40 | Aku Janji [ ENDING ]

16 2 0
                                    

Happy Reading (≡^∇^≡)

~o0o~

Keisha menghela napas kala dia baru saja keluar dari ruang praktikum fakultas kedokteran, dia baru sajak menyelesaikan praktikum bersama teman se fakultas nya yaitu praktikum anatomi. Saat dia menelusuri koridor dengan menggunakan pakaian praktikum kedokterannya, dia melihat dari kejauhan ada Kevin di sana sedang berjalan sambil melihat ponselnya.

Keisha berjalan mundur dan mencari tempat untuk bersembunyi, dia tidak ingin berinteraksi dengan Kevin lagi, dia harap hubungan mereka sampai di sini saja. Keisha bersembunyi dis elah ruangan. Saat menunggu dengan lamanya, Keisha terkejut karena merasakan seseorang memeluknya dari belakang secara tiba-tiba, Keisha mematung dan terdiam. Merasakan napas seseorang yang berada di dekat telinganya.

"I miss you," bisik orang tersebut.

Keisha tau suara itu, dengan cepat Keisha membalikkan tubuhnya dan langsung terlihat muka seseorang yang selalu dia hindari. Keisha merubah raut wajahnya menjadi kesal dan marah, dia mendorong Kevin supaya melepaskan pelukannya.

"Lepas!" tegas Keisha.

"Nggak mau, kalau gue lepas lo bakalan kabur lagi dari gue, bagaimanapun caranya lo menghindar dari gue, itu akan sia-sia Keisha." ucap Kevin menatap Keisha dan tersenyum.

"Lo gak ingat kesalahan lo? Apa lo anggap saat itu cuman candaan gue aja?" Tatapan Keisha sangat membenci Kevin.

"Caa, gue janji akan memperbaiki sifat gue" ucap Kevin melembut dan menarik Keisha lebih dekat di dalam pelukannya.

Keisha terdiam, tatapan benci Keisha kepada Kevin perlahan hilang. Sebenarnya, Keisha tidak bisa melupakan Kevin selama Kevin meninggalkannya saat itu dan sampai sekarang. Tetapi tetap saja rasa benci dia kepada Kevin masih ada.

"Kalau lo ngga percaya, gue akan melamar lo secepatnya."

Saat mendengar ucapan Kevin, Keisha membulatkan matanya terkejut lalu langsung memeluk Kevin dengan erat dan menyenderkan kepalanya di bahu Kevin membuatnya tersenyum dengan pergerakn Keisha tiba-tiba, Keisha menghela napas mengatur emosinya dan tak lama air mata Keisha keluar, sekarang Keisha akan belajar menerima Kevin kembali. Karena kenyataanya Kevin tidak berhenti mencintai Keisha begitu juga sebaliknya.

~o0o~

Keesokan harinya, mobil Kevin berasa di depan rumah Keisha, pintu rumah Keisha pun terbuka, ruang tamu terdapat seseorang yang menunggu Keisha sambil meminum teh hangat yang disuguhi.

"Apa kabar, Tante?" tanya Kevin tersenyum kepada Rasti yang duduk disebelah nya.

"Kabar Tante baik, bagaimana denganmu Kevin? Selama setahun tante tidak pernah melihat kamu." Senyum Kevin memudar, menundukkan kepalanya sebentar lalu menatap Rasti lagi.

"Saya pindahan, Tante. Maaf jika saya tidak berpamitan dulu," ucap Kevin dengan nada bersalah.

"Nggak papa, Kevin." Rasti memberikan senyuman kepada Kevin.

"Tante, Om Hendra nya ada?" tanya Kevin.

"Om Hendra sudah jalan kerja tadi pagi." Kevin mangut-mangut, melihat sekitar rumah Keisha, ingin membicarakan sesuatu kepada Rasti tetapi Kevin sedang merangkai ucapannya terlebih dahulu.

"Tante," panggil Kevin menghilangkan suasana sepi.

"Iya, Kevin?"

Kevin menatap Rasti serius. "Saya ingin melamar, Keisha." Rasti tersenyum bahagia dengan ucapan Kevin, tanpa berfikir lama lagi Rasti menerima Kevin.

"Kevin, Tante terima kamu sejak lama sekali, kalau begitu Tante tidak perlu repot-repot menjodohkan kalian berdua. Tante percaya kamu bisa membahagiakan Keisha, tetapi sebelum melamar Keisha secara resmi, lebih baik kita berkumpul dengan keluarga kamu dulu," jelas Rasti nada suara yang lembut.

"Baik tante, terima kasih sudah menerima Kevin, dalam waktu dekat ini Kevin akan membawa keluarga Kevin ke sini, akan Kevin kabarkan lagi, Tante." Rasti mendekat sedikit ke Kevin dan menepuk pelan bahu Kevin sambil tersenyum.

Tidak lama, Keisha menuruni tangga rumahnya dengan pakaian kuliahnya dan membawa tas, berjalan mendekati Rasti dan Kevin lalu duduk di sebelah Rasti.

"Lagi ngomongin apa nih? Kayak nya langsung berhenti pas ada Keisha." Keisha mengerutkan keningnya penasaran.

"Bukan ngomongin kamu, sayang," jawab Rasti.

"Berangkat sekarang?" tanya Kevin kepada Keisha, Keisha mengangguk salim kepada Rasti, Kevin pun juga salim kepada Rasti dan berpamitan.

"Saya dan Keisha berangkat ya, Tante."

"Hati-hati ya, Nak."

"Siap Tante!" Kevin dengan gaya hormatnya didepan Rasti, membuat Keisha dan Rasti tertawa kecil.

Kevin dan Keisha keluar dari rumah, Kevin berjalan terlebih dahulu membuka pintu untuk Keisha, membuat Keisha tersipu malu karena sudah lama tidak diperlakukan seperti ini oleh seseorang lelaki, Keisha masuk langsung duduk dibangku sebelah bangku supir sedangkan Kevin berjalan melewati depan mobilnya, membuka pintu mobil dan duduk disebelah Keisha.

Keduanya sudah duduk dan saling menatap sebentar, Kevin mendekat kan diri ke bangku Keisha mereka cukup dekat, Kevin menarik seatbelt yang berada disisi kiri Keisha dan memasangnya. Perbuatan Kevin membuat Keisha mematung, entah kenapa padahal mereka sudah lama tidak dekat seperti ini, membuat Keisha salah tingkah.

Kevin pun memakai seatbelt juga dan menjalankan mobil menjauh dari rumah Keisha. Selama perjalanan menuju kampus, suasana di dalam mobil sangat sepi, Keisha tiba-tiba memikirkan rasanya sakit hatinya saat itu, ditinggal tanpa kabar menyisakan goresan dihatinya, setelah kepergian Kevin dua tahun yang lalu. Keisha sangat bingung, takut, dan kesepian, ia menganggap semua orang akan pergi.

"Maaf," ucap Kevin tiba-tiba membuat Keisha sadar dari lamunannya.

Keisha melihat kearah jendela mobil. "Gue janji, nggak akan pergi ninggalin lo, gue janji akan melamar lo seperti ucapan gue sebelumnya, jangan khawatir dan jangan ingat hal yang menyakiti lo." Kevin melihat sebentar kearah Keisha yang melihat kearah jendela mobil.

Mobil Kevin sudah terparkir diparkiran umum kampus mereka, Kevin mematikan mesin mobil dan keluar dari mobilnya, membukakan pintu untuk Keisha.

"Makasih," ucap Keisha pelan tetapi masih terdengar oleh Kevin.

"Gue langsung ke kelas, ya." Keisha membalikkan tubuhnya hendak berjalan duluan tetapi jalannyan terhenti karena Kevin menggenggam lengan Keisha.

"Biar gue antar," jelas Kevin menatap Keisha.

"Gue bisa sendiri, nggak perlu diantar." Kevin menarik Keisha hingga berada di samping Kevin, Kevin menggenggam tangan Keisha dan berjalan bersamanya menuju fakultas kedokteran.

Memang, awal akan berakhir tetapi cinta mereka tanpa akhir, tidak peduli di mana dan tidak peduli kapan mereka berjalan untuk menjauh.

TAMAT

.
.
.

Hai, salam dari author.

Terima kasih sudah support karya ku, aku ingimn cerita sedikit dengan karya ku yang satu ini. Pertama judul cerita ini "Goresan Cinta" yang sudah ku tulis dari tahun 2020 dan ditahun 2024 sekarang, judulnya ku ubah menjadi "Tanpa Akhir" dengan cerita yang sama tetapi ada alur yang aku ubah. Dari tahun 2020 sampai tahun ini baru TAMAT karena ada sedikit kendala waktu dan penyakit penulis, semoga kalian selalu suka dengan karya dari JUYANE.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang