28 Februari 2021
•••
"Ya ya ya ya, akhirnya setelah sekian lama balik ke Indonesia, beruntung aku gak mengubah warga kenegaraan sama sekali." Seorang wanita dengan handuk yang menutupi paha hingga dadanya, wanita cantik itu bersandar di sofa ruang keluarga yang tersedia di sana.
"Ucapkan selamat padaku yang lebih sepuluh tahun bertahan dengan pria berengsek itu, tapi apa mau kukatakan, perceraian kami agak sulit ... bukan sepenuhnya salahku. Kami bertahan dan lelah sendiri, hingga aku tak tahan. Aku memenangkan pengadilan atas Raffael tapi dia memintaku untuk tak mengubah nama belakangnya. Iblis."
Lalu, wanita tersebut menghela napas.
"Sudahlah, aku gak pengen memikirkannya. Kamu punya pekerjaan? Uang tabunganku mulai menipis."
Suara pintu terbuka tiba-tiba, si wanita menoleh ke sumbernya.
"Tampaknya putraku udah dateng, kabari aku kalau kamu udah ketemu pekerjaan yang cocok. Thanks." Setelah mematikan panggilan, tanpa berpakaian sang wanita berjalan keluar, rambut cokelat bergelombangnya yang sudah kering melambai-lambai menambah keanggunan.
Sekalipun hanya memakai handuk, ia bak model papan atas kala berjalan karena seksinya badannya.
"Raffe, kamu sudah pulang? Bagaimana hari pertamamu?" tanyanya, menuju ke ruang tamu di mana kini putranya dan seorang pemuda lain membelakangi karena tengah meletakkan sepatu ke rah. Si wanita tersenyum seraya melipat tangan di depan dada. "Wah, baru satu hari di tempat baru, kamu sudah membawa teman, Sayang?"
Keduanya kini berbalik menghadap wanita cantik itu, Raffael terlihat biasa saja seraya tersenyum tipis sementara pemuda di sampingnya--Milo, terperangah melihat keadaan wanita itu. Ia membeku di tempat bersama tatapan mata terpaku.
Kedua pipinya memerah dan ia berusaha mengalihkan pandangan ke kaki, dan malah mendapati paha mulus itu, Milo langsung saja fokus ke wajah cantiknya. Pipinya semakin bersemu, ditambah senyuman hangat itu ....
"Bukan, Mom. Kami hanya disuruh belajar bersama oleh guru."
"Ah." Si wanita yang dipanggil Mom, tampaknya ibu Raffael, manggut-manggut. "Tapi Ibu yakin kalian bisa berteman baik, kan? Siapa namamu, Honey?"
Honey? Milo menenggak saliva, suaranya itu ... caranya memanggilnya. Kenapa Milo bisa segila ini. Seluruh tubuh Milo bergetar dan getaran naik antara dada dan bagian bawah sana.
Milo menggigit bibir bawah. "Mi-Milo, Tante. Sa-salam kenal."
"Milo? Cara nyebutnya bukan Maylo?" Milo mengangguk, lalu menggeleng, sangat gugup. "Santai saja sama saya, Honey--"
"Mom? Sudah mengintrogasinya? Kami mau belajar."
Si wanita tertawa pelan. "Ah, iya Sayang iya. Mom juga ingin mandi. Kalian semangat belajar barengnya, kalau kesulitan panggil aja Mom-Tante, oke? Bye, Honey."
Ibu Raffael pun berbalik, beranjak masuk ke ruangan kamar yang ada di sana, dan barulah Milo bisa menghela napas lega meski tak terlalu lega. Bayang-bayang itu masih ada di kepalanya, ia menggeleng membuat bayangan tersebut yang membuat sesuatu di bawah sana tak terkendali.
Milo pemuda normal, disuguhkan pemandangan tadi, gila saja ....
Kenapa ibu Raffael sama sekali tak masalah?
"Cmon! Follow me!" Milo menatap Raffael yang berjalan lagi, segera ia menampar keras diri sebelum akhirnya mengekori remaja itu, masuk ke dalam kamarnya yang amat rapi dan bertema astronomi. "Duduklah di mana saja."
Dan Milo, karena kepalanya seakan tengah kekurangan oksigen, duduk saja di lantai tanpa babibu.
Raffael yang tadi ingin menyiapkan meja belajar, menatap Milo menghela napas panjang. "Maksudku ... kamu bisa di kursi sana, atau kasurku, kenapa harus di lantai?"
Segera, Milo berdiri, ia masih konslet karena hal barusan. Ia membenarkan celananya yang terasa sesak dan tak nyaman.
Ini kali pertama ... kali pertama Milo melihat wanita secantik itu, dengan body seseksi itu secara langsung, rasanya ... ada yang aneh. Darah Milo dua kali berdesir, lebih kuat ....
Lagi, ia menggeleng. Buang pikiran mesum itu jauh-jauh, karena ia mengingat tekad dan janjinya pada pak guru serta orang tua. Milo memejamkan mata, dan mengembuskan napas.
Berhasil!
"Ayo belajar bersama!" Milo kembali pada semangatnya.
"Raffe, Milo, Mom sudah selesai mandi. Biar Mom bantu kalian berdua, ya."
"Shi-shit ...."
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY JANDA [B.U. Series - M]
Romance18+ Milo, cowok 18 tahun yang memasuki masa puber, jatuh cinta pada pandangan pertama melihat ibu dari teman sekelasnya. Namun, cowok itu sadar ia tak boleh merasakannya karena 1) dia harus fokus ke ujian yang akan ia hadapi, 2) ia tak ingin cinta d...