BBI 41

520 42 21
                                    

" baksonya tiga!"

"Siap Neng!"

"Jadi kemarin lo gagal?"

Putri hanya berdkhem, malas menjawab pertanyaan dari temannya.

"Terus rencana lo?"tanya teman satunya lagi yang baru saja datang setelah memesan bakso.

"Bikin strategi baru."

"Dan lo berdua, ikut andil untuk kali ini."

***

"Zal,"panggil Rendi.

"Hm?"jawab Rizal yang masih fokus bermain game di ponselnya.

"Gue pengen ngomong serius sama lo."

"Yaelah, ya tinggal ngomong aja apa susahnya sih!"

"Zall!"

"Ck ah, iya iya!" Memasukan ponselnya ke dalam celana seragam dan fokus ke arah pembicaraan Rendi.

"Kalau misal lo punya cewek--"

"Lah, gue kan udah punya cewek."

"Ck, denger dulu. Cewe yang lain--"

"Buset, gue ga mau selingkuh!"

Tak

"Ndasmu! Terus lo punya dua cewe. Satu istri lo, satu lagi selingkuhan lo."

Rizal mendelik, "ndasmu! Cewe gue cuman Putri."

"Halah, sakarepmu!"

"Lanjut."

"Misal aja nih ya, lo punya cewek yang bener-bener lo sayang. Tapi akhirnya cewek itu khianatin lo dan cuman manfaatin doang. Apa yang bakal lo lakuin?"

"Haha, kayak drama aja lo. Kalau gue ya putus hubungan lah. Percuma juga di lanjutin bakal nyakitin hati sendiri. Ya, meskipun emang udah beneran sayang sama cewenya, percuma. Gue cari yang bener-bener tulus. Bukan cuman mau karena pulus doang."

"Dan itu yang sekarang terjadi sama hidup lo."

Kening Rizal berkerut, "Gue? Maksud nya apa?"

Rendi menghembuskan nafas sejenak. Mungkin sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu Rizal.

"Putri. Gue ngomong gini bukan maksud gue buat ngerusak hubungan lo sama dia. Tapi, demi kebaikan lo juga keselamatan orang terdekat lo juga."

"Gue makin ga ngerti."

Rendi merogoh sakunya mengambil ponsel dan memutar audio rekaman menunjukkan pada Rizal.

"Udahlah nyerah aja, lo bisa kena masalah. Kalau kejadian malam tadi lo di laporin gimana? Apalagi si Aisyah lo sik--"

"Siapa yang berani laporin gue? Yang ada orang itu bisa mati di tangan gue. Gue ga bakalan nyerah, sebelum dapetin apa yang gue mau!"

"Gue heran, lo udah kaya, hidup udah enak, orang tua lo juga sultan, tapi masih aja tetep pengen ngerampas harta si Rizal."

"Hahaha, gue pengen liat dia sengsara! Hancurin hidup si Rizal sama bokap nyokapnya. Dan ... selesai rencana gue."

"Sekarang lo pasti tau maksud gue.

"Darimana lo dapet rekaman ini?"tanya Rizal. Raut wajahnya benar-benar tidak bisa di tebak.

"Gue tadi pagi ga sengaja lewat rooftop sekolah."

"Gue pengen lo mikirin semua ini, sampai lo sadar kalau cewe itu bukan cewe yang baik buat lo."

***
Dari setengah jam yang lalu Aisyah tidak berhenti tertawa sampai-sampai perutnya terasa sakit melihat tingkah konyol Karin dan Hanum.

Bad Boy InsafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang