perempuan itu sangatlah cantik.
Jisoo sangat iri karena kedekatannya dengan Eunwoo. Penampilannya sangat berbanding balik dengan Jisoo, apa Jisoo sedang bertambah saingan yang jelas jelas lebih kuat dari ratusan penggemar Eunwoo lainnya?
Setelah Eunwoo keluar dari Caffe, Jisoo hanya diam melamun. Taehyung dan Jennie pun kebingungan harus melakukan apa. Alhasil Jisoo membuka suara untuk pergi pulang, dan dianggukan oleh Taehyung dan Jennie. Taehyung sudah menawari untuk mengantar Jisoo, tapi Jisoo menolak.
Jisoo bukan tidak ingin bercerita jika hatinya sedih. Namun, keadaannya berbalik. Jennie dan Taehyung baru saja menasehatinya untuk berhenti menyukai Eunwoo. Jika ia mengeluh, sudah pasti Jennie dan Taehyung akan lebih keras lagi untuk menyuruh Jisoo berhenti. Itulah yang ada dipikiran Jisoo, oleh sebab itu, Jisoo memanggil Seulgi.
"Jadi benar seperti itu? Kau tahu darimana?" Jisoo masih tidak terlalu yakin. Hanya saja, Jisoo benar benar merasa tidak nyaman. Sikap Eunwoo memang sama sekali tidak membuat Jisoo berhenti. Keras kepala. Sebenarnya Eunwoo sudah berkali kali memperingati agar Jisoo tidak menggagunya lagi. Tapi beginilah Jisoo, tetap akan terus mendekati Eunwoo.
"Jisoo.. Aku mengenal Yeri dari kelas 1 SMA. Dia sangat tahu asal usul Eunwoo, walau sekarang tidak sehandal kau. Hanya saja kau tertinggal yang satu ini. Ayolah Jisoo, berhenti menangis. Lagipula kau bisa mencari yang lain, kan?" Dikata kata terakhir Seulgi, Jisoo memincingkan matanya. Menghela napas panjang. Mungkin Jisoo harus bersyukur sekarang.
"Tadi kau bilang namanya siapa?"
"Park Chaeyoung, atau Roseanne Park. Mungkin kau bisa memilih salah satu namanya."
"Park Chaeyoung.. " Ujar Jisoo lirih. Beranjak dari kasur menuju pintu lemarinya yang terbuat dari cermin. Menguncir rambutnya sampai tergulung sempurna. Lagi lagi ia menghela nafas panjang, saat melihat pantulannya dicermin. Berantakan dan kusam. Itulah yang ada dibenaknya. Tidak seperti secantik Roseanne, yang memiliki kulit terawat dan rambut yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste Of Time [Kim Jisoo]
Fiksi PenggemarHidupnya bukan untuk kedamaian, meski tujuh tahun berlalu bukan hal mudah baginya untuk menghapus ingatan gelap dari pria diktator seperti iblis.