NB&AG || Part 24

103K 14.2K 187
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !



“Menurut lo, gue cocok gak sih, sama galang?”

“Gak co-“

“Fix! Gue cocok sama galang!”

Raisa mendengus kesal. “Ya ngapain tanya gue, Bambang! Kalo ujung-ujungnya lo jawab sendiri.”

Reina menyeruput minumannya. Di hadapannya sudah tersedia segelas minuman bervarian coklat dan sepiring tempe crispy beserta nasi.

Raisa yang melihat Reina melamun dengan mengaduk-aduk minumannya menggunakan sedotan plastik itu, sedikit merasa iba dan kesal. Iba karena teman satu-satunya ini mungkin sudah terkena gangguan jiwa karena pacarnya. Kesal karena Reina yang tiba-tiba menjadi murung entah apa alasannya. Keabsurdan Reina kini tak terlihat.

“Lo kenapa, sih?”

“Cerita dong,” sambung Raisa.

Reina tersadar dari lamunannya. “Gak papa, kok.”

“Santuy,” lanjutnya.

“Alah! Ngeles aja lo kek bimbel."

“Ngajak berantem?” jawab Reina terkesan seperti menirukan iklan di televisi.

“Ini tempe crispy mahal!”

Gelak ketawa mereka berdua mulai terdengar.

“Gitu dong, jangan diem-diem aje lo, gak seru ....”

Reina menyangga dagunya dengan kepalan tangan kirinya.

“Aku tuh bingung say ....”

“Pegangan biar gak bingung."

“Ih! Gue nih lagi serius!”

“Iya, iya.”

Reina mulai menceritakan kejadian tadi di sekolah bersama Galang. Hanya butuh teman untuk mencurahkan isi hatinya, bukan solusi atau cara terbaik untuk menghilangkan kegundahan di hatinya.

Memang patut dicurigai tindakannya yang tiba-tiba menjadikan Galang kekasihnya. Tetapi, apakah salah jika Reina cinta pada pandangan pertama dengan Galang?

Ini memang cinta pertamanya.

Menurutnya yang bikin penasaran lebih asik dari pada yang selalu mengejar-ngejarnya untuk menjadi kekasihnya. Galang adalah tantangan baru untuk Reina!

“Lambat laun, dia juga bakal ngerasain suka sama lo, bisa juga cinta.”

Cukup, cukup sudah. Reina tak kuasa menahan tawanya. Benar-benar ucapan Raisa ini sangat bijak untuk yang pertama kalinya.

“AHAHAHA!”

“Kunyuk banget, lo!” ucap Reina seraya menapuk kasar pundak Raisa.

“Sakit anjim!”

“Salah siapa, lo sok bijak banget.”

Raisa memutar bola matanya malas.

Berkata bijak salah, berkata dengan penuh lelucon di bilang tidak serius. Maumu apa wahai sobat? Ingin rasanya Raisa menjambak rambut Reina. Karena ia termasuk teman terbaik dari yang terbaik, maka ia urungkan niat jahatnya itu.

“Hai, epribadeh!” ucap Pak Bewok yang tiba-tiba nongol dengan membawa nampan di tangannya.

“Mana Na, pacarnya?”

“Minggat!” sahut Raisa.

Reina melotot tajam ke arah Raisa. “Gak ikut, Pak."

Raisa yang melihat Reina kembali menekuk mukanya. Ia berniat untuk menghiburnya walaupun ia harus berbuat gila. Demi sahabatnya ia rela berkorban!

“Mister Bewok! Share me tempe crispy free dong!” ucap Raisa, dengan mencampurkan bahasa favorit Pak Bewok.

“Tempe? Free?”

No! No! No!” jawab Pak Bewok dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Reina yang melihat interaksi keduanya ini hanya diam tak bergeming. Silahkan jika mereka ingin mendrama, ia akan senantiasa melihat pertunjukkan drama ini.

“Pelit deh, saya bom nih, lesehannya!”

“Alah nduk, nduk. Kamu tuh masih muda, gak baik jahat sama orang tua,” jawab Pak Bewok dengan mengubah bahasanya dengan bahasa jawa. Ada-ada saja Pak Bewok ini. Sebenarnya mantan guru bahasa inggris atau bahasa jawa ya?

“Udah-udah! Akting mulu lo kek artis!”

“Diem salah, ngelawak salah. Maunya apa sih? Galang?”

“Iya, iya. Mau!”

“Sarap lo, pe'ak!”











[VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]


***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang