ISI SEMUA PARAGRAF PAKE KOMEN KALIAN YOK!
.
.
.SHARE CERITA INI KE SOSMED KALIAN! AJAK MEREKA HALU BARENG DI SINI🍒
.
.
.
MINTA PELANGINYA DONG🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
.
.
.JANGAN NGAKU READERS KALO GAK VOTE!
***-Bertahan atau pergi?
Kantin riuh oleh banyaknya siswa siswi hadir, termasuk Lara dan kawanannya. Di tengah-tengah bangku kantin mereka berada. Jika tangan Lara memainkan mie ayamnya, sementara mata dia terpaku pada suatu objek, tak jauh darinya Luka dan teman-temannya berada.
Tak berselang lama Luka balik menatapnya, untungnya refleks Lara bagus, ia telah membuang muka sebelum Luka menoleh padanya.
“Mi! Mi! Lihat noh! Luka natep ke sini dong!” ujar Via ketika sadar tatapan Luka mengarah pada mereka.
“Cie~ Noemi, yang ditatap sama crush,” Iva menyipitkan mata begitu Lara ikutan menyoraki Noemi.
Iva tahu kalau Lara mengucapkan Cie, artinya Lara benar-benar mengungkapkan perasaannya— cause i'm envy. Iva tahu itu sebab sorot mata Lara tak sebanding dengan ucapannya.
“Duh, jantung gue jadi dugun-dugun,” semuanya terkekeh dengan perkataan Noemi, kecuali Iva.
“Ekhem,” Iva berdehem keras.
Lara yang mengerti deheman maksud Iva adalah menyinggungnya pun terdiam.
“Ngapa lo? Keselek biji duren, bukan?” tanya Via sambil makan pentolnya.
Iva mengedikkan bahu sebelum menjawab, “Enggak,”
“Eh, Mi. Gue punya challenge buat lo,” Via tak peduli lagi dengan Iva.
“Apa tah?” Lara semakin mendekat karena penasaran.
“Gimana kalo lo tembak Luka sekarang. Kan kemarin lo udah dapet lampu ijo dari dia,” untuk kali ini Lara terdiam, sedang Iva melihat Lara khawatir.
“Oke!” Noemi beranjak dengan semangat.
Senyuman yang sempat terukir kembali terulas. “Semangat, Mi! Semoga ditolak, hehe,” ucap Lara.
Noemi mendelik seraya mengacungkan jari tengah, Lara dan Via hanya terkekeh, dan tidak tahu kenapa sedari tadi Iva selalu menatap Lara cemas, mungkin ia takut hati sahabatnya itu sedang hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
L for Langgeng [END]
Teen Fiction"𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗼𝘃𝗲 𝗼𝗻, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗶𝗻." *** Siapa yang tidak senang dijodohkan dengan crush sendiri? Hampir sejuta umat mengatakan iya. Begitu juga Lara. Senang dan sedih menyatu begitu kabar orang tuanya tewas dalam k...