"Lo yakin?"
Jasmine memutar bola matanya malas, "Cerewet banget sih, udah ayo keburu tambah panas ini."
"Yakali kita keluar naik motor tapi gak pakek helm, kalau ada polisi kena tilang dah," ujar Daisy.
Bisa bisanya Jasmine datang kerumahnya menggunakan motor Scoopy-nya tanpa memakai helm di kepalanya.
Sudah tidak heran lagi Jasmine yang tiba tiba datang kerumahnya, ya untuk apa lagi Jasmine kerumahnya jika gadis itu ingin mengajak Daisy membeli sesuatu.
Kadang membeli camilan, baju, tas, sepatu dan barang lainnya.
"Mau beli apa emang?" Tanya Daisy, ia belum juga menaiki motor Jasmine.
"Gue pengen seblak ceker di depan gang sana, niatnya sih gue mau beli sendiri biar gak ngerepotin lo," ujar Jasmine, ia menyangga motornya dengan kedua kakinya. Jasmine lumayan tinggi, jadi motor Scoopy baginya untuk tidak terlalu berat dan kakinya pun napak di tanah tanpa harus jinjit, bukan seperti Daisy ketika menaiki motor vario-nya.
"Terus kok malah ngajakin?" Tanya Daisy heran.
"Banyak orang disana, malu gue."
"Biasanya juga malu maluin," cibir Daisy pelan membuat Jasmine menyengir tanpa rasa bersalah kepadanya.
"Udah ah banyak nanya lo, ayo naik gue traktir juga dah lo, keburu siang tambah panas kasihan kulit perawatan gue," ujar Jasmine dengan nada kesal.
"Yaudah aku naik, ditilang polisi aku gamau tanggung jawab dan ikut campur," ujar Daisy ia pun menaiki motor Jasmine di bagian belakang.
"Iya terserah gue itumah, lagian barusan gue gak ngeliat polisi disana. Sekarang kita cus berangkat ke tempat seblak ceker."
Jasmine pun menghidupkan dan menjalankan motornya, sedangkan Daisy ia berdoa semoga mereka berdua tidak bernasib malang saat ini.
🌼🌼🌼🌼🌼
"Kan udah aku bilang apa, ngenyel kamu ck," ujar Daisy kesal dengan nada yang berbisik kearah Jasmine.
Jasmine sendiri, ia memainkan jarinya dan menggigit bibir bawahnya. "Kan gue juga gatau, soalnya barusan gada kenapa sekarang tiba tiba ada." Daisy memutar bola matanya malas, sekarang dia harus apa?
Mereka berdua kini kena tilang, pada saat Jasmine mengendarai motornya dengan santai tiba tiba polisi dengan perut buncit memberhentikan motornya.
Mau tidak mau mereka kepinggir dan dimintai keterangan.
"Kalau mau keluar itu pakek helmnya," omel polisi itu, sepertinya dirinya sedang menulis di kertas pink yang ia pegang, apa itu surat tilang?
"Cuman mau ke depan gang bentar pak, lagian rumah saya cuman deket dari sini," ujar Jasmine membela, Daisy dirinya hanya diam. Kan Daisy sudah bilang jika kena tilang dirinya tidak mau ikut campur.
"Gak usah nyari pembelaan, kamu salah dan harus bertanggung jawab. Mau deket mau jauh helm di pakai, gada yang tau kamu bisa selamat apa tidak dijalan. Kalau kamu pakai helm setidaknya bisa menjaga kepala kamu kalau kamu kecelakaan," ujar polisi, ia kembali tegak dan menatap Jasmine dan Daisy bergantian.
"Bapak kok malah doain yang gak bener, lebih baik bapak berdoa kalau saya selamat lah ini bilang sebaliknya. Kalau saya kecelakaan beneran, bapak yang harus biayain. Kalau ngomong tuh jangan asal ngomong pak, karena ucapan adalah doa," ujar Jasmine panjang lebar, ia kesal sendiri mendengar ucapan bapak polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Random~Hallo, ini cerita aku yang ketiga dan ini masih ada kaitannya sama cerita Andreas ya, tingkyu semua😍 semoga suka ya~ Aku Daisy, Daisy aurelia najela. Aku bukan gadis kaya, aku juga bukan gadis cupu, aku bukan gadis yang berpenampilan bad dan uraka...