thirty-four

51.1K 2.8K 98
                                    

DIVOTE YA CINTA
•••

•Gagal masak

Kaki jenjang dibaluti celana selutut itu berjalan mengendap-endap menuruni tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki jenjang dibaluti celana selutut itu berjalan mengendap-endap menuruni tangga. Kepala gadis bernama Lara Anindija itu menunduk—melihat-lihat keadaan rumah—dirasa tidak ada siapapun di rumahnya, Lara memekik tertahan lalu berlari kecil ke dapur.

Begitu matanya disuguhkan pemandangan dapur yang jarang ia lihat, decakan kagum lolos melalui bibir semerah cerinya itu. Menggeliatkan lehernya ke belakang. Dirasa tidak ada tanda-tanda Bi Riri hadir, segera Lara membuka laci di sana dan mengambil celemek.

Oke! Ini adalah kesempatannya untuk memasak. Untung Bi Riri tadi izin mau pulang, dan Eva kan sudah tidak ada di Indonesia sebab harus pergi ke Singapore, jadi ini adalah kesempatannya untuk belajar masak tanpa adanya larangan.

“Akhirnya! Masak juga!” pekiknya girang.

Lantas Lara menaruh ponselnya. Dengan teliti dia menonton video tutorial memasak itu. Kali ini dia akan memasak lemon herb roasted potatoes. Mengikuti instruksi untuk mengambil kentang. Setelah kentang di genggamannya, Lara mem-pause video tersebut, lalu dia mencuci dua buah kentang di wastafel. Beres mencuci kentang, Lara menyiapkan bahan-bahan lainnya.

“Yang pertama, panasin oven dulu. Tapi... gimana cara manasinnya?” Kebingungan dia melihat benda kotak tersebut. Menghampiri ponselnya lalu dia kembali menonton cara memanaskan ovennya dulu.

Mengangguk paham lalu dia mengikuti setiap prosedur yang ada di video itu. Dengan hati-hati dia memanaskan ovennya, setelah beres dengan oven, Lara mengambil loyang. Untung saja di vidoenya diperlihatkan bagaimana bentuk loyang. Namun, ketika video tersebut menunjukkan loyang dilapisi aluminum foil, Lara kebingungan di mana tata letak aluminum foil itu.

“Bi Riri biasanya nyimpen di mana ya?” Melirik rak di dinding dapur.

Tangan Lara membuka semua rak juga laci-laci yang ada di sana. Bernapas lega setelah benda yang ia cari ketemu. Ia melapisi loyangnya dengan aluminum foil. Setelah beres mengurus loyang, Lara mengambil kentang. Dia meringis sebab harus mengiris kentang.

Mengambil pisau, dengan ragu dan jantung yang berdebar-debar Lara iris kentang tersebut. Sialnya tak ada satupun irisan kentang yang sempurna, semuanya patah-patah, padahal dia sudah hat—

Awshhhhhh.”

Ti.

Tetap saja tangannya tergores pisau tajam itu. Berjingkrak-jingkrak sebab sakitnya hasil goresan pisau. Teringat pada oven, Lara matikan saja oven itu. Dia membersihkan tangannya dulu, lalu kembali pada kentang.

L for Langgeng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang