1. kejadian

329 21 0
                                    

Kini Daisy bersama dengan kedua temannya siapa lagi jika bukan Edelweis dan Jasmine, mereka bertiga berjalan ke arah kantin setelah bunyi bel terdengar di telinga mereka.

Mereka berjalan sembari tertawa ringan, entah apa yang membuat ketiganya tertawa lepas seperti itu.

"Hai kalian bertiga," sapa seorang gadis dengan rambut sebahu dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya.

"Oh hai Asoka," gadis yang disebut  oleh Jasmine pun berdecak kesal. Tidak bisakah Jasmine menyebut namanya dengan benar? Asoka terdengar cowok sekali nama itu.

"Udah aku bilangin ya nama aku Ixora bukan Asoka Jasmine ihh kebiasaan manggil nama aku gak bener." Jasmine hanya tertawa pelan melihat wajah Ixora yang kesal.

Daisy dan Edelweis juga ikut tertawa pelan melihat wajah kesal Ixora. Bibir yang Ixora kerucutkan dengan kerutan tipis di jidatnya.

"Ixora sama Asoka sama kali, Ixora itu kan bunga Asoka biar beda manggilnya dari yang lain aku manggil kamu Asoka aja," ucap Jasmine dengan nada santainya.

Edelweis menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Jasmine. "Bener juga kamu mine, itu bagus udah ya meski terdengar cowok cukup bagus juga kalau dipanggil ke kamu."

Ixora hanya mendengus kesal. "Ya tapi kan gak gi-" ucapan Ixora terpotong akibat Daisy yang tiba tiba menyela ucapannya.

"Nama kamu bagus kok apalagi maknanya yang melambangkan bahwa kamu bebas dari kesedihan, maaf ya tiba tiba aku motong ucapan kamu hehehe." Ixora menganggukkan kepalanya memakluminya.

"Gapapa dai, ya terserah kamu udah mine mau manggil aku Asoka, Ixora gapapa yang penting kamu bahagia udah." Jasmine menjetikkan jarinya di depan wajah Ixora membuat Ixora mendelikkan matanya.

"Nah bagus kalau gini," ucap Jasmine sembari cengengesan.

"Udah ya aku mau pergi dulu, dah Daisy, Edelweis dan kamu Jasmine," mereka bertiga juga membalas lambaian Ixora yang berjalan semakin jauh dari mereka.

"Yaudah yuk kantin." Edelweis dan Jasmine menganggukkan kepalanya, mereka berdua pun mengikuti Daisy yang berjalan dari depan.

"Aduhh dingin."

"Dai kamu gapapa?" Teriak Edelweis dan Jasmine mendengar suara rintihan Daisy.

"Dingin ini aduh."

Daisy mengusap ngusap bajunya yang basah. Ia tidak sengaja terkena tumpahan es teh dan sekarang bagian baju bawahnya sedikit basah.

"Kamu ya, kalau jalan hati hati," ucap Jasmine pada sosok pria di depannya.

Pria di depannya hanya menggaruk tengkuknya. "Gue gak sengaja dek, gue juga buru buru barusan kalian bertiga tau sendiri gimana ramainya kantin. Hm Daisy gue minta maaf gue gak sengaja," ucap pria tersebut sembari melihat name tag Daisy.

Daisy tersenyum simpul. "Iya kak Ren aku juga salah jalan gak lihat ke depan hehehe,"  ucap Daisy sembari ia melihat name tag pria tersebut.

Pria yang disebut Ren mengerjitkan jidatnya. "Lo tau nama gue?" Tanyanya heran, Daisy menunjukkan jarinya pada dada sebelah kiri Ren.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang