36. aku-kamu-luka

13 2 0
                                    


Langit sudah menggelap. Matahari kini digantikan oleh bulan dan banyaknya taburan bintang disana.

Gadis itu sedang duduk di teras balkon dengan tubuh yang ia senderkan di tembok. Kaki yang ia lipat dan kepala yang ia topang diatas lututnya.

Menghela nafas pelan kemudian ia tersenyum tipis. Dinginnya malam membuat pikirannya tenang, menyejukkan. Sudah lama dirinya tidak melakukan hal seperti ini, jika di ingat-ingat mungkin sudah satu tahun yang lalu sejak dirinya lulus smp.

Rambut yang berterbangan akibat angin menerpa tidak membuat gadis itu membenarkan rambutnya, ia tidak merasa terusik. Bibirnya juga sudah sedikit mengering karena gadis ini sudah cukup lama berdiam diri tanpa melakukan hal apapun selain memandang hamparan langit di teras balkon.

Dadanya nyeri, kepalanya mulai merasakan pusing dan matanya juga sedikit berkunang. Meringis pelan, ia mulai memijat pelan kepalanya berharap rasa pusing di kepalanya sedikit mereda.

"Huft."

Ia meluruskan kakinya dan tersenyum pedih.

"Hidup memang serumit ini ya?"

Sedikit ada jeda, kemudian ia kembali melanjutkan ucapannya. "Takdir tuhan yang udah diberikan harus diterima."

Gadis itu kembali tersenyum tipis.

"Kamu, semakin di genggam semakin sakit seperti duri kaktus dan mawar yang tajam menusuk kulit. Namun, dilepas aku tidak bisa. Kamu berarti, namun ini menyakitkan tapi semua itu aku yang mengaturnya. Aku janji, dalam waktu dekat aku akan melepaskanmu dengan gadis yang sudah aku dekatkan dengan dirimu. Bukan salah gadis itu, namun disini aku yang salah." Ia mengusap matanya yang mulai berair. Menghela nafas pelan kemudian melanjutkan ucapannya.

"Arghh, sakit."

Kesadarannya sudah bilang, gadis itu kini sedang terbaring lemah di teras balkon dengan kesunyian.

🌸🌸🌸🌸🌸

"BWAAA"

"Anjing, si monyet. Kyaaa."

"Aduh."

Sage meringis pelan, kini salah satu tangannya mengusap pipinya yang terkena tamparan maut dari Jasmine.

"Salah lo sendiri jailin gue, jadi gue gak salah."

Sage mengelus dadanya sabar melihat Jasmine dengan tampang wajah yang tidak ada merasa bersalahnya sama sekali.

"Gue ganteng, mangkanya gue ngalah dari lo."

Jasmine yang mendengar itupun rasanya ingin mual sekali, "lo ganteng? Hello, dibandingin sama pantatnya Taehyung aja pasti lebih cakep tuh pantat dari pada wajah sok kecakepan lo itu."

Sage hanya mencibir pelan, ia tidak membalas ucapan Jasmine. Karena iya tau, semakin dibalas pasti tidak akan segera selesai.

"Emang lo pernah lihat pantatnya si Taehyung Taehyung itu?" Tanya Oleander yang memang berada di situ juga.

Watson dkk dan Daisy dkk memang sedang duduk dikantin bersama. Berawal dari Daisy dan kedua temannya yang tidak menemui tempat duduk dan berakhir duduk disini karena ajakan dari Sage ini.

"Gak pernah sih, tapi gue yakin aja tuh pantatnya pasti gak kalah cakep sama wajahnya." Ujar Jasmine sembari menyeruput pelan jus jeruknya.

Daisy tertawa pelan, "ada ada aja kamu."

"MasyaAllah, cantiknya ciptaanmu. Dai jadi cewek gue yuk."

Jasmine yang mendengar ucapan Sage yang tidak bermutu itupun langsung menggeplak kepalanya membuat Sage mengaduh kesakitan.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang