NB&AG || Part 42

93.1K 12.4K 85
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !




Hari ini tepat hari di mana Reina dan Raisa berkolaborasi untuk mendapatkan hasil maksimal di penilaian akhirnya.

Reina dan Raisa sedang berada di kantin. Keduanya saling mengisi perut agar tidak grogi ketika melancarkan aksinya nanti.

“Ra,” panggil Kevin yang baru saja tiba di depan Raisa.

“Mau latihan sekarang?” tanya Kevin.

“Boleh." Raisa mengangguk.

Reina yang melihat interaksi keduanya pun melengos. Semakin hari sahabatnya itu semakin dekat dengan Kevin. Ia hanya berharap yang terbaik untuk Raisa.

“Lo nyanyi yang bener!” pesan Raisa pada Reina.

“Ye ... Lo maen gitar yang bener!” balas Reina.

“Lo nyanyi yang bener! Jangan sampe suara lo kek kuntilanak beranak ye!” ujar Raisa dengan wajah tanpa dosanya. Kemudian ia terkekeh seraya pergi bersama Kevin.

“Ye ... Lo maen gitar yang bener! Jangan sampe senarnya pake senar layangan!” teriak Reina dari tempat duduknya.

Reina menyeruput es tehnya kemudian mengeluarkan lembaran uang dari saku seragamnya.

Ia menoleh ke arah meja. “Raisa! Lo belom bayar!” teriaknya sendiri. Ia mencak-mencak kesal. Tentu pergerakannya sangat disorot oleh warga sekolah. Untung sahabat.

Ia membayar makanannya dan makanan Raisa tentunya. Kemudian pergi menghampiri Galang yang berada di perpustakaan.

***

“Kunci-kuncinya jangan sampe lupa, ya,” titah Kevin.

Raisa mulai memetik senar gitarnya. Ia menikmati permainannya. Ternyata, ia bisa memainkan gitar dengan bagus. Patut dibanggakan, bukan?

Kevin yang sedari tadi memerhatikan Raisa yang tersenyum selalu saat memainkan gitar.

“Bagus.”

“Lo pinter mainnya.” Kevin terus memuji Raisa. Terlihat jelas warna merah yang ada di pipi Raisa. Mungkin dia terlalu senang hingga blushing. Lebih tepatnya, malu.

“Iya, lah, bagus. Orang yang ngajarin ganteng!” celetuk Raisa dengan wajah cengo setelah mengucapkannya.

“Eh-h."

“Gue tau, gue ganteng. Lo suka?”

***

Reina memasuki perpustakaan. Ia sedang memilih-memilih buku yang cocok untuk ia baca. Tapi, seketika ia lupa jika harus latihan bernyanyi lagi.

Reina menepuk kepalanya. Kemudian berlari menuju tempat Galang duduk.

“Baca apa, sih, pacar gue,” goda Reina dengan senyumannya.

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang