NB&AG || Part 21

110K 15K 296
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !



Galang dan Reina berada di sebuah cafe dekat sekolahnya. Tak terasa sudah tiga hari musibah yang menimpa Galang itu terjadi, dan tak kunjung ada titik temunya. Jika kalian menganggap mereka berdua melupakan kejadian itu, maka jawabannya tidak.

Galang dan Reina duduk berhadapan di kursi pojok samping kaca. Sesekali Reina melirik ke arah kaca melihat kendaraan-kendaraan yang melintasi jalan raya tersebut. Sedangkan Galang hanya menunduk dan terus memainkan jarinya di atas paha. Sesekali ia membenarkan kacamatanya yang merusut dan mengelapi kacamata yang berembun dengan tisu.

Ketika Reina berbalik badan dan hendak memanggil pelayan untuk memesan  minuman, malah ia di kagetkan dengan suara sirine mobil polisi.

Galang yang mendengar sirine mobil polisi pun sontak menatap Reina dan beranjak dari duduknya.

Ia menarik tangan Reina pergi. Mereka berdua sudah kelimpungan sendiri. Sama sekali tidak peduli dengan keadaan orang-orang yang berada di dalam cafe tersebut. Yang penting mereka berdua selamat.

Suasana masih bergaduh. Yang berada di dalam kafe  menyelamatkan dirinya masing-masing.

“Jangan bergerak!” ucap salah satu polisi yang mengadahkan pistolnya ke atas.

Kini Reina dan Galang berada di belakang dapur cafe tersebut. Sama-sama berjongkong agar tidak diketahui keberadaan mereka.

Terhitung sudah lima belas menit polisi-polisi itu menggeledah cafe itu. Dan lima belas menit sudah Reina dan Galang berjongkok ria. Jangan ditanyakan bagaimana kondisi kaki mereka. Yang jelas pegal!

Reina berdiri melihat suasana yang sudah sepi namun cafe-nya sangat berantakan beberapa pecahan gelas yang tergeletak dan kursi-kursi yang berjatuhan.

Reina menatap Galang tak lama kemudian ia tertawa terbahak-bahak.

“Ngakak! Seru juga dikejar-kejar polisi,” ujar Reina sambil menepuk-nepuk lengan Galang.

Galang cengo menatap Reina. Kondisi yang runyam seperti ini. Gadis di depannya malah menyebut kata ‘seru’ tanpa takut. Bagaimana jika tadi mereka berdua juga ikut tertangkap?
Reina mengeluarkan selembar tisu dari tasnya. Ia berjinjit sedikit kemudian mengelap keringat Galang yang mengalir di pelipis dan yang mengembun di area kumisnya.

“Ayo, pergi!” Galang mengangguk.

***

Mereka berdua sekarang berada di Lesehan Pak Bewok. Namanya terkesan aneh, tapi jangan di tanyakan kalau masakannya. Sangat juara! Apalagi tempe crispy favorit Reina. Kalian harus mencobanya!

Hari ini Reina akan memaksa Galang untuk mencoba tempe crispy buatan Pak Bewok!

“Mau pesen apa, Reina?” tanya Pak Bewok. Belum dipanggil sudah datang. Pak Bewok  memang terbaik.

“Kayak biasanya, Pak! Tempe crispy dua porsi tambah sambel, sama es teh manisnya dua!” ucap Reina dengan cengiran manisnya.

“Ashiap Reina! Bye the way siapa ini teh?” tanyanya. Jangan heran kalau Pak Bewok terlihat sangat gokil. Katanya sih, dia dulunya mantan guru bahasa inggris.

“Pacar saya, Pak!“

Galang tersenyum kepada Pak Bewok. “Saya Galang, Pak," ucapnya seraya mengulurkan tangannya. Pak Bewok menerima uluran tangan Galang sembari tersenyum.

My name is Mr. Bewok,” Pak Bewok memperkenalkan diri dengan bahasa kebanggaannya.

Galang dan Reina terkekeh. Ada-ada saja Pak Bewok ini.

Pak Bewok melenggang pergi.

“Menurut lo, tadi kenapa, ya? Kok, cafe-nya digrebek gitu?” tanya Reina pada Galang.

Galang menggeleng sebagai jawaban. Artinya dia tidak tahu.

Reina meletakkan telunjuknya di bawah dagu. “Besok-besok, ke sana lagi deh, biar bisa kejar-kejaran lagi sama polisi.” Reina menyengir.

“Jangan, Rein. Bahaya!” sarkas Galang. Yang benar saja, Reina ingin ke sana lagi. Yang ada Reina nanti bisa tertangkap. Galang tak mau itu terjadi.

“Ulululu perhatiannya pacar aku
...” ucap Reina menye-menye.

Reina berhenti menggodai Galang karena aroma tempe crispy-nya mulai mendekat.
Pak Bewok jalan menuju mejanya dengan membawa sebuah nampan yang di atasnya berisi cowek sambel yang berisikan tempe crispy dan sambel kemudian terlihat ada dua gelas es teh manis yang menyejukkan.

“Silahkan dinikmati ....” ucap Pak Bewok kemudian ia kembali ke tempat asalnya.

“Pokonya lo harus makan tempenya sampe abis! Gue gak mau tau, pokonya sampe abis ya, Lang,” desak Reina. Pokonya hari ini Galang harus makan tempe! Reina ingin Galang mengetahui sebagaimana nikmatnya tempe crispy-nya Pak Bewok.

Galang mengangguk.

Mereka berdua melahap makanannya. Jangan remehkan Lesehan sederhana ya. Makan enak, harga hemat! Cocok untuk kalian yang memeliki perut karet. Makan di sini walaupun harga hemat. Tapi porsi tetap banyak.










[VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang