Assalamualaikum semua.Ketemu lagi nih heheheh.
Semoga suka dan gak bosen ya baca cerita aku🙂Happy
Readingg semuaa🐣🌼🌼🌼🌼🌼
"Baik anak anak pelajaran untuk kimia sampai disini saja. Jangan lupa kalian semua wajib hafalkan susunan berkala unsur-unsur kimia. Baik bapak keluar dulu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Semua murid menghela nafasnya kasar, selalu saja begitu. Mengingatkan kepada mereka semua untuk menghafalkan unsur-unsur kimia yang susahnya minta ampun. Bayangin saja sebanyak itu disuruh hafalin bisa puyeng.
"Gak nanggung nanggung sih pak Chairus nyuruh kita."
"Bener lo weis gatau ya otak gue cetek mana bisa nangkep jejeran unsur-unsur kimia itu," sambung Jasmine.
Memang sih Jasmine sudah terbiasa menggunakan kosa kata gue lo awalnya dirinya tidak mau karena ya kalian pasti tau canggung sendiri jadinya, tapi yaudah karena temannya tidak mempermasalahkan itu jadi ya ini dirinya menggunakan kosa kata itu.
"Kamu sendiri gimana dai udah hafal?" Daisy menganggukkan kepalanya sedikit ragu membuat Edelweis dan Jasmine melihatnya dengan tatapan kagum.
"Yang bener lo?"
"Hm gimana ya, hafal sih dikit lagi pula aku cuman hafal lambang unsur kimianya kalau nomor atom asal tau letaknya aku tau eh tau sih letaknya jadi ya kalau pas ditebak anggap kek ditanyain berapa nomer atom dari Fe nah baru aku gatau soalnya masih belum hafal per unsur-unsur kimianya gitu. Kalau nomer massa gak hafal sekali hm susah banget," ucap Daisy membuat Edelweis menganggukkan kepalanya sedangkan Jasmine menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Lo ngomong panjang lebar tapi kok gue rada rada gimana ya denger pembicaraan lo?"
"Rada rada gak paham maksud kamu?" Tanya Daisy membuat Jasmine cengengesan, Daisy hanya geleng geleng kepala melihat respon Jasmine jika wanita itu menggelengkan kepalanya jadi wanita itu tidak paham maksud pembicaraan apa yang dibicarakan oleh orang tersebut.
"Otak cetek mah gini gak nanggep sama sekali," cibir Edelweis membuat Jasmine yang tidak terima menyentil jidad Edelweis.
"Sialan main jitak jitak aja anak Dugong."
Jasmine yang mendengar itupun tidak terima. "Kan udah gue bilang sialan gada adanya sihantu btw gada anak Dugong secantik dan seseksi gue," ucap Jasmine dengan nada bangganya tak lupa dengan tangan yang mengibas ngibaskan rambutnya layaknya iklan shampo.
"Maklum ya teman teman semua si Jasmine lagi meragain gimana dia iklanin shampo nanti," semua temannya tertawa pelan mendengar ucapan Edelweis membuat Jasmine yang di ejek pun memberungut kesal.
"Udah udah kasihan si Jasmine," lerai Daisy membuat Edelweis tertawa pelan sedangkan Jasmine mencibir, dia tau sangat tau malah kalau Daisy menahan tawa.
"Kalau mau ketawa ketawa aja kali jangan di pendem, nanti bukan ketawanya yang keluar malah kentutnya," sindir Jasmine membuat Daisy yang sudah menahan tawa daritadi pun lepas.
Kan kan sudah Jasmine bilang kalau Daisy menahan tawa dan lihatkan sekarang bagaimana Daisy? Dia tertawa dengan tangan satunya yang memegang perut sedangkan tangan kanannya memukul pelan mejanya.
"Udah dai udah kebiasaan kamu kalau ketawa air matanya keluar," ujar Edelweis membuat Daisy mengatur nafasnya yang sedikit tidak teratur akibat dirinya yang terlalu semangat untuk tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Random~Hallo, ini cerita aku yang ketiga dan ini masih ada kaitannya sama cerita Andreas ya, tingkyu semua😍 semoga suka ya~ Aku Daisy, Daisy aurelia najela. Aku bukan gadis kaya, aku juga bukan gadis cupu, aku bukan gadis yang berpenampilan bad dan uraka...