BBI 2

753 62 2
                                    

"Abang nanti pas pulang sekolah ga usah jemput adek yah. Soalnya adek mau ke toko buku dulu" ujar Aisyah
yang sedang berada di dalam mobil menuju sekolah.

"Udah izin belum sama Umi? Terus ke toko buku nya sama siapa? Pulangnya  jam berapa?" tanya Bang Zulfan yang masih fokus pada jalanan.

"Huh abang nanya nya satu satu dong ... Aisyah tadi udah di izinan sama Umi terus nanti ke toko bukunya barengan sama Hanum,Karin .... kalau pulang nya yah tergantung beres nya," jelas Aisyah.

"Ouhh ya udah ... nanti kalau udah beres langsung pulang jangan dulu main kemana-mana. Awas lagi kalau sampai pacaran."

Aisyah langsung menengok pada abang dengan mata membulat
"Ya Allah abang Aisyah ga mungkin pacaran lah itu tuh dosa abang,nanti juga adek langsung pulang kok."

"Iya iya abang canda dek."
"Sana turun udah sampe nih ... nanti keburu telat loh."

"Ehh iya, ya udah adek turun Assalamu'alaikum abang ... awas jangan ngebut-ngebut," ujar aisyah sambil menyalimi tangan bang Zulfan.

"Wa'alaikumussalam iya iya."
Aisyah turun dan mobil bang Zulfan pun meninggalkan pekarangan sekolah.

****

SMA Rajawali adalah salah satu sekolah favorit yang berada di Bandung yang memiliki gedung sekolah tiga tingkat, taman sekolah yang asri dan banyak lagi fasilitas yang melengkapinya.

Aisyah kelas XI IPA 1 mempunyai 2 sahabat yaitu Karin Zida Laura dan Hanum Putri Bilqis selama dua tahun ini mereka selalu bersama sama kecuali untuk Hanum sudah tiga tahun bersama Aisyah karena mereka satu SMP dan kebetulan juga satu kelas.

Karin memiliki sifat yang cerewet yang memiliki rambut panjang lebat tapi jangan salah Karin ini termasuk orang yang sangat peduli terhadap sesama.

Oh ya untuk yang satu ini Hanum. Dia sama seperti Aisyah memakai kerudung tapi tidak sepanjang yang selalu di kenakan Aisyah. Sifat nya yang kalem itu juga kalau sama yang lain alias di luarnya tapi kalau udah deket banget bawel nya gak kalah sama Karin dan memiliki mata sipit persis seperti Aisyah. Tak jarang Aisyah dan Hanum selalu di sebut kembar tak se-rahim karena memang sedikit mirip.

Hanum dan Karin sering seperti tom and jery karena yang susah akur kalau sedang kumpul, kadang mereka selalu melakukan hal-hal yang konyol tapi mereka tetap humble pada semua orang.

"AISYYAAAHH...!!" teriak sang wanita yang memiliki suara cempreng nan mengelegar.

Aisyah yang sedang berjalan untuk menuju ke kelas menengok ke belakang, tepat pada saat masuk gerbang sekolah ia melihat sahabat nya.

"Astagfirullah Karinn ... ga usah teriak teriak kali. Suara kamu itu cempereng ga malu apa, liat pada liatin kamu tuh," ujar aisyah.
Yang memanggil namanya tadi adalah Karin.

Benar saja pada saat karin menghampiri Aisyah banyak pasang mata yang tertuju pada mereka berdua terutama Karin.

"Hehe ya maaf ... abis nya tadi di panggil ga nyaut-nyaut ya udah aku panggil aja," jawab nya sambil nyengir tanpa merasa bersalah.

Aisyah hanya memutar bola mata nya malas.

"Lain kali kalau manggil orang tuh samperin orang nya terus ucapin salam dulu," kata Aisyah.

"Ya udah iya maaf ... lain kali ga di ulangin deh."
"Oh iya si Hanum mana yah??" tanya Karin pada Aisyah.

"Kayak nya udah di kelas deh kan sekarang jadwal nya dia piket jadi pasti pagi-pagi dateng nya."

Karin hanya manggut-manggut kepala "ouhh tumben rajin amat tuh anak biasanya juga kalau bagian piket dia mah kalem kalem aja."

Aisyah hanya geleng geleng kepala dengan tingkah sahabatnya ini
"Ya udah yuk kita ke kelas aja, bentar lagi mau bel nihh," lanjut aisyah.

"Assiiap...yukk," jawab karin sambil merangkul tangan Aisyah.

Mereka pun berjalan di koridor kelas yang berada di lantai dua, sembari bercengkrama membahas hal-hal yang membuat mereka tertawa.

"HAI HANUM ...WAH RAJIN BANGET NI ANAK KESAMBET APA LO HAH!!" teriak Hanum pada saat mereka sudah tiba di kelas.

Karin yang sedang menyapu kolong meja mengaduh, kepalanya terbentur tiang meja dan Aisyah yang sudah berada di mejanya hanya bisa menutup telinga.

"Astaga ... heh toa cempreng kalau masuk itu salam-salam kek ... gendang telinga gue mau pecah nih gara-gara suara cempreng lo itu mana nih sakit lagi kepala," amuk Hanum sambil mengusap kepala yang sakit dan sapu yang di pegang nya menunjuk Karin.

"Ya udah sih ga usah ngegas orang cuman nyapa doang," sambil berlalu menuju meja nya yang kebetulan sebangku dengan Aisyah dan meninggalkan Hanum yang sedang menahan emosinya. Mungkin jika di terawang lagi pasti keluar asap tuh di kepalanya haha.

Bangku Karin terdapat di bangku ke tiga dari barisan paling pertama paling kiri dekat dengan jendela yang mengarahkan langsung ke lapangan basket.
Sedangkan Hanum duduk di bangku ke dua yang duduk bersama Sinta.

Tak lama Hanum pun duduk dan memutar bangkunya sehingga menghadap Aisyah dan Hanum.

"Aisyah ... nanti siang pulang sekolah jadikan ke toko buku??" tanya hanum.

"InsyaAllah jadi kok.Emang nya kenapa??" tanya Aisyah sambil memakan bekal yang ia bawa di rumah karena tadi tidak sempat sarapan dulu.

"Ngga kenapa napa sih cuman nanya doang soal nya kan takut ga jadi gitu."

"Ehh iya nanti pas udah beli buku anter dulu ke mall yuk," ajak Karin.

"Boleh" jawab Aisyah.

"E-eh,tuh kan kebiasaan sih lu mah dikit-dikit pasti ke mall, mana lama lagi. Belum milih ini milih itu," kesal Hanum.

"Ya udah kalau ga mau ikut berarti nanti pas pulang duluan aja jadi gue sama Aisyah," timpal karin sambil menyenggol lengan Aisyah.

"Ah masa gue pulang sendiri mana Mamah ga bisa jemput lagi."

"Ouhh berarti lo mau numpang gue yah hah," sewot Karin dengan mata memicing ke arah Hanum.

"Ya iyalah masa tega sih sahabat di suruh pulang sendiri."

"Berarti kalau gitu lo harus ikut kita. Lo harus ikut kita jalan-jalan dulu," kata Karin.

"Ya udah iya tapi lo jangan lama-lama ga usah banyak belanja," kata hanum.

"Eh suka-suka gue dong!!"
"Ya iya tapi jangan lama lah."
"Ah lo juga suka belanja lama."
"Lo tuh--kata Hanum.
" emang--kata Karin.

Happ Aisyah menyuapi mereka dengan roti yang ia bawa
"Masya Allah para ukhty udah dong kalian itu dari tadi debat mulu.Ga denger apa tuh bel udah bunyi bentar lagi guru masuk"
"Nanti pas istirahat aja lanjut nya,yang penting nanti kita jadi ke toko buku nya." lanjut Aisyah.

"Iya iya," jawab mereka berdua.

Bad Boy InsafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang