Heyooo! Siapa yang masih nunggu Bonus Chapter Waste Of Time??!! Lama banget, ya? Hehe, maaf ya! Tenang, kalo votenya masi kenceng Bonus Chapter TERAKHIR aku publikasi hari minggu, ya! Selamat membaca~~~
***
Kala pagi menyambutnya dengan baik, tapi tidak dengan perasaannya. Jisoo membuka mata, baru saja ia terbangun dari tidurnya. Ia menggeliat pelan, lalu mendengus hampir sebuah ringisan pelan.
Pagi ini ia terbangun sendiri lagi, itu membuatnya sedikit merasa aneh. Sudah seminggu lebih suaminya pergi lebih awal ke kantor, dan lagi pulang larut malam lantaran pekerjaan di perusahaan sedang padat. Waktu yang Jisoo habiskan dengan Cha Eunwoo terlampau singkat.
Ketika pria itu pulang, tentu akan merasa lelah, berakhir tertidur, dan di pagi hari wajib untuk pergi ke kantor. Eunwoo tak pernah membangunkan Jisoo bahkan hanya untuk pamit.
Dan semalam... Jisoo sepertinya salah besar, entah mengapa ia begitu emosional pada suaminya. Semalam, tepat saat Cha Eunwoo pulang pukul sebelas malam, ia menunggu kedatangannya, namun hanya terjadi perdebatan kecil.
Seharusnya Jisoo mengerti saat Eunwoo menjelaskan jika pria itu tidak bisa mengantar untuk pergi kontrol kandungannya, sebab pekerjaan yang tak bisa ditinggal. Tetapi, Jisoo hanya memperdebatkan masalah itu karena hanya ditemani oleh Rocky.
Jisoo bangkit dari baringan, berjalan menuju kamar mandi. Sebelum itu ia berhenti di depan cermin besar, menatap tubuhnya yang kini sudah tak sama. Perutnya membesar, tentu karena kini usia kandungannya sudah memasuki delapan bulan.
Tentu ia telah memasuki masa cuti.
Ia menyentuh perutnya, lalu mengusap pelan. Jisoo beralih mendekat ke arah sebuah laci, dan mengeluarkan hasil USG yang ia dapat kemarin. Garis bibirnya terangkat sempurna, ia tak sabar bertemu dengan bayinya.
Bayi laki-laki mereka.
Jisoo ingat betul seberapa antusias Cha Eunwoo saat pertama kali tahu jenis kelamin dari kehamilannya, pria itu senang dan jika bisa dikatakan pria itu menangis di tempat. Tak sadar, Jisoo tertawa mengingatnya.
Terlebih lagi saat menentukan nama yang akan tersemat untuk bayi mereka, Jisoo tentu membiarkan sang ayah menentukan. Pada akhirnya, setelah pertimbangan yang panjang, mereka telah menemukan nama yang luar biasa.
Cha Woo Ram.
Ah, Jisoo tidak sabar. Ayahnya memang hebat, ia juga ingin bertemu dengannya.
Ya, sejujurnya Jisoo sangat merasa bersalah pada Eunwoo. Itu membuatnya murung, dan ingin menemuinya.
Sepertinya datang ke kantor adalah hal yang baik, mungkin membawakan bekal istimewa juga akan membuat Eunwoo senang.
Secara cepat Jisoo membenahi hasil USG, lalu berjalan ke arah kamar mandi, karena ia akan memasak menu kesukaan suaminya dan pergi ke perusahaan.
~•~
Jisoo melangkah memasuki gedung perusahaan, sambil membawa tas bekal untuk suaminya. Dengan senyum yang mengembang, sesekali ia tersenyum dan menyapa para pegawai yang melewatinya. Ia sendirian, sebenarnya Jisoo datang bersama Pak Jung, selaku supir yang mengantarnya. Tetapi ia memintanya untuk menunggu di mobil, seraya memberi uang jika saja Pak Jung ingin membeli sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste Of Time [Kim Jisoo]
FanficHidupnya bukan untuk kedamaian, meski tujuh tahun berlalu bukan hal mudah baginya untuk menghapus ingatan gelap dari pria diktator seperti iblis.