Bad Boy Insaf

BBI 3

Drrt drrt

Revan_cunguk :
Bos dimana? terlambat lagi? kita udah nunggu nih di kelas. Buruan ke sini soal nya pelajaran Pak killer nih kalau lo bolos bisa bisa lo di bilangin ke Bapak lu.

Rizalzardiantaufik :
Iye

Suara notifikasi pesan line yang lansung di buka oleh sang pemilik yang terkenal sebagai bad boy sekolah. Ya siapa lagi kalau bukan Rizal seorang petakilan yang sering buat onar di sekolah tapi sangat takut dengan Ayahnya karena kalau dia ketahuan bolos sekolah bisa-bisa aset nya di ambil.

Rizal buru-buru bergegas ke halaman belakang sekolah yang kebetulan terdapat dinding yang biasa di gunakan sebagai jalan untuk bolos yang menghubungkan langsung dengan perpustakaan dan kelas XII IPS 1 yang berada di lantai tiga dekat lapangan basket.

Brakk

"Permisi Pak izin masuk," ujar rizal. Yang langsung masuk dan menuju tempat duduk nya yang berada di paling pojok kelas.

"RIZAL!! Ga sopan kamu ...udah terlambat masuk ga pake salam mau jadi apa kamu hah!!" kesal Pa Yusuf--guru terkileer di SMA Rajawali.

"Jadi pelajar lah Pak ... tadi juga saya udah izin kok pak," jawab rizal dengan nada santai dan nada dingin.

"KAMUUU ... sekarang ke lapangan lari lima puluh putaran tunggu
bel istirahat berbunyi jika hukumannya belum beres!!" tegas pak Yusuf.

"Sudah ku duga," celoteh Rendi--sahabat Rizal.

"Pak ... saya bantu boleh ga? buat ngeringanin hukuman si bos soal kalau di kelas saya bosen Pak denger bapak ngoceh terus," timpal revan sambil mengangkat tangan.

"KALIAN BERTIGA KE LAPANGAN SEKARANG LARI LIMA PULUH PUTARAN." perintah Pak Yusuf sambil menunjuk ke arah Rizal-Revan-Rendi.

"Loh kok saya di bawa-bawa Pak!" jawab Rendi. Bagaimana tidak kesal orang dia dari tadi diem.

"Ahh lo mah ga solid Di," ujar revan.

"CEPAT SEKARANG KE LAPANGAN ... KALAU TIDAK SAYA AKAN TAMBAH LAGI HUKUMANNYA."

"Iya pak iya ... bawel amat sih," cerocos Revan.

Rizal langsung pergi begitu saja ke lapangan sedangkan dua karibnya mengekor di belakang dan Pak yusuf hanya geleng-geleng kepala dan menghebuskan nafas kasar.

"Ck ah gara gara lu sih ... gue tuh lagi sakit pinggang boyy," kesal Rendi sembari berjalan menuju lapangan.

"Hahaha lu encok Di? ck ck lo udah tua ternyata hahaha."

"Serah dah," ucap Rendi sambil meninggalkan Revan yang masih tertawa.

Krrrriiingggg

Sekarang sudah pukul 09:30 dan waktu nya istirahat namun trio thehandsome belum juga berhenti lari, sontak lah mereka menjadi bahan perhatian  terutama para siswi.

Bagaimana tidak mereka ini memiliki wajah yang tampan. Mereka bilang dambaan para wanita
di tambah lagi dengan keringat yang bercucuran dan rambut yang sudah acak acakan namun malah menambah kadar ketampanannya yang semakin menjadi jadi para siswi berteriak histeris.

***
"Ahh akhirnya ... panas nih badan gue mana pada pegel lagi," protes Revan.

Yups mereka sekarang sedang berada di bawah pohon yang sedang beristirahat.

"Gue juga sama kali. Gara-gara lo sih cunguk gue juga jadi kena kan, mana sakit nih pinggang," cerocos Rendi.

"Elahhh lo malah nyalahin gue. Si bos tuh siapa bilang datang nya telat." Sambil mengipas-ngipaskan tangannya.

"Etdahh jadi nyalahin gue lo berdua, siapa bilang juga mau bantuin gue hah?" jawab rizal sambil menunjuk merka berdua.

"Tapi ga papa sih bos daripada di kelas mumet gue denger ocehan tu guru killer."

"Dasar otak cunguk," ujar Rendi.

"Daripada lu koala tidur. Palingannya juga kalau di kelas lu pasti tidur kan hah,"ejek Revan.

"Serah serah lahh ... eh mending ke kantin yukk laper nih gue."

"Ayok ayokk gue juga lagi kangen batagor mang ucup nih."

"Zal,ikut kaga? lu mah dari tadi diem bae kayak patung," ajak rendi pada rizal yang sedang berbaring di atas rumput.

"Lo berdua duluan aja gue mau ke kelas,mau tidur kepala gue pusing nih." Kata rizal yang sekarang sudah mejadi posisi duduk.

"Ya udah gue sama nih koala ke kantin duluan nanti gue bawain batagor deh," ujar Revan.

"Hm," singkat Rizal.

Mereka langsung ngacir ke kantin sedangkan Rizal bangun dari duduk nya dan berjalan untuk menuju kelas.