"Selamat datang di bribi.com." ucap Sage ketika memasuki kelasnya, semua temannya yang berada di kelas tersebut menatap kearah sang pelaku dengan heran, ganteng ganteng kok gesrek ya?
"Sepupunya mbak Oren?" Tanya Oleander, sepertinya dia juga akan ikut stress.
Sage menganggukkan kepalanya antusias, "Bener, shoope emang sepupunya bribri.com."
"Kakaknya Tokopedia." ucap Oleander, menyahuti.
Lah kenapa pada ikut bobrok?
"Mbahnya luazadaaa." Anthony ikut menyahut sembari meletakkan tasnya di atas mejanya.
Sage memandang semua temannya, "Alhamdulilah sekarang gue gak gila sendiri, Mak anakmu senang temannya ikut belok otaknya," ujar Sage dengan tangan yang ia angkat diatas sembari digerakkan.
"Contoh kek gini perlu di rukyah," ujar Watson, ia juga menaruh tasnya diatas meja.
"Iyain aja dulu, kasihan biarin dia seneng dulu, masalah umur siapa yang tau?" Ujar Oleander, membuat Sage membulatkan matanya.
"Umur terus lo bawa, herman gue," ujar Sage, ia juga mengikuti temannya yang lain, menaruh tasnya diatas meja.
Jadi, mereka memang satu kelas. Watson, Anthony, Alder, Oleander dan terakhir manusia gersek siapa lagi yaitu, Sage.
"Herman dirumahnya jangan dibawa bawa, nanti bersin noh orang," ujar Alder, ia menyumpalkan telinganya dengan earphone agar tidak mendengar ocehan tidak berfaedah dari Sage.
"Aelah, ualder anda diam saja," ujar Sage membuat Alder menghiraukannya.
"Tau tidak rasanya di abaikan seperti apa? Rasanya anjim banget."
🌼🌼🌼🌼🌼
"BOJOMU SEMANGATKU," ucap Camellia dengan lantang di dalam kelasnya.
"OJO NGANTI MELAYU NING AKU," sahut Jasmine.
Dan berlanjutlah, mereka kembali berkaraoke.
Dua perempuan dan beberapa anak laki laki yang ikut berakaraoke.
Camellia dan Jasmine memang sedikit tomboy, namun Jasmine tidak begitu parah ada bagiannya dia kapan tomboy dan kapan kalem. Jasmine tomboy hanya waktu Camellia berulah, jadi dia ngikut aja.
Sedangkan Camellia itu memang tomboy, namun dia tidak berandalan. Hanya saja, rambutnya itu dikucir asal, lengan baju yang di lipat dan rok yang sedikit ketat.
"Parah sih, Jasmine punya dua kepribadian. Di kelas kalau udah sama si Camellia buh sikap tomboynya keluar. Kalau udah gak sama tuh cewek, dia adem ayem heran aku," ujar Edelweis sembari bertopang dagu menatap kearah Jasmine yang sedang tertawa lepas.
Daisy ikut menatap kearah Jasmine itu, bedanya ia menyandarkan tubuhnya pada tembok. "Mau gimana lagi, kalau dia seneng pasti bakal di lakukan sana dia. Intinya asal masih gak salah jalan oke oke aja." Edelweis menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Daisy, memang selama ini meskipun Jasmine bersikap gila? Ya bisa di bilang begitu, namun gadis tersebut tidak pernah melakukan sesuatu diluar batas.
Ekhemm
Suara orang berdehem, semua murid kelas mipa2 menoleh kearah sumber suara, di depan kelas lebih tepatnya di pintu. Disana terdapat sosok wanita paruh baya, dia sedang menatap kearah kelas mipa2 yang keadaannya sekarang hm sangatlah kacau, meja yang tidak ada di tempatnya, maksudnya meja tersebut terletak amburadul tidak sesuai dengan tempatnya.
Wanita paruh baya yang dikenali dengan sebutan bu Poppy guru yang dikenal killer, meski sudah berumur beliau masih saja suka marah dan memberi hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Random~Hallo, ini cerita aku yang ketiga dan ini masih ada kaitannya sama cerita Andreas ya, tingkyu semua😍 semoga suka ya~ Aku Daisy, Daisy aurelia najela. Aku bukan gadis kaya, aku juga bukan gadis cupu, aku bukan gadis yang berpenampilan bad dan uraka...