SELAMAT DATANG PEMBACA BARU. DAN SELAMAT DATANG KEMBALI PEMBACA LAMA🍒
.
.
.BERAPA LAMA KALIAN NUNGGU CERITA INI?
.
.
.KASIH AKU EMOT PELANGI 🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
.
.
.VOTE SAMA KOMENNYA SABILAH🤪
.
.
.SHARE CERITA INI KE TEMEN KALIAN, BIAR KITA HALU BARENG🍒
.
.
.SELAMAT MENGHALU KAUM HALU 🍒
***
•Prolog
“NOEMI MAU KE MANA!” Lengkingan suara dari seorang cewek berambut coklat terang terdengar.
“Liat doi latihan basket!” sahut temannya kemudian.
Benar yang Lara yakini kalau Noemi pastinya akan ke lapangan basket. “Ikut!” Lantas dia berlari mengejar Noemi.
Dan disinilah Lara berada, di tribun sambil duduk manis melihat pujaan hati latihan basket. Jersey kuning yang cowok itu kenakan menambah ketampanannya membuat Lara enggan melirik yang lain.
Sementara Noemi— temannya, dia tak ada di tribun. Cewek itu sudah di bawah tribun mendahului Lara mendekati cowok yang sama, si kapten basket yang mengenakan jersey kuning.
Panggil saja dia Luka. Cowok yang diam-diam Lara sukai selama tiga tahunan ini.
“Katanya suka sama dia, tapi liat temen sendiri deketin doi, lo, kok, enggak sakit hati?” Lara menoleh ketika Iva duduk di sampingnya.
“Ini juga mau move on kok,” ucap Lara kemudian.
“Bacot doang lo gedein, Ra. Sadar, Ra. Sadar! Lo udah kalah start sama Noemi. Noh! Liat temen lo, dia udah mepet aja sama Luka, lah elo? Liatin dia dari jauh aja kerjaannya.”
“Ta—”
Dringgg dringgg.
Deringan dari ponsel Lara memangkas ucapannya. Dahi Lara mengernyit ketika nomor asing terlihat. Tak ingin ambil pusing Lara angkat saja telpon itu.
“Apa ini keluarga korban?”
Sementara Lara melirik Iva. Cewek itu menanyakan siapa si penelpon tanpa suara dan Lara jawab dengan kedikan bahu.
“Maksudnya?”
“Mohon maaf, kami turut berduka cita atas kematian Pak Darma juga Bu Serli sebagai korban kecelakaan pesawat."
Deg.
“Bohong!”
Teriakan Lara juga sorot mata yang kosong membuat Iva panik dan ingin bertanya.
Ini tidak mungkin. Ibu dan Ayahnya sudah berjanji akan memberikan Lara kejutan ketika pulang nanti, dan apakah ini kejutannya? Kabar kematian mereka? Apakah ini lucu? Mereka sedang prank, kah? Tapi mengapa Lara rasa ini nyata?
Tuhan, jangan ambil mereka, Lara tak tahu harus hidup bersama siapa. Ia tak punya saudara, yang ia punya hanya mereka.
“Kenapa, Ra?”
“Ibu sama Ayah—” Tak sanggup Lara melanjutkan penjelasannya. Tenggorokannya tercekat.
Baru tadi malam kedua orang tuanya berkabar akan pulang hari ini. Dan apa ini? Apakah pulang maksud mereka itu bukan pulang ke rumah yang mereka tinggali, melainkan pulang ke rumah Tuhan?
Rasanya sesak kalau mendapatkan kenyataan ini. Seperti batu besar menghantam hatinya. Kenyataan ini membuat dia ingin menolak.
“Ra—”
“Ibu sama Ayah meninggal, Va!”
—— L ——
Berapa abad ya cerita ini betelur?
Fyi, kali ini gue bener-bener revisi nih cerita dalam judul yang berbeda. Iya judulnya emang cuma 'L' sengaja biar gampang diinget, eyaaaa~😂
Suka gak suka harus suka pokoknya!
Tinggalin vote sama komennya yok!
•| Let's be my friends |•
Instagram : @mybauuuu.ofc
Facebook : Bauu wpGohamsamnida 🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
L for Langgeng [END]
Teen Fiction"𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗼𝘃𝗲 𝗼𝗻, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗶𝗻." *** Siapa yang tidak senang dijodohkan dengan crush sendiri? Hampir sejuta umat mengatakan iya. Begitu juga Lara. Senang dan sedih menyatu begitu kabar orang tuanya tewas dalam k...