NB&AG || Part 12

125K 18.5K 1.9K
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]
.


.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !


Bel sekolah telah berbunyi, menunjukkan bahwa kini waktunya untuk pulang ke rumah. Tapi tidak dengan Galang dan Reina. Mereka berdua berencana untuk jalan-jalan terlebih dahulu, ke Mall.

“Lang, ke mall, yuk!” ajak Reina bersemangat.

“Em ... sekarang, Rein?” tanya Galang.

“Iya lah, masa tahun depan, sih.”

“Ya udah, ayuk.”

Mereka berdua menuju ke mall yang terdekat dari sekolahnya. Tujuannya adalah agar dapat bermain dengan lama dan tidak membuang waktu di perjalanan.

“Lang, kita ke timezone dulu, ya,” pinta Reina.

“Iya, Rein," jawab Galang sambil menganggukkan kepalanya.

Keduanya memasuki area timzone. Dengan semangat Reina membeli koin lumayan banyak.

Reina mengajak Galang ke tempat permainan bola basket, ia mengajak lomba Galang, dan yang menang nanti, boleh meminta sesuatu kepada yang kalah. Dengan senang hati Galang menerima ajakan Reina.

Ting!

Ting!

Ting!

Seperti itulah suara cetakan gol dari mesin basket yang dimainkan oleh Galang. Tentu saja Galang yang menang dengan mencetak gol sebanyak 22 kali, sedangkan Reina kalah dengan cetakan gol sebanyak 18 kali. Reina menekuk mukanya. Ia kesal pada Galang kenapa cowok cupu itu bisa mengalahkannya. Padahal, jika ia menang ia ingin meminta Galang untuk menembaknya besok di sekolah. Tapi, rencananya itu sudah putus di tengah jalan, digagalkan oleh pacarnya sendiri.

“Kenapa lo sih, yang menang. Harusnya kan, gue!” sungut Reina tidak terima.

“Ini kan, cuma permainan, Rein. Udah biasa, ada yang kalah, ada yang menang.”

“Ngejawab aja, lo!” ketus Reina. Ia melipat kedua tangannya di atas perut. Mukanya ditekuk, ia jengah melihat Galang.

“Jadi, apa aku boleh minta sesuatu dari kamu?” Tanya Galang.

“Hm, iya," jawab Reina malas.

“Aku minta, kamu ngomongnya aku-kamu, bukan lo-gue.”

Sontak Reina menguraikan kedua tangannya tadi. "Gak bisa lah, udah biasa pakek lo-gue!” tolak Reina.

“Cuma ke aku, Rein. Ke yang lain kamu bebas mau manggil apa.”

“Gue usahain,” putus Reina.

***

Setelah perdebatan yang tak berlangsung selama sepuluh menit itu. Reina dan Galang memutuskan untuk makan di salah satu cafe yang ada di mall tersebut.

Tak berlangsung lama pegawai cafe pun menghampiri meja mereka berdua dan menyodorkan buku menu makanan yang ada di cafe itu. Sambil membawa bulpen dan kertas putih untuk mencatat pesanan mereka berdua.

“Mau pesan apa, Kak?” tanya pelayan cafe itu sopan.

Capuccino ice.” jawab Reina dan Galang bersamaan.

“Makanannya, Kak?”

“Piscok keju.”

“Roti bakar coklat keju.”

Pelayan cafe itu pun mencatat pesanan mereka berdua.

“Baik, Kak. Terimakasih, silahkan ditunggu pesanannya.”

***

Reina memberhentikan mobilnya tepat di rumah megah milik Galang. Sudah cukup ia bermain, hari juga semakin larut. Kini waktunya ia kembali ke rumah.

Reina dan Galang keluar dari mobil. Keduanya saling berhadapan sebelum meninggalkan tempat.

“Lang, aku pulang dulu ya.” pamit Reina.

“Hati-hati, Rein.” ucap Galang.

“Hatinya ada dua, yang satunya di sini.” jawab Reina sambil memegang dadanya saat mengucapkan kata ‘di sini'.

“Dan satunya di sana.” ucap Reina sambil menunjuk dada Galang dengan ibu jarinya.

“Iya, Rein. Ada di sini.” ucap Galang terkekeh sambil memegang dadanya.

“Bisa aja kamu.” ucap Reina dengan mengedipkan satu matanya pada Galang.

“Genit banget pacarku,” batin Galang.

“Udah, Lang. Aku pulang ya,” pamit Reina lagi.

“Iya, bye-bye sweetheart.” ucap Galang dengan mengedipkan satu matanya pada Reina.

Reina melajukan mobilnya dengan santai. Ia memegangi dadanya, sungguh jantungnya sedang tidak normal di dalam sana. Reina tersenyum mengingat perlakuan kekasihnya tadi. Ia sangat tidak menyangka jika Galang bisa membuat hatinya berdetak kencang. Walaupun hanya dengan sebuah kedipan mata.

"Gue bakal menelusuri kehidupan lo yang lama Lang. Karena gue pengen tau, apa yang ngebuat lo berubah jadi kayak gini,” batin Reina.

Seolah-olah Reina teringat dengan ucapan bunda Galang waktu pertama kali ia bertemu.












[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang