Chapter 23

3.5K 179 32
                                    

2 April 2021

•••

"Apa kau orang yang pandai menjaga rahasia?"

"You can trust me." Milo tersenyum lebar. "Lagian gue gak punya temen deket, lo malah temen deket pertama gue."

Raffael meneliti wajah Milo, tampak tak ada kebohongan di sana, meski agak ragu akhirnya Raffael menghela napas.

"Hubungan Mom dan Dad memang buruk sedari dulu, bahkan sebelum aku hadir di dunia." Raffael menyesap macchiatonya, lalu menyeka busa khas yang tertinggal di atas bibir. "Sudah lama sebenarnya mereka ingin bercerai, tapi yah keberadaanku katanya membuat waktu itu terus terulur."

Milo kaget, meski menyamarkan ekspresi itu. Apa orang tua Raffael belum bercerai?

"Tapi akhirnya, yah, mereka sekarang bisa berpisah setelah banyak halang rintang. Makanya, Mom yang belum mengganti warganegaraannya dan aku, yang memang lahir di sini, akhirnya memutuskan pindah di sini."

"Uh ... sorry to hear that." Walau di dada Milo sebenarnya senang--dan bagian sorry adalah untuk kelancangannya bahagia akan hal itu.

"Gak perlu minta maaf, toh aku senang saja mereka berpisah." Milo semakin kaget, eh? "Dad sudah terlalu banyak menyakiti Mom, dan Mom sok-sokan jadi wanita kuat yang mempertahankan mental putra semata wayangnya. Dia ibu terburuk ... sekaligus ibu terbaik sedunia."

Mata Milo membulat sempurna, terheran-heran. Terburuk tapi terbaik?

"Aku sebenarnya enggan menyebutnya Dad, tapi Mom selalu bilang ia tetaplah ayahku karena kami sedarah--meski kontradiksi dirinya yang lain bilang hubungan keluarga bukan hanya sebatas darah." Milo sekarang bingung, tetapi yang jelas hubungan orang tua Raffael retak dan Raffael tampaknya membenci ayahnya.

Lalu dengan Rivera? Benci atau sayang?

"Segala yang kualami membuatku benci pada Mom."

Benci?!

"Aku sebenarnya tak benar-benar membencinya, aku hanya benci jalan pikirannya. Yang selalu menganggapku anak kecil yang perlu kasih sayang orang tua, anak kecil yang tak bisa ikut campur urusan mereka, anak kecil yang tidak bisa dijadikan teman bicaranya. Mom selalu menyimpan masalahnya untuk dirinya sendiri, sampai-sampai aku harus cari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi."

Wajah Raffael terlihat kesal sekaligus sedih, tampaknya Raffael memiliki cara menyayangi ibunya sendiri bagi Milo.

"Mungkin Mom seorang people pleaser."

"People--apa?"

"Istilah orang yang mengenyampingkan kepentingannya sendiri demi kepentingan orang lain. Mom mencegah perceraian demi aku, yang katanya bisa berimbas pada rusaknya mentalku, aku akui ayahku memang baik di hadapanku tetapi kenyataan membuatku menampar diri sendiri. Pria itu malaikat di depan mataku, tetapi iblis untuk ibuku. Dia bahkan tidak pantas menjadi seorang ayah, ibuku yang selalu berperan sebagai seorang ayah, sekaligus ibu bagiku, dia? Bahkan biaya kebutuhan dari ibu, dia hanya datang setiap akhir pekan membawakanku mainan tak berguna. Mom segalanya bagiku!"

Milo memundurkan wajah sedikit, Raffael terlihat menggebu mengatakan itu semua dan ia takut ia akan menyiramnya dengan kopi karena kini tengah mengangkat cangkir.

Syukurlah, Raffael hanya menyesapnya, dan ia terlihat lebih tenang setelah itu.

"Sekarang hanya ada aku, dan Mom." Raffael menghela napas. "Akan kupastikan selamanya begitu, aku tak ingin pria mana pun masuk ke kehidupan ibuku, hanya aku pria yang akan menjaganya sampai akhir hayatnya."

"Hah?!" pekik Milo tiba-tiba.

Raffael menatapnya bingung. "Kenapa?"

"Eh, a-anu ...." Milo menyengir lebar. "Kaget aja, tangan kena cangkir ini, panas ya panas." Cengirannya terlihat idiot.

"Aku pikir sudah dingin, bukankah sudah cukup lama?"

"Ah mmm ...." Milo mengecek gelasnya. "Oh, bener, udah dingin." Ia lalu dengan kikuk menyesap macchiato itu.

Mengernyit kepahitan karenanya.

"Pait pait pait," gumam Milo pelan. Bukan hanya karena rasa yang masuk ke mulut, tetapi karena fakta yang barusan ia dengar.

Padahal sudah bahagia karena Rivera berstatus bukan milik siapa-siapa, ternyata Milo harus kerja ekstra karena keberadaan anaknya.

Huh ... tenang ... Milo, kan, berencana merebut hati anaknya dulu. Semoga berjaya!

"Cepatlah habiskan kopimu, Mom sebentar lagi akan pulang."

"Ah, oke oke."

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

MY SEXY JANDA [B.U. Series - M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang