ALOHA KAWAND
••••Tamu tak diundang
Cahaya matahari di jam dua belas ini menyelinap masuk melalui jendela kamar yang sudah tidak tertutup lagi oleh gorden. Di atas kasur yang berantakan, Lara menggeliat, matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke dalam kornea mata dia.
Semburat merah menghiasi pipi putihnya. Bayangan aktivitas pagi mereka yang tak biasa membuat Lara malu sendiri. Tubuhnya dia senderkan pada headboard kasur, merilekskan tubuhnya yang terasa sangat pegal setelah Luka menerkamnya selama tiga jam. Gila!
Ting tong.
Suara bel mengusik lamunan Lara. Gadis. Ralat, wanita itu segera mengambil pakaiannya yang berserakan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Sepertinya dia kedatangan tamu siang ini. Entah itu siapa. Lara akan mandi dulu, sehabis mandi baru dia hampiri tamu tersebut.
Mendengar gemiricik air, tidur Luka terusik. Tangannya meraba-raba tempat yang kosong di sampingnya. Dahi dia mengkerut ketika tidak merasakan kehadiran sang istri. Begitu tempat di sampingnya kosong, Luka terbangun dengan mata terbuka sempurna.
“Bae... where are you?” tanyanya dengan suara yang sama sekali tak terdengar.
Ting tong.
Seperempat siku terlihat di pelipis dia. Luka mengucek matanya lalu bangun dari kasur. Tak lama dia bangun, Lara datang dari kamar mandi. Istrinya itu terlihat terkejut begitu tahu dia sudah bangun.
“Udah bangun?” tanya Lara. Lantas dia masuk ke walk-in closet untuk berpakaian dan berdandan diri.
“Mandi, gih! Aku mau buka pintu dulu,” ucap Lara ketika sudah selesai mematut diri.
Setelah Lara pergi untuk membuka pintu. Luka pun pergi ke kamar mandi. Tak ia sadari senyuman tipis hingga berakhir menjadi kekehan lolos ketika melihat bra merah berenda-renda punya Lara di ranjang baju kotor. Ah! Mengingat kegiatan tadi membuat otaknya berpikir jauh.
***
“LUKA! MAIN YUK!” Teriakan dari luar rumah begitu menggema.
Langkah kaki terdengar dari atas anak tangga. Lara melirik kanan-kiri penjuru rumahnya mencari ART. Namun, dia tak mendapatkan kehadiran Bi Riri. Sepertinya wanita paruh baya itu belum ke rumahnya lagi.
Cklek.
Dua orang dengan cengiran bodoh terpapang di depan pintu rumahnya. Lara mengulas senyum ramah pada Gio juga Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
L for Langgeng [END]
Teen Fiction"𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗼𝘃𝗲 𝗼𝗻, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗶𝗻." *** Siapa yang tidak senang dijodohkan dengan crush sendiri? Hampir sejuta umat mengatakan iya. Begitu juga Lara. Senang dan sedih menyatu begitu kabar orang tuanya tewas dalam k...