NB&AG || Part 33

94.3K 13.1K 292
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !



Setelah Reina mengantarkan Galang pulang. Ia langsung bergegas pulang menuju rumahnya. Ia takut jika pulang terlalu malam. Apalagi, dengan suasana sunyi yang menyeramkan ini.

Galang berjalan menghampiri tempat tidurnya. Ia senantiasa memandangi gelang pemberian Reina. Lucu pikirnya. Ia merasa sedikit seperti perempuan karena memakai gelang. Terlebih ada bandulnya.

Ia mengambil ponselnya dari dalam saku. Ia mengetikkan suatu pesan kepada Reina.

Galang Satria
Rein, boleh gak bandul gelangnya aku taro di kalung?

Reina Jasmine
Boleh, besok gue yang pakein

Galang Satria
Iya

***

Di sisi lain ada Reina yang sedang berkutat dengan laptop-nya. Ia sedang mengerjakan tugas seni budaya-nya.

Tak lama terdengar suara notif muncul dari ponsel Reina.

Ia melangkahkan kakinya menuju nakas dan mengotak-atik ponselnya sebentar. Ia membuka room whatsapp-nya. Ternyata Galang yang mengiriminya pesan.

Cowok itu minta izin kepada Reina agar mengganti gelang dengan kalungnya yang nantinya akan dikasih bandul yang berinisial ‘R’ itu. Reina pun menyetujuinya.

Ia melempar asal ponselnya dan kembali menatap layar laptop. Ia kembali meneruskan tugasnya.

***

Hari ini, Reina berangkat sekolah dengan lesu. Ia tidak menyukai hari senin. Haruskah ia mendrama lagi bersama Raisa? Sepertinya tidak. Hari minggu kemarin ia menghabiskan waktunya hanya untuk rebahan ria. Bahkan ia tidak membuka ponselnya sama sekali. Ia menghiraukan pesan dari Raisa maupun Galang.

Ia menjalani upacara penuh dengan ketidakikhlasan.

Selesai upacara, ia menghampiri Galang. Ia berniat mengajak Galang untuk membolos lagi.

“Lang!” panggil Reina sedikit berteriak.

Sang pemilik nama pun menoleh. Ia mendapati Reina yang sedang berlari kecil menghampirinya. Cewek itu langsung menyambar tangan Galang dan mengajak Galang untuk berlari menuju ruang UKS.

Sesampainya di UKS, Reina melepaskan genggaman tangannya pada Galang, dan Galang mengatur nafasnya sambil mempertanyakan mau dibawa kemana hubungan kita ... Eh engga. Back to topic.

“Mau kemana, Rein?” tanya Galang dengan wajah kebingungannya. Bel pelajaran pertama akan segera bunyi. Ia tak ingin ketinggal pelajarannya.

Reina tak menggubris pertanyaan Galang. Cewek itu menarik tangan kiri Galang. Ia melepaskan gelang pemberiannya dari tangan Galang.

Reina mengadahkan tangannya ke Galang. “Mana kalungnya?”

Galang mengeluarkan kalung hitam cukup panjang dari saku celananya ia berikan kepada Reina.

Reina melepaskan bandul inisial huruf itu dari gelang dan kemudian memasukkannya ke kalung Galang.

Reina menyuruh Galang untuk duduk di ranjang UKS, kemudian ia mendekat ke Galang. Reina bisa mendengar detak jantung Galang yang berdegup kencang.

Cewek itu tersenyum melihat wajah Galang dari bawah.

Ia memasangkan kalungnya ke leher Galang.

“OMAYGAT!”

Reina dan Galang menoleh bersama dengan wajah terkejutnya. “BUSET?!”

***

“Kalian tidak saya kasih surat peringatan. Tapi, besok bawa orang tua kalian ke sini!” ucap Bu Setyo tegas.

“Jangan dong, Bu. Skors aja ya,” tawar Reina.

“kalian pasti abis NGANU, kan?!” tuduh Bu Setyo.

“Engga, Bu,” jawab Galang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya lugu.

Mereka berada di ruang BK yang penuh keseraman. Seram karena ada Bu Setyo. Canda Bu.

Lagi-lagi, mampir ke sini,” batin Galang.

Duk!

Raisa menampilkan wujudnya di balik jendela. Kepalanya kepentok ujung jendela akibat mengintip perdebatan Reina dan Bu Setyo.

Ia melewati pintu ruang BK seraya cengengesan.

“Iya Bu, abis nganu tuh, Bu,” ucap Raisa mengompor-ngompori Bu Setyo.

“KAWININ AJA!” lanjutnya yang kemudian berlari kencang entah kemana.

“Alhamdulillah,” ucap Reina yang membuat Bu Setyo dan Galang melongo di tempat.








[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]


***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang