Vote ya jangan lupa ^^
.
.
Jisoo sedang membuat dokumen di ruangannya, namun tiba-tiba sang Direktur menelponnya dan memintanya untuk datang. Lantas Jisoo mendengus, baru saja lima menit yang lalu ia dari ruangan itu dan hanya memberitahunya untuk segera menyelesaikan tugas itu, bukankah bisa menyuruhnya ditelepon? Sikapnya aneh belakangan ini, sangat menyebalkan.
Tidak mungkin Jisoo tidak menuruti perintah atasanya, jadi ia bangkit menuju ruangan pria itu.
Ketika sudah sampai didalam setelah ia telah diizinkan untuk masuk, Jisoo mendapati Eunwoo yang sedang terdiam menantinya untuk segera menghampiri.
"Ada apa, pak?" Tanya Jisoo tatkala sudah berhadapan dengan pria itu.
Eunwoo membanting tumpukan berkas ke atas meja dengan kasar.
"Segera Fotokopi! Aku ingin secepatnya." Perintahnya dengan nada yang begitu dingin, dan lirikan yang tajam pada Jisoo.
Menghela nafas pelan adalah reaksi Jisoo saat ini, ia tahu ini memang tugasnya. Sikap Direktur yang seperti ini sangatlah menjengkelkan. Dia pria tak tahu malu setelah membuat masalah dengan Suho beberapa hari yang lalu. Dan yang lebih menyebalkan, Eunwoo terus mendiaminya.
Setiap masalah yang terjadi, itu pasti ulah pria itu.
"Mengapa diam saja?" Tanya Eunwoo dengan begitu sinis.
Jisoo menatapnya jengah. "Baik, pak." Jawab Jisoo singkat.
Ia ambil berkas itu dengan cepat, entahlah Jisoo pun kesal pada pria itu. Entah perihal apa yang terjadi saat mereka pergi minum bersama, Suho tidak banyak bicara setelah itu. Suho banyak diam, dan hanya fokus meyetir dengan tatapan kosong. Jisoo bertanya namun Suho hanya menjawab jika semua baik-baik saja.
Bukankah itu aneh? Jisoo sangat merasa kebingungan. Takut Eunwoo mengatakan hal aneh padanya.
Jisoo melangkah keluar, saat dirinya sedang menutup pintu, netranya mendapati Karina dengan rambut terikat melangkah kakinya mendekat. Jisoo tak berkutik di depan pintu besar berwarna cokelat itu.
Untuk apa Karina datang ke sini? Sekarang adalah jam kerja. Begitu tidak tahu waktu.
"Hello!" Sapa Karina saat berdiri didepannya. "Aku selalu bertemu denganmu ternyata."
"Mengapa kau ada di sini?" Tanya Jisoo pelan, namun dengan tatapan tajam.
Ayolah, Karina terus muncul dan itu membuat Jisoo jengah. Apalagi jika Eunwoo terus membela wanita yang satu ini, padahal sikapnya begitu angkuh walau hanya menjadi mainan pria itu.
"Tentu saja bertemu dengan kekasihku, apalagi?"
Jisoo tertawa simpul mendengar itu. Terlalu percaya dirikah Karina saat ini?
"Pak Direktur sedang sibuk, sebaiknya kau mencari waktu yang lebih tepat Karina-ssi." Tutur Jisoo, tentu saja membuat raut wajah Karina yang sebelumnya menampilkan senyuman kini memudar.
"Apa ini urusanmu?" Tanya Karina dengan sinis.
"Ya, dia menyuruhku untuk tidak ada yang mengganggunya saat ini."
"Aku tidak peduli. Sekarang juga aku harus menemuinya, aku ingin berpamitan dengannya. Jangan menghalangi jalanku, Jisoo-ssi." Ucap Karina dengan penekanan.
Pamit? Karina akan kembali ke Jerman ternyata. Baguslah, karena Jisoo sudah malas menghadapinya.
"Tetap tidak bisa." Sela Jisoo, menghalang pintu saat Karina mencoba untuk melewatinya dan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste Of Time [Kim Jisoo]
FanficHidupnya bukan untuk kedamaian, meski tujuh tahun berlalu bukan hal mudah baginya untuk menghapus ingatan gelap dari pria diktator seperti iblis.