24 November 2020
•••
"Guuuuysss!" teriak seorang gadis yang baru datang dengan terburu-buru, ia berdiri di depan papan tulis, semua yang ada di kelas yang awalnya sibuk dengan urusan masing-masing beberapa menoleh ke arahnya. "Ada berita penting!"
"Berita apaan?" tanya salah satu cowok, mengerutkan kening.
"Milo selesai battle-nya, ya?"
"Ish, bukan!" Si gadis tampak jengkel disela. "Kelas kita, kedatengan murid baru, dan murid barunya bukan murid biasa!" katanya, dan semuanya langsung penasaran.
"Kenapa, ganteng banget, ya?"
"Cantik banget?!"
"Lebih ganteng dari Milo?!"
"Artis?"
"Waduh, semester genap pas mau ujian kelulusan gini?"
Beragam pertanyaan terlontar oleh siswa dan siswi itu, hingga si gadis berdesis, menenangkan mereka.
"Sssttt, dengerin gue dulu! Oke?" Mereka pun diam. "Murid baru ini, dari luar negeri! Cowok!" Mereka kaget, walau para cowok kecewa dan para cewek tak sabar mendengar setelahnya. "Dia ini pinter banget pokoknya, umurnya muda banget harusnya masih SMA kelas satu, tapi dia hasil loncat kelas!"
Dan terjadilah kegaduhan antar murid.
Si gadis menatap kesal kegaduhan itu, ia siap angkat suara tetapi suara lain mendahuluinya.
"Ehem, Anak-anak." Si gadis tersentak mengenali suara itu, tetapi kala menoleh ia mendengkus.
"Cih, gue pikir guru!" katanya kesal. "Ternyata elo, Milo!"
Milo tertawa. "Mirip ya suara gue sama Pak Guru?" tanyanya geli.
"Eh, Milo!" Seorang gadis memekik, Milo menoleh seraya melambaikan tangannya.
"Akhirnya primadona kelas dateng, jadi terang menderang kelas kita huhuy!" puji yang lain.
"Iya, kalau gak ada Milo, kerasa suram!" timpal yang lain, para cowok terlihat kesal dan beberapa memutar bola mata mereka.
"Yap, met pagi, Manteman!" sapa Milo ramah, sederhana, tetapi para cewek kelihatan melayang-layang karena dia.
Sampai, sebuah dehaman membuat mereka menoleh ke sumber suara. Semuanya segera ke bangku masing-masing sementara Milo berbalik menghadap suara.
"Eh, Pak!" sapa Milo tersenyum.
"Kamu kenapa berdiri di sini aja? Mau jadi pintu? Duduk di kursi kamu!"
"Sebentar, Pak, saya mau saliman dulu, kangen!" kata Milo, pun menyalami pria tersebut dengan hormat. "Lama gak ketemu, Pak. Apa kabar, sehat?" Mata Milo pun menoleh ke samping pria itu, nyatanya baru ia sadari ada anak lain yang berdiri di hadapannya. "Ini siapa, Pak? Murid baru, ya? Bule?"
"Milo, saya sehat, silakan kamu duduk!"
"Siap, Pak!" Milo pun duduk di kursinya, dan mereka pun masuk kelas. Semua mata tertuju pada sosok baru yang kelihatan berbeda.
Rambut pirang terang disertai mata hijau di balik kacamatanya. Ia kelihatan manis, meski berpenampilan culun.
"Pagi, Anak-anak!"
"Pagi, Pak!"
"Hari ini, kita kedatangan murid baru, namanya ...." Sang guru mempersilakan murid baru tersebut bersuara.
"Nama saya Raffael, Raffael Quincy," katanya dengan bahasa Indonesia lumayan lancar, meski aksennya tak lepas.
"Wah, bisa bahasa Indonesia." Seorang murid mengomentari.
"Iya, saya bisa, saya belajar satu minggu yang lalu." Semua kagum mendengarnya tidak terkecuali Milo. "Saya pindahan dari Florida, bersekolah di sana."
Mereka pun manggut-manggut.
"Ada yang ingin kamu sampaikan lagi, Raffael?" Raffael menggeleng. "Kalau begitu, silakan duduk. Buat kalian, tolong berteman dan jangan membeda-bedakan."
"Baik, Pak!"
"Oh, iya, satu lagi sebelum kita mulai pembelajaran hari ini." Mata guru itu menatap Milo yang penasaran dengan si murid baru. "Milo?"
Milo segera menoleh. "Ya, Pak?"
"Sehabis mata pelajaran saya ini, saya mau kamu ke kantor saya, oke?"
Milo menatap bingung, tetapi ia hanya diam seraya memikirkan apa yang salah saat ini.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY JANDA [B.U. Series - M]
Любовные романы18+ Milo, cowok 18 tahun yang memasuki masa puber, jatuh cinta pada pandangan pertama melihat ibu dari teman sekelasnya. Namun, cowok itu sadar ia tak boleh merasakannya karena 1) dia harus fokus ke ujian yang akan ia hadapi, 2) ia tak ingin cinta d...