Hai bertemu lagi🤝
Jangan lupa vote dan komennya ya, happy reading!!
🌸🌸🌸🌸🌸
Rok yang lumayan lebar hingga sampai dibawah lutut namun hanya beberapa centimeter saja dengan kaos merah sebahu kita sudah melekat pada tubuh Daisy.
Ia berjalan santai dari rumahnya, menikmati angin yang berhembus kencang menerpa kulit dan rambutnya.
Membenarkan topi yang biasa di sebut caping ketika pergi ke sawah.
Ya, Daisy kini akan pergi ke sawah. Menaiki sepeda dari rumahnya karna jarak yang di tempuh tidak lah jauh.
Sudah tau kan Daisy orang bagaimana?
Jadi begini, pada saat ibu dan bapaknya ke sawah tentu nanti dirinyalah yang akan menyusul mereka berdua. Mengantarkan bekal untuk sarapan pada orang tuanya.
Lily, kakaknya bekerja sedangkan adik laki lakinya itu sedang sekolah.
Meski Daisy gadis biasa dan dirinya sering ke sawah dan membantu pekerjaan ibunya disawah yang tentu dirinya harus merelakan kulitnya terpapar langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Namun meski begitu, kulitnya tetep halus dan terawat.
Rumah Daisy sebenarnya masih termasuk kota, sawah milik kedua orang tuanya masih di Utara jalan itupun harus menyebrang jalan raya.
Setelah sampai Daisy menyandarkan sepedanya pada rumah di dekat persawahan ibunya berada. Berjalan di jalan yang sangatlah kecil, ya bagaimana tidak kecil kalian tau sendiri jalan diantara sawah kecilnya seperti apa.
"Assalamualaikum bapak, ibu, ini Daisy bawakan bekal makan, ayo makan dulu kesini. Waktu sudah semakin siang kalian belum sarapan dari tadi pagi." Daisy berujar sembari meletakkan dan memperhatikan kedua orang tuanya itu.
Bapak Daisy yang awalnya menunduk dengan cangkul di tangannya pun mendongakkan kepalanya, "Iya nak letakkan saja disitu."
Daisy menganggukkan kepalanya, ia mengeluarkan satu persatu makanan dari rantang yang ia bawa. Ketika mendongakkan kepalanya ia melihat ibunya yang berjalan kearahnya sedangkan bapaknya baru saja akan naik dari permukaan sawah.
"Kamu udah makan dai?" Tanya ibu Daisy pada anaknya itu.
"Udah dong buk".
"Mbak sama adek kamu udah berangkat?"
Daisy menganggukkan kepalanya, "Udah adek barusan berangkat jam setengah tujuh kalau mbak jam delapan."
Ibu Daisy hanya menganggukkan kepalanya, ia mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk pauk setelah itu iya menyerahkan pada suaminya hang kini sedang duduk di sampingnya.
"Gak makan nak?"
"Udah pak, bapak sama ibu makan aja sampek kenyang nanti lanjut kerja," ibu dan bapaknya hanya menganggukkan kepalanya.
Daisy melihat hamparan sawah di depannya, masih separuh pekerjaan ibu dan bapaknya. Kedua orang tua Daisy sedang menanam padi di sawahnya.
Daisy pun bangkit dari duduknya dan iya berjalan sedikit menjauh dari kedua orang tuanya itu. "Mau kemana nak?" Tanya ibunya melihat Daisy yang bangkit.
"Mau lanjutin pekerjaan ibu sama bapak, itu mau tancepin bibit padi di sawah. Selagi nunggu ibu sama bapak selesai makan daripada Daisy cuman bengong lebih baik nanem padi," ujar Daisy.
"Panas nak." Ujar bapaknya.
Daisy menggelengkan kepalanya, ia pun segera turun ke sawah. Air yang menggenang di sawah hanya sebatas sedikit diatas mata kaki Daisy. Bewarna coklat dan sedikit lengket ah bukan lengket tapi seperti gimana ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Random~Hallo, ini cerita aku yang ketiga dan ini masih ada kaitannya sama cerita Andreas ya, tingkyu semua😍 semoga suka ya~ Aku Daisy, Daisy aurelia najela. Aku bukan gadis kaya, aku juga bukan gadis cupu, aku bukan gadis yang berpenampilan bad dan uraka...