Eight

44.5K 3K 139
                                    

PAKABAR VREN????
.
.
.
DIVOTE SABILAH:V
.
.
.
KOMENNYA MANA!!!
.
.
.
AYOK RAMAIKAN CERITA INI! SEPI BANGET TAU
.
.
.
MINTA PELANGI BOLEH? 🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
.
.
.
KUY SHARE CERITA INI, BIAR RAME. SEPI BANGET, KAYAK HATI :v
.
.
.

Lontaran pedas

Dentingan suara sendok dan garpu saling beradu dengan piring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentingan suara sendok dan garpu saling beradu dengan piring. Tak ada satupun suara, terkecuali semilir angin malam tak sengaja lewat di ruang makan itu.

Di tempatnya Eva bergerak tak nyaman begitu atmosfir di sana amat mencekam dan sama dinginnya dengan udara malam ini. Di balik itu juga ada Lara. Tak ada bedanya, Lara juga tak nyaman berada satu ruangan bersaman Raden dan Luka. Ayah dan Anak itu memang memiliki watak sama.

“Temen Mama pada udah punya cucu tahu.” Eva membuka suara setelah lama hening mendominan.

Lara menanggapi Eva dengan seulas senyuman. Di samping dia, Luka menyuap satu sendok nasi serta lauk pauknya ke dalam mulut, membiarkan dua insan sesama gender itu berbincang.

“Kalian kapan kasih Mama cucu?”

Uhuk uhuk

Suara batuk terdengar nyaring. Luka terbatuk akibat ucapan Eva barusan. Suara batuk Luka menghentikan acara makan mereka. Di samping Eva, mata Raden menyorot tajam pada Eva. Kendati demikian, Eva tak takut akan tatapan Raden.

Inisiatif Lara mengambilkan Luka air putih di samping suaminya itu. Ia sodorkan segelas air tersebut. Namun, hal tersebut tak sampai Luka terima, suaminya itu justru menepis tangan Lara yang memegang gelas hingga gelas berisi air putih itu jatuh tepat di baju Luka.

“Punya mata, kan?” desis Luka tajam.

Bibir dalam digigit keras oleh si pemilik. Sungguh suara tajam juga mengintimidasi Luka menghadirkan takut pada Lara. Ia meringis telah membuat baju Luka basah.

“Ma-maaf,” cicit Lara, tenggorokannya terasa kaku untuk membuka suara.

“Kamu itu istri. Kerja beginian aja gak becus, ” sarkas Raden.

“Pa!” Eva menyergah. Ia tak suka pada suaminya ini.

“La-Lara gak sengaja. Ma—”

“Gak sengaja, tapi bikin baju gue basah gini? Gak percaya,” tuding Luka, tangannya bersembunyi di saku celana.

“Luka udah,” sela Eva pada anaknya. Ia ingin menolong Lara, tetapi terlampau tak berani pada Luka.

L for Langgeng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang