NB&AG || Part 23

103K 14.4K 491
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !



Tepat di lapangan upacara, Reina berdiri di tengah-tengahnya dengan salah satu siswa di sekolahnya.

Cowok itu yang Reina tidak ketahui namanya maupun kelasnya, menyodorkan setangkai bunga mawar dengan boneka beruang bewarna coklat berukuran sedang di rangkulannya. Satu lututnya menompang berat badannya sejak dua puluh lima menit yang lalu.

TOLAK!

TOLAK!

TOLAK!

TOLAK KEVIN!

TOLAKKK!

Seruan seluruh siswa SMA dermaga menggema di lapangan upacara.

Nama yang disebut Kevin itu tengah melamar Reina sebagai pacarnya. Tidak tahu apa, jika Reina sudah memilih Galang sebagai pacarnya?

Entah sudah ke berapa kalinya ia dilamar untuk pacar para siswa-siswa di sini. Tentunya para most wanted boy yang tak lain Devon sang ketua basket, Kevin sang vokalis band. Dan masih banyak yang lain.

“Lang!” teriak Reina seraya melambaikan tangannya ke atas.

Ya, Galang melihat Reina yang berada di lapangan itu, dia sudah tahu kalau pacarnya itu sedang di tembak dengan cowok lain. Tak bisa dipungkiri keadaan hatinya berbeda ketika cowok itu melontarkan kalimat-kalimat romantis untuk pacarnya. Rasanya seperti...sesak. Tetapi ia tahan, mungkin ini salah satu resiko ketika berhubungan dengan most wanted girl.

Galang menghampiri Reina yang sedang tersenyum senang itu. Entah apa yang di pikirkan gadis itu.

Reina menggandeng tangan Galang dan menunjukkannya pada Kevin.

“Lo tau artinya ini, kan?” Reina mengangkat lagi tangannya dan tangan Galang yang menyatu.

Kevin cengo menatap Reina dan Galang secara bergantian. “Gue ditolak?” tanyanya seperti orang bodoh.

“Ya iyalah, Oon!”

Kemudian Reina melenggang pergi bersama Galang dengan penyatuan telapak tangan mereka.

YES! DI TOLAK!

MAMPUS!

THE MAGIC OF NERD!

***

Entah bagaimana ceritanya, Reina bisa menyukai Galang. Mungkin alasannya sangat klise. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Reina menyukai itu.

Ia teringat pertemuan pertamanya bersama Galang, dengan insiden terlambat datang dan memanjat tembok belakang sekolah.

Kata Reina, Galang itu berbeda. Galang itu suka baca buku, bukan baca whatsapp. Galang itu suka matematika, bukan olahraga. Galang itu gak banyak tingkah, Galang itu beda.

“Sebenernya, perasaan lo ke gue itu kayak gimana, sih?” tanya Reina.

Galang yang mendengarkan pertanyaan Reina pun langsung menutup bukunya dan mendongakkan sedikit kepalanya menatap Reina.

Sejujurnya ia tidak tahu ingin menjawab apa. Yang jelas perasaannya saat ini mulai tumbuh, terhadap Reina. Seperti tadi, ketika Reina ditembak oleh cowok lain, dadanya terasa sakit. Seperti ... Sesak, dan dihujami batu-batu besar.

“A-aku, suka sama kamu.”

“Suka kayak gimana?”

“Sayang kamu,” titah Galang dengan sedikit adanya kerutan di dahi dan alis kanannya mengangkat.

“Hm, Cuma sayang ya,” lirih Reina pelan.

“Sayang itu banyak, Lang. Sayang sama orang tua, sayang sama temen, sayang sama pacar, lo sayangnya yang mana?”

***

“Maen, yuk!”

“Males."

Sejak pertanyaannya tadi kepada Galang yang tak kunjung menghasilkan jawaban. Ia terlihat tak yakin pada perasaan Galang. Bukannya meragukan. Tapi, ia takut jika perasaannya tidak terbalaskan. Kalian tahulah, rasanya gimana.

“Lo kenapa sih, ah!”

“Jalan kuy! Ke lesehan pak bewok!”

“Tempe crispy, i’m coming!”







[VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang