UDAH SHARE CERITA INI BELOM?
.
.
.
EMOT FAVORITE KALIAN MANA!
.
.
.
GIMANA HARI INI?
.
.
.
KASIH AKU PELANGI🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
.
.
.
LET'S HALU WITH ME
•••Kepulan asap berasal dari kopi panas berembus bebas di udara. Mata wanita dengan sneli itu menerawang kosong pada jalanan. Pikirannya melayang pada kejadian tempo lalu, di saat dia dan menantunya memergoki putranya bersama perempuan lain.
“Perempuan yang sama Luka itu siapa?”
Wajah Lara memias tatkala Eva melihat Luka bersama Noemi. Begitu juga kedua insan itu. Namun, wajah pias Noemi berubah berseri begitu melihat kehadiran Eva tak jauh dari jangkauan mereka.
“Itu Mama kamu, kan, ya?” Noemi bertanya ketika melihat Eva yang juga melihat mereka.
“Ada Lara juga?” Luka tak menanggapi. “Ke sana yuk!”
Luka tetap tenang meski Noemi menarik tangannya menuju Eva dan Lara berada. Tak ada satupun rasa takut ataupun rasa bersalah dari riak wajahnya. Tatapan menusuk Eva tidak ia hiraukan. Toh ia juga yakin mamanya tidak akan mungkin mengomelinya.
“Hai Tante,” sapa Noemi ramah. Eva memaksakam kedua sudut bibirnya untuk tertarik sementara manik mata dia melotot tajam pada Luka.
“Kalian lagi dinner bareng nih ceritanya?” Lara yang dilirik tersenyum kikuk. “Lara, kok, enggak ngajak sih?” gerutu Noemi, ia mendudukan bokongnya di depan Lara.
“Kita enggak niatan dinner bareng. Tadi cuma gak sengaja aja ketemu di lobby rumah sakit. Selanjutnya you know lah,” tutur Lara dibumbui kebohongan.
‘Maaf, aku harus bohongin kamu, Mi.’ Lara membatin merasa bersalah.
Seketika itu tangan Lara terasa digenggam pleh seseorang. Ia menoleh pada Eva, wanita setangah baya itu tersenyum lembut padanya. Seakan menguatkan dia.
“Kalian ngapain di sini?” Eva berusaha melembutkan suaranya.
Yang Luka tangkap justru suara Eva memang bertujuan untuk mengintimidasi mereka. Luka sadar, tetapi ia tak peduli. Bukankah Luka sudah berkata jauh sebelum dia menikahi Lara? Kalau tugas Luka hanya menikahi, menafkahi Lara, tidak lebih! Jadi bebas dong mau dia selingkuh juga?
“Kita lagi kencan Tante. Maaf ya, anaknya aku curi, hehe,” cengir Noemi. Gadis itu selalu ceria meski atmosphere di sini sedang panas.
“Kencan ya?” ulang Eva. Ia memangggut-manggutkan kepala, netranya melihat tajam pada Luka yang membuang muka acuh.
“Luka kok enggak bilang sama Mama?” Luka menoleh seraya berdecak.
“Gak guna,” sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L for Langgeng [END]
Teen Fiction"𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗼𝘃𝗲 𝗼𝗻, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗶𝗻." *** Siapa yang tidak senang dijodohkan dengan crush sendiri? Hampir sejuta umat mengatakan iya. Begitu juga Lara. Senang dan sedih menyatu begitu kabar orang tuanya tewas dalam k...