(20) Trapped

2.2K 262 47
                                    

Setelah kalimat Direktur di meja makan, sukses membuat Jisoo tak berkutik lantaran semua menatapnya. Tunggu, sebenarnya Jisoo tidak mengerti tatapan itu, namun ia sangat canggung dan tidak nyaman.

Jisoo mengumpat dalam hati, dan berusaha abai dengan sekitarnya. Pria itu tidak boleh seenaknya bicara seperti itu, akan banyak orang yang beranggapan lain tentang itu. Tapi, sudahlah mau bagaimana pun itu sudah terjadi. Dan apa Jisoo akan menuruti perintahnya? Oh! Tentu tidak. Nyatanya ia tidak punya alasan untuk harus pulang bersamanya.

"Jujurlah, Jisoo.. Sedekat apa kau dengan pak direktur? Selama dia menjabat sebagai direktur di perusahaan, aku tidak pernah melihat dia mengantar Sekretarisnya." Sooyoung mengatakan itu dengan raut wajah yang sangat penasaran. Setahu Jisoo, Sooyoung bukan wanita yang ingin tahu tentang hal seperti itu.

Bayangkan saja, Jisoo baru saja ikut berkumpul dengan rekannya di depan vila untuk menunggu bus datang. Karena ia sedikit terlambat, ia meminta temannya untuk tidak menunggu, dan Jisoo akan menyusul. Namun, baru saja dirinya bergabung, ia sudah di lempar pertanyaan. Jisoo terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Hendak menjawab, ia kalah cepat oleh Yena salah satu rekan yang lain.

"Lalu, bukankah seharusnya kau berada di taman, Jisoo?" Tanya Yena pada Jisoo, merasa aneh dirinya ikut bergabung menunggu bus. Ingat Yena? Ya, dia salah satu pegawai yang pernah dimarahi secara terbuka.

"Direktur membatalkan." Bohong Jisoo.

"Sungguh?" Tanya Yena lagi, dan hanya di balas anggukkan kecil dari Jisoo.

"Apa mungkin jika pak direktur tertarik padamu?" Suara Sooyoung terdengar nyaring, seraya memegang lengan Jisoo. Lantas semua menatapnya.

"Hei! Itu tidak mungkin!" Yena menyela.

"Ya, lagipula Jisoo sudah bertunangan." Ujar Jihyo, membuat Jisoo menatap ke arahnya.

Kesadarannya naik hingga kepermukaan. Sungguh, Jisoo yang tidak tahu malu. Ia sudah melupakan hal itu, benar-benar pengkhianat.

"Apa? Dengan siapa? Kenapa tidak cerita?" Sooyoung terkejut bukan main.

"Direktur perusahaan aslinya." Jawab Lisa dengan ringannya. Jisoo terperangah, sejauh mana Lisa mengetahui tentangnya. Setahu Jisoo ia hanya pernah mengatakan pada Jihyo, bukan tidak ingin memberitahu jika Suho adalah tunangannya, tapi ia butuh sedikit privasi.

"Beruntung sekali.." Sooyoung melembut.

"Lagipula, semalam aku melihat seorang wanita bertemu dengan pak direktur tadi malam, wanita yang sama seperti seminggu yang lalu!" Ujar Jihyo, membuat semua melihat raut terkejut, tak terkecuali Jisoo yang mendengar itu mengeratkan genggamannya pada kopernya.

Karina?

Ya Tuhan. Seharusnya ia tidak terkejut, tapi mengapa mendengarnya sangat memilukan.

Jisoo yakinkan semalam hanyalah sebuah kesalahan, tidak lebih.

"Menurutku mereka berkencan, dengan satu bukti wanita itu menyusulnya hingga berada di sini. Dan mustahil jika pak direktur menyukai sekretarisnya sendiri." Lisa berkata seraya berjalan lebih dulu, karena beberapa bus telah datang.

Jisoo terpaku, harga dirinya seolah lenyap saat Lisa mengatakan demikian. Ia merasa benda tajam menembus tubuhnya dengan satu hentakan, Jisoo pun tidak mengerti mengapa Lisa bisa mengatakan itu. Semustahil itu kah? Baiklah, sebenarnya itu tidak penting. Tapi, setidaknya Lisa sedikit salah dengan penyampaiannya.

"Jisoo, ayo!" Panggil Jihyo, yang terbilang jauh dari posisinya.

Oh ya ampun, Jisoo sibuk dengan pikirannya hingga tidak menyadari temannya sudah pergi. Ia menyusul, dan Jihyo yang melihat Jisoo melangkah, ia lanjutkan untuk berjalan masuk kedalam bus.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang