BBI 36

344 34 4
                                    

Kalau ada yang typo tolong tandain yaww😃😃

Terima kasih🖤
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Bersanandung kecil sambil menyiram bunga matahari yang sedang mekar-mekarnya.

Hanum membalas beberapa sapaan dari tetangga yang melewati halaman rumahnya.

Sore sore gini memang sudah menjadi tugas Hanum untuk menyiram bunga matahari.

"Akh! Kenapa lo mogok disini sih!"

Terdengar suara motor yang berhenti di depan pagar rumah. Hanum yang memang kepoan, berjalan menuju ke luar dan langsung melihat seorang pria menggunakan jaket kulit berwarna hitam.

"Penjahat bukan ya?"tanya Hanum sambil menggengam erat selang panjang yang ia bawa.

"Misii." Hanum membungkukkan badannya sedikit agar bisa melihat cowok bertopi itu.

Cowok yang di kira penjahat itu langsung menoleh dan mendongak melihat Hanum berwajah polos.

Matanya berkedip-kedip melihat ketampanan yang langsung menyilaukan mata.

Bola mata berwarna biru, hidung mancung, dan bibir merah yang tipis membuatnya harus menahan nafas.

Apalagi sekarang ia memakai kaos warna hitam, berjaket hitam, sepatu vans yang sangat cocok melekat di kakinya, dan jangan lupa topi yang bertengker di kepalanya membuat ... AHH MASYAALLAH!

Ya ... pasti kalian bisa membayangkannya sendiri, jika kalian ada di posisi Hanum, pasti bisa bisa pingsan😂

Ah, tapi ada satu kekurangan menurut Hanum. Dia kayak batu, diem ga gerak, ga senyum, muka nya datar banget, ga nyap--

"Ekhem!"

Ia terlonjak mendengar dekheman dari cowok di depannya ini.

Sedetik kemudian Hanum nyengir,"Hehe, kirain gue penjahat eh taunya bukan."

"Masa iya penjahat ganteng gini,"ucapnya pelan pada diri sendiri.

Cowok tersebut menghiraukan perempuan yang ... aneh? Ah, ga tau lah. Ia langsung menunduk kembali memeriksa motornya yang ngadat, eh tapi kok kaya kenal ya tu cewe?

Hanum masih berdiri di tempat, sebenarnya Hanum merasa kenal sama cowok ini. Apaa ...

"HAA, KAN BENER! LO KAK RENDI YAHH?"

Rendi langsung terlonjak kaget, mendengar suara Hanum yang bener- bener-bener cempreng membuat tekinganya sakit.

"Berisik!"

"Hehe, ya maap."

"Motornya kenapa Kak?" Hanum ikut berjongkok di samping Rendi namun tetap ada jarak satu meter, ia selalu ingat kata-kata Aisyah, "kalau sama cowok itu jangan terlalu deket harus ada jarak, kamu mau kalau setan ada di tengah-tengah?"

Kan serem kalau setan ada di tengah tengah, terus nanti dia kesurupan gimana?

Oke, hiraukan pemikiran Hanum yang ngaco.

Rendi hanya melirik sekilas, ia masih tetap fokus pada bagian mesin yang Hanum tidak tau itu apa.

"Mogok."

Hanum hanya mengangguk ngangguk ia jadi ikut fokus pada tangan Rendi yang begitu putih kayak cewe. Apalagi kukunya itu kinclong guys. Hanum kan jadi pengen.

"Ngapain lo disini?"tanya Rendi risih melihat Aisyah yang dari tadi terus menatap dirinya dengan polos.

"Nonton."

Bad Boy InsafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang