Happy Reading♡
Setiap gerakkan harus di kerjakan dengan hati-hati.
~o0o~
Udara semakin dingin dan langit semakin gelap. Mendeskripsikan malam di hutan yang sebenarnya sudah datang, suara Kelompok Singa menembus kesunyian di pos kedua. Mereka sedang istirahat sejenak ditemani dengan Pak Bambang dan Pak Prapto yang menjaga pos kedua.
"Pak, sekarang jam berapa?" tanya Rifki.
"Sekarang jam setengah sepuluh," jawab Pak Bambang.
"Kira-kira batas sampai jam berapa, Pak?" tanya Kevin.
"Sesuai kaliannya kecepatan kelompok masing-masing, kalau bisa jam satu malam sudah selesai," jawab Pak Prapto.
"Baik, Pak." Setelah bertanya, mereka sedikit menjauh dari pos untuk berdiskusi sebentar.
"Tadi, lo ngeliat nggak Vin? Di atas kita udah ada data Kelompok Mawar belom?" tanya Fachri duduk di atas tanah di sebelah Kevin.
"Gue liat ada," jawab Kevin dan dijawab anggukan oleh Fachri.
"Berarti mereka aman dong," ucap Ahmad.
"Ya enggak juga lah, kan masih ada satu pos lagi, takutnya aja mereka ada apa-apanya pas jalan ke pos terakhir," ungkap Aditya.
"Yaudah ayo sekarang kita berangkat," ajak Kevin.
"Eh, bentar ambil benderanya dulu," potong Malik. Malik pun mengambil satu bendera yang ada di tangan Pak Prapto, sesudah itu mereka pamit untuk melanjutkan perjalanan ke pos terakhir.
Kelompok Mawar masih berjalan menuju ke pos terakhir dengan berhati-hati, masih mengikuti cahaya lampu yang terpasang di pohon dan jalanan juga masih terlihat karena malam ini ada cahaya bulan menerangi. Sepanjang jalan sepi sekali tidak ada obrolan, yang terdengar hanyalah suara jangkrik.
"Kok, lama-lama makin jauh ya, nggak ketemu-temu posnya," ucap Vera menghilangkan kesunyian. Keisha dan Thalita yang memegang lampu senter masih fokus kejalanan.
"Cahaya lampunya lama-lama nggak ada ya?" tanya Thalita yang sadar lampu yang ditempelkan di pohon-pohon tidak terlihat lagi.
"Ada yang nggak beres deh, kayanya kita..."
"Tersesat," ucap Thalita yang sudah mengerti apa yang Keisha ucapkan selanjutnya.
"Kita lebih baik berhenti dulu deh, gue rasa kita udah terlalu jauh," saran Ines. Mereka memberhentikan perjalanannya.
~o0o~
"Suutt! Ayo cepetan pasang lagi lampunya," ucap Angga.
"Iya sabar ngapa, susah nih nyangkutinnya," bisik Alvaro.
Andre, Bima, Zaki dan Bagas juga memasang lampunya lagi. Sebenarnya mereka dari tadi bersembunyi di balik pohon saat Kelompok Mawar berjalan di jalan yang salah. Mereka mengambil lampu-lampu yang terdekat dan menyembunyikan supaya Kelompok Mawar kesulitan untuk berjalan.
"Kenapa nggak dibiarin aja nih lampu kita umpetin, biar anak BAKTAM kalah?" tanya Bima.
"Kan tujuan awal kita hanya untuk cewek-cewek itu aja," jawab Bagas.
"Udah semua kan? Ayo cepetan langsung lari!" titah Andre.
Semua Kelompok Burung Elang berlari melanjutkan perjalanannya menuju pos terakhir, tak lama mereka menjauh dari tempatnya tadi, Kelompok Singa datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Akhir
Teen Fiction[ ON GOING ] Apa arti cinta? Dia datang tanpa permisi lalu pergi tanpa pamit, dia kembali dengan harapan kalau dia pergi tidak masalah, padahal tidak mudah yang dia bayangkan, dia ingin aku dan dia bisa bersama lagi seperti dulu. Tidak, dulu kita b...