(CUTTED)
~^^~
"Jisoo?"
Brak!
Eunwoo memejam ketika mendengar suara bantingan pintu itu, yang ia ketahui siapa pelakunya dan dirinya pun menghela nafas berat.
Jisoo.. Gadis itu telah melihatnya.
Ia menjauh dari cekuruk leher Karina, yang pemiliknya pun ikut terdiam.
"Thanks." Lirih Eunwoo, melangkah jauh lalu membelakangi gadis itu seraya merapikan dasinya.
"Whatever! Mengapa aku harus melakukan itu untukmu?" Tanya Karina setelah memutar bola matanya malas, lalu turun dari meja yang sebelumnya ia duduki.
Eunwoo tak menggubris pertanyaan itu, tetap fokus merapikan pakaiannya.
"Tega sekali kau memanfaatkan ku untuk membuatnya seperti itu. Apa tujuanmu?" Ketus Karina.
"Tak ada." Bohongnya.
Karina berdecak lalu menyandarkan pinggangnya bertumpu pada meja.
"Aku tak lagi membutuhkannya." Lirih Eunwoo tertahan dengan keangkuhannya.
"What? Apa aku harus percaya itu? Kau pasti bercanda, karena dari sudut pandangku kau selalu mengutamakannya. Tak pernah kau melewatkan satu kalimat untuk memujinya padaku, dan kau.. Memberi tahu hubungan kita. Semua ini karena dia, bukan? Itu berarti dia penting." Ujar Karina panjang lebar, lalu mengambil gelas berisi minumannya.
"Diamlah." Eunwoo menyesap minuman yang ada sudah berada di tangannya.
Tentu Karina kesal ketika Eunwoo menyuruhnya untuk berpura-pura bercumbu secara diam, tak lain hanya agar Jisoo memergoki kegiatan mereka. Aslinya tak ada yang mereka lakukan. Namun, dirinya hanya bisa menurut, karena suasana hati pria itu terlihat jelas sedang buruk.
"Kau tahu aku mencintaimu, tapi jangan membuatku kesal. Kau menjauh karena telah kembali mendapatkannya, namun apa ini? Kau menggunakan ku saat bertengkar dengannya. Such a shame.." Karina menghela nafas diakhir kalimatnya.
"Dia memang penting bagiku, aku hanya muak dengannya."
"Apalagi dia kalau begitu." Jawab Karina cepat, dengan menatap tajam padanya.
Eunwoo berdecak. Lalu terlintas dipikirannya tentang Jisoo. Apa gadis itu menangis? Pertengkaran mereka hari ini begitu besar, ia tak suka mendengar Jisoo yang terus ingin menjauh darinya.
Karina memperhatikan wajah Eunwoo yang terlihat begitu menyeramkan dengan rahangnya yang mengeras.
Jujur, Karina sudah malas dengan ini semua. Ia tahu jika Jisoo adalah wanita yang paling pria itu inginkan, tetapi ada apa dengan mereka berdua?
"Jadi apa rencanamu untuk ke depannya?" Tanya Eunwoo, mengalihkan pembicaraan.
"Aku berniat untuk berkeliling dunia, dalam waktu yang lama." Ungkap Karina.
"Really?"
"Ya. Beberapa hari yang lalu Ayah mengatakan padaku untuk berkenalan dengan seorang pria, putra dari sahabatnya. Dan menyuruhku untuk pergi bersamanya, Ayah tidak tahu jika pria itu adalah mantan kekasihku saat sekolah menengah."
Karina terkekeh pelan.
"Lagipula aku perlu hidup baru." Lanjutnya.
Hening.
Karina sadar untuk apa ia harus tetap mengemis pada Eunwoo, bukan dirinya yang diinginkan pria itu.
"Baguslah kalau seperti itu." Sahut Eunwoo setelah diamnya beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste Of Time [Kim Jisoo]
FanficHidupnya bukan untuk kedamaian, meski tujuh tahun berlalu bukan hal mudah baginya untuk menghapus ingatan gelap dari pria diktator seperti iblis.