NB&AG || Part 18

110K 16.5K 459
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !


Seusai ujian dadakan seperti tahu bulat tadi, kini Reina sedang mengerjakan tugas tambahan dari Pak Budi. Karena dituduh tidak mendengarkan Pak Budi berbicara, Maka, Alhasil Reina mendapatkan tugas tambahan. Mau gimana lagi? Harus dinikmati.

Reina masih berkutat dengan buku dan bulpoinnya. Otaknya terus berpikir dengan angka-angka yang ia tulis di bukunya. Tapi tetap saja, sekali tidak bisa akan tetap TIDAK BISA! Reina sungguh kesal dengan mata pelajaran yang satu ini. Sungguh menyusahkan! Oh Tuhan, berikanlah Reina satu orang yang bisa membantunya.

Tak lama suara notif dari ponsel Reina membuyarkan konsentrasinya. Ia membuka pesan di ponselnya tadi, dan ya! Tuhan benar-benar mengirimkan seseorang yang bisa membantunya itu.

Galang Satria
Lagi apa Rein?

Reina Jasmine
Bantuin tugas matematika gue!

Galang Satria
Aku ajarin aja ya

Reina sedikit berpikir membaca balasan pesan dari Galang. Bagaimana mau diajari? Rumus dasarnya saja Reina tidak mengerti. Itu semua hanya memperlambat jawaban tugasnya.

Reina Jasmine
Kerjain aja. Toh, gue diajarin juga gak bakal nyantol.

Galang Satria
Ga mau.

Galang offline.

Reina yang melihat last seen Galang mendadak kesal. Kenapa pacar cupunya itu tidak mau membantunya. Percuma saja punya pacar pintar tapi tidak bisa dimanfaatkan. Jika tidak karena Reina menyukainya maka akan ia cabik-cabik muka dua Galang itu. Satu muka tampannya dan satu lagi muka lugu dan polosnya.

Sekarang Reina bingung ingin minta pertolongan pada siapa.

***

Setelah beberapa menit Reina berfikir, kini ia memutuskan untuk mengunjungi Rumah Galang dengan embel-embel belajar bersama. Mumpung masih sore, jadi ada waktu banyak untuk bersama dengan Galang.

Tangan kanannya membawa sekantong keresek makanan seperti martabak telor dan pisang keju mozarella. Ia tak enak hati jika ke rumah Galang tidak membawa apa-apa. Ia teringat oleh Bundanya Galang.

Tok tok tok!!

“Assalamualaikum!” ucap Reina.

Reina mengucap salam hingga tiga kali baru di bukakan pintu oleh Bundanya Galang. Ia disambut dengan senang hati, mungkin auranya Reina ini bisa meracuni bundanya Galang ya.

“Reina cari galang, ya?” tanya Sania.

“Iya, Bunda. Reina mau belajar bareng sama Galang,” jawab Reina mantap.

Reina cengengesan melihat raut wajah Bunda Galang yang mengintrogasinya dari atas sampai bawah. Reina pun bertanya dengan polosnya.

“kenapa, Bunda?”

“Gak papa, kamu lucu,” jawabnya sambil terkekeh kecil.

“Bunda panggilin galang dulu ya, kamu duduk dulu sana,” titahnya. Reina pun mengangguk.

Reina duduk di sofa ruang tamu rumah Galang sembari mengeluarkan buku tugasnya beserta bulpoin. Tak lama suara langkah kaki terdengar di telinga Reina. Iya pun menoleh.

“Ngapain, Rein?” tanya Galang gagu.

“Katanya belajar bareng, gimana sih,” sahut Sania.

Reina melotot ke arah Galang kemudian mengedipkan matanya bergantian seolah-olah memberi isyarat. Tapi, Galang seperti tidak paham oleh isyarat yang Reina berikan. Tidak paham apa pura-pura tidak paham ya? Sungguh Galang menyebalkan.

“Galang gimana sih, katanya mau ngajarin Reina matematika yang bab dasar,” celetuk Reina dengan watadosnya.

Reina merasa tak dapat tanggapan dari Galang. Kemudian ia mendekat ke arah Galang dan menggandeng Galang menuju sofa dan.

“Anaknya Bunda rada telmi ya,” ucap Reina cengengesan dan tak merasa berdosa.

Bunda Galang hanya geleng-geleng kepala, tak mengerti dengan tingkah kedua remaja yang di hadapannya ini.

“Sudah, sudah. Belajar sana.” Reina dan Galang mengangguk.

Bunda Galang kembali ke kamarnya. Sekarang, di ruang tamu hanya ada dua sejoli yang berdiam diri seperti tak mempunya tujuan hidup. Tak lama Reina sadar, tujuannya kemari untuk mengerjakan tugasnya.

“Lang,” sapa Reina.

“Apa?” sahut Galang kemudian menoleh ke arah Reina.

“Ajarin dong, gue gak bisa matematika," rengek Reina dengan mengeluarkan puppy eyes-nya.

“Iya.” Galang menghela nafasnya.

“YES! LOPYU!” seru Reina. Galang terkekeh sembari menggeleng.

***

Sembilan soal matematika sudah terpecahkan, jika kalian mengira Reina yang mengerjakannya maka salah! Karena Galang yang mengerjakannya semua.

Sudah diajari berkali-kali oleh Galang, tetap saja Reina tidak bisa! Tidak mengerti! Bagi Reina, sekali tidak mengerti akan tidak mengerti selamanya. Itu slogan yang ia selalu ucapkan ketika mendapatkan tugas matematika.

“kamu bisanya yang mana? Tambah-tambahan?” tanya Galang.

“Iya, bisanya Reina tambah Galang," jawab Reina tidak nyambung.

“Rein, serius,” dengus Galang.

“Iya ini serius, Reina tambah Galang hasilnya anak kita nanti.”









[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang