38 | Cerita Baru, Tokoh yang Sama 🏫

12 3 0
                                    

Happy Reading (≡^∇^≡)

~o0o~

Dua tahun kemudian

Kantin fakultas kedokteran terlihat ramai siang itu. Para mahasiwa memanfaatkan waktunya dikantin yang sudah tercium aroma-aroma lezat makanannya, kantin yang selalu menjaga kebersihannya. Karena penghuni calon dokter sudah menjadi kewajiban mereka menjaga kebersihan dimana pun dan kapanpun.

Keisha sedang menempati tempat duduk di kantin, dia tidak sendiri. Keisha bersama Vera dan Thalita, teman dekat Keisha tersisa mereka berdua. Teman Keisha yang lain, ada yang masuk Universitas di luar kota dan luar negeri. Sekarang mereka sedang menunggu makanan datang ke meja mereka, yang mereka pesan di kantin.

"Nggak kerasa ya, kita udah fokus ke tujuan cita-cita kita," ucap Thalita memulai percakapan.

"Iya, gue jadi ingat saat Keisha masih jadi murid baru," lanjut Vera dan Keisha pun mengingat hal itu.

Flashback ON

Vera, Nada dan Keisha segera menuju ke kantin, Keisha masih merasa canggung karena ini hari pertama dia di SMA Bakti Utama, semua terasa berbeda, Keisha harus terbiasa dengan hal-hal ini supaya rasa canggungnya berubah menjadi rasa nyaman. Sesudah menempati tempat duduk di kantin yang sangat ramai, lalu mereka memesan makanan.

"Ca, lo mau makan apa?" tanya Vera.

"Gue samain aja, ini uangnya tolong pesenin yaa," jawab Keisha.

"Oke, Nada anterin gue yuk," ajak Vera.

"Lo tunggu sini dulu ya, Caa," ujar Nada.

Vera dan Nada pun menjauh dari Keisha untuk memasan makanan, Keisha yang sendiri di meja lebih baik menduduk supaya tidak di perhatikan murid-murid yang ada di kantin, yang Keisha belum kenal.

Flashback OFF

"Gue masih ingat dong, saat gue masih canggung duduk di bangku kantin. Gue ditinggal sendiri di sana, Vera sama Nada ninggalin gue duduk kayak patung," balas Keisha.

"Yang ini Ca masih ingat nggak, pas kita di cafe malam itu," ucap Vera.

"Hahaha, gue tau ceritanya doang sih, lucu banget kalau diingat lagi," lanjut Nada.

"Udah cukup! Gue tau arah cerita kalian kemana, dan gue nggak mau mengingatnya lagi." Karena ucapan Vera dan Nada, Keisha jadi berjalan-jalan di masa lalu.

"Gimana? Lo terima gue 'kan?" tanya Kevin masih menunggu jawaban Keisha.

Keisha tersenyum sambil mengangguk. "Iya, aku terima."

"Ca!" panggil Nada.

"Caa!" panggil Nada dengan suara yang lebih tinggi.

"Eh, iya Nad?" tanya Keisha baru tersadar dari lamunannya.

"Udah jam masuk kelas, ayo kita masuk," jawab Nada. Vera, Nada dan Keisha pun meninggalkan kantin.

~o0o~

Keisha sedang membawa beberapa buku panduan di tangannya, dia akan membawanya ke dosennya yang berada di dalam kelas dan kini Keisha berjalan dengan terburu-buru sehingga dia tidak melihat ada orang di depannya.

BRAK!

Buku-buku yang Keisha bawa terjatuh, Keisha pun segera membereskannya, dia tidak sendiri. Dia dibantu oleh orang yang tertabrak olehnya.

"Eh, sorry. Gue nggak senga–" Keisha melihat ke arah orang yang membantunya.

"Loh, Ca? Kuliah disini juga?" tanya orang tersebut.

Keisha tidak menyangka bahwa di depannya adalah seorang pria yang selalu dia hindari, Keisha tau bahwa dia kembali ke kota ini lagi, tetapi tidak dengan pria tersebut yang tidak tau jika Keisha satu kampus dengannya. Dia bertanya semudah itu yang jelas-jelas Keisha berada di kampus ini, berarti dia kuliah di sini. Bukannya membalas, Keisha mematung di tempat, semua masa lalunya terngiang-ngiang diotaknya kala melihat orang di depannya. Dia? Kevin Alvarest.

Setelah terdiam beberapa saat Keisha berdiri di tempatnya dan melanjutkan perjalanan membawa buku-bukunya, baru dua langkah Kevin menarik tangannya dari belakang, mengarahkan Keisha ke hadapannya, Keisha memilih untuk diam. Tidak menjawab apalagi menatap matanya, Keisha hanya tidak mau berbicara dengannya.

"Gue mau ngomong sama lo, sebentar aja Ca, janji nggak lama, kok," ujar Kevin.

"Apa yang akan dia katakan? Rasanya percuma jika aku mendengarkannya," batin Keisha.

Kevin berjalan mendekatinya, Keisha langsung mundur menjauhinya.

"Gue dari tadi ngomong, kok lo diem aja, Ca?" tanya Kevin namun ekspresi wajah Kevin berubah, saat melihat wajah Keisha yang sepertinya sangat terganggu dengan keberadaannya.

"Apa?" tanya Keisha dengan nada judesnya.

"Kita udah lama nggak ketemu, kenapa sikap lo seakan nggak suka kita ketemu lagi, walaupun nggak sengaja," jawab Kevin.

Keisha menatap dingin Kevin. "Emangnya apa sih, yang mau lo omongin? Bukan hal penting, kan?" tanya Keisha.

"Gue mau kita balikan lagi, Caa," jawab Kevin.

Keisha dan Kevin saling menatap satu sama lain, membuat hati Keisha seperti mendapatkan tembakan dari jauh, mendengar ucapan Kevin. Semudah itu Kevin mengucapkan itu, apakah dia tidak merasa bersalah kepada Keisha? Keisha tidak semudah itu menyembuhkan goresan yang ada dihatinya, setelah apa yang Kevin perbuat.

"Apa lo nggak pernah mikir?" tanya Keisha matanya berkaca-kaca. Jujur, Kevin tidak bisa melihat Keisha seperti ini.

"So-sorry," ucapan Kevin terpotong.

"Gue, dua tahun lebih nungguin lo yang enggak ada kabar, lo pergi begitu aja tanpa ada satu kata pun lo kasih tau ke gue kalau lo mau melanjutkan pendidikan lo di luar. Kalau gini, kenapa lo balik lagi ke sini? Lo cuman mau kita balikan? Mengulang cerita lama? Terakhir kali kita ketemu kita nggak putus kan? Nggak kan, kita belum putus!" jelas Keisha serius dan penuh penekanan membuat Kevin tidak bisa berkata lagi, dia mengaku dia salah.

"Sorry gue ngaku, gue salah, saat itu memang mendadak Paman gue untuk segera ke sana, saat itu juga HP gue ketinggalan di Indonesia, gue belum sempat ngabarin lo, Ca," jelas Kevin.

"Oke, itu udah lama, nggak usah dijelasin lagi. Kita belum putus, kan? Kalau begitu sekarang kita putus!" Sesudah bercakap seperti itu, Keisha pergi melewati Kevin yang sedang bertengkar dengan isi hati dan otaknya.

Keisha berjalan ke kelasnya dengan tergesa-gesa, saat dia memberikan beberapa buku yang dia bawa tadi kepada dosennya yang berada di dalam kelasnya, dia langsung duduk di kursinya kembali. Vera dan Nada merasa aneh dengan sikap Keisha.

"Ca, lo kenapa?" tanya Nada.

"Iya, lo kayak habis dikejar-kejar setan," ucap Vera.

"Gue nggak papa," jawab Keisha, Vera dan Nada saling menatap bingung.

~o0o~

Singkat, padat, balikan.

Makasih yang sudah baca.

Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang