NB&AG || Part 36

93.9K 13.2K 235
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !

Raisa berkutat dengan buku tebal di depannya. Ia tidak bisa mencerna ini semua. Pelajaran satu ini, ia sangat membencinya. Sejarah! Ya, pelajaran sejarah. Hobinya hanya membahas masa lalu dan mengenang masa lalu.

Ia menatap bangku kosong yang di sampingnya. Sungguh ia kesal hari ini. Ia kembali menatap papan tulis. Ia menggeram sesekali melototi guru yang berdiri sambil menjelaskan materi hari ini.

Guru itu duduk di bangkunya. Ia telah selesai menyampaikan materinya dan memberikan tugas pada siswa-siswi di kelas Raisa.

Raisa meneliti guru itu sebentar. Ia hanya memastikan, guru itu tidak akan menatapnya.

Raisa mengambil ponselnya dari loker bawah meja. Ia membuka pesan dari orang-orang satu persatu. Di atas sendiri terlihat ada pesan dari Reina. Ia membukanya.

Reina Hujan
Belajar ya buk?
Masi musim?

Raisa kesal membacanya. Di manakah ia berada? Ia berjanji akan menggeplak temannya itu nanti. Lihat saja!

Ia tidak berniat membalas pesan dari Reina. Ia membuka chat dari yang lain.

Kevin
Pulang sekolah bareng gue

Raisa tersenyum membacanya.

Raisa Atmaja
Oke

***

Di sisi lain ada Galang yang sedang membaca buku di perpustakaan. Setelah dari rooftop tadi, ia bingung harus kemana terlebih dahulu. Ia nyaman dengan kesunyian yang menggeluti ruangan ini.

Ia membalik kertas selanjutnya. Ia membaca novel romance bukan buku matematika yang tebal itu. Ia sadar, ia butuh hiburan sejenak. Novel itu berjudul ‘magic in love’ sedikit unik menurutnya. Mengisahkan seorang pria yang pendiam dengan perempuan yang super duper cerewet. Sedikit mirip dengan kisahnya dan Reina. Tetapi berbeda. Mungkin ia bisa belajar sedikit dari novel ini. Ia ingin menyenangkan Reina walau sesekali.

***

Reina melahap tempe crispy-nya dengan lahap. Ia makan dengan hikmat. Apalagi suasana kantin yang masih sepi, membuat dirinya merasa nyaman tanpa ada yang memperhatikannya.

Ia menyeruput es tehnya dan sekali bersendawa kecil. Ia merasa kenyang walau hanya makan tempe.

Tak terasa bel istirahat bunyi. Kini suasana riuh dengan teriakan siswa siswi yang memesan makanan. Meja kantin sudah terlihat penuh.

“REINA HUJAN!”

Reina menoleh kesana kemari mencari sosok yang meneriakinya.

Raisa bergegas menuju meja Reina.

“Woy, Jamet!” panggilnya seraya menggebrak meja.

Reina melonjak kaget. “Matamu,” balasnya.

Raisa duduk di hadapan Reina. Ia menghela nafas kecil. “Lo kemana aja, sih?”

Belum Reina menjawab. Suara riuh dari seisi kantin menggema. “Cek instagram kalian!” teriak salah satu cowok yang ada di kantin. Entah itu siapa.

Raisa yang kepo pun mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi Instagram-nya.

Terkejut. Satu kata untuk kondisi jantung Raisa saat ini.

Raisa melotot kaget menatap Reina dan layar ponselnya secara bergantian.

“INI SIAPA?” teriak Raisa. Semua seluruh isi kantin memperhatikan Reina dan Raisa saat ini.

Reina berdiri tegap kemudian menghela nafas kecil. “Pacar gue, lah,” ucapnya. Kemudian ia melenggang pergi dengan menggibaskan rambutnya. Ia terlihat cantik. Seperti, super woman.

Raisa menganga. Ia tidak memperdulika Reina yang meninggalkannya. Ia masih terkejut melihat postingan barunya Reina.

Ia melihat layar ponselnya lagi. Siapa yang tidak terkejut? Reina berselfie dengan seorang cowok tampan. Cowok itu memang tidak memakai apa-apa. Tapi, dengan kedua kancing atas yang terbuka, dan rambut yang berjambul itu, menambah kesan ketampanan cowok ini. Terlihat seperti bad boy yang ada di novel-novel romantis biasanya.

“Ini siapa? Ada yang tau gak?” tanya Reina dengan sembarang orang. Ia tak tahu menanyai siapa. Asal saja, yang penting menemukan jawaban.

Raisa menepuk jidatnya. Ia sangatlah bodoh sekarang. Ia ingat. Tadi Reina bilang ‘Pacar gue lah’ itu artinya?

Raisa menutup mulutnya terkejut. “GALANG!”










[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang