BBI 44

498 21 7
                                    

Seminggu lagi Aisyah akan menghadapi ujian kenaikan kelas, kebut semalam mengejar materi, menghafal rumus-rumus, latihan soal demi persiapan yang terbaik dan menghasilkan nilai yang terbaik juga.

Alhasil pukul 02.00 dini hari Aisyah baru tidur, susah-susah ia menahan kantuk dan finally, soal-soal latihan telah ia kerjakan.

Membereskan buku dan alat tulis ke tempat semula, berjalan menuju kasur dan saat nya menjemput mimpi.

Tok tok tok

Baru saja 15 menit ia tertidur suara ketukan pintu membuat Aisyah kembali membuka matanya dan terbangun.

"Syah!"

"Aisyah bangun!"

Dengan langkah lunglai Aisyah berjalan menuju pintu dengan mata yang masih tertutup.

"Ada apa?"

"Gue ganggu lo tidur?"kata Rizal.

Kerudung yang sudah tak beraturan dan mata yang melingkar hitam di bawah mata Aisyah, membuat Rizal meringis tak tega.

"Kenapa?"

Rizal menggaruk kepalanya, "Aisyah ngantuk kak ..."

"Ajarin gue sholat."

Bagai tersengat listrik Aisyah membelalakan matanya. Ia tidak salah dengarkan? Serius?

"Coba ulang kak!"

"Ck, ajarin gue sholat, cepet!"

"Kenapa?"

"Kenapa apaan?"

"Kak Rizal kesambet apa?"

"Aisyah."

"Iyaa iyaa, udah wudhu belum?" tanya Aisyah, walaupun sebenarnya ia masih penasaran dengan tingkah laku Rizal malam ini.

Rizal menggeleng, "Ajarin."

Aisyah memperagakan gerakan wudhu yang di ikuti oleh Rizal, setelah itu mereka bersiap untuk melaksanakan sholat. Lebih tepatnya mengajari setiap gerakan sholat pada Rizal.

Aisyah tersenyum, ketika Rizal sholat tahajud dengan tenang. Yang masih menjadi pertanyaan di kepala Aisyah, kenapa? Ada apa?.

**

Pukul 09.00

Suara penggaris besi menggema di ruangan, membuat semua siswa memperhatikan guru yang khas nya memakai peci hitam di tambah garuda dan jas hitam. Pa Yoyo namanya.

"Perhatikan semuanya kedepan!"

Termasuk Rizal, Rendi dan Revan, langsung tegak menatap ke depan. Meskipun mata Revan sudah susah payah menahan kantuk. Kalau tidak penggaris bisa melayang ke hadapannya.

"Oke, sekarang kita membahas tentang Masa depan bergenerasi Pemuda Islam."

"Disini semua beragama Islam?"tanya Pak Yoyo.

"Iyaa Pakk!"

"Ada pepatah arab mengatakan, pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan. Pemuda sekarang akan menentukan, bagaimana nanti pemuda itu memimpin negara. Pemuda yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik akhlaknya dan bertanggung jawab, mentaati Allah dan Rasulnya, memiliki pola fikir yang cerdas, jujur dan amanah dalam memimpin negara, InsyaAllah dunia ini akan selamat."

Semua dengan serius memperhatikan Pak Yoyo yang menggerakan penggarisnya membentuk bulatan  mengibaratkan dunia.

"Tapii, kalau pemudanya lemah,  lemah atittude, fisik, akhlak, iman, tidak bertanggung jawab dan yang lainnya. Mau jadi apa dunia ini jika di pimpin oleh pemuda yang seperti itu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy InsafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang