NB&AG || Part 48

94.8K 12.5K 142
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y R E A D I N G !


Setelah insiden Devon, Galang jauh lebih tenang dari sebelumnya. Walaupun Devon tidak dihukum sesuai aturan, tapi ia sudah menghilang dari hadapan Galang. Devon resmi dikeluarkan dari sekolah. Beberapa hari yang lalu, ia sudah tahu penyebab Devon berbuat itu kepadanya.

Besok, adalah hari di mana perjuangan selama tiga tahunnya di SMA terbalaskan. Lebih tepatnya ujian terakhir kelas dua belas. Hidupnya dipertaruhkan untuk seminggu ke depan. Ia berharap ia bisa melaksanakan dengan baik dengan hasil yang baik juga.

Galang menyusuri koridor kelas dua belas. Matanya tersorot pada mading yang lumayan besar dengan poster anti bullying di tengah-tengahnya. Sekolahnya sudah menerapkan anti bullying ini semenjak insiden Devon. Terlihat sangat baik untuk anak didik selanjutnya.

Galang melanjutkan perjalanannya menuju tempat favoritnya, yaitu perpustakaan.

Ia duduk di bangku pojok samping jendela yang nampak sepi. Ia sedikit membenarkan kacamatanya, hingga suara sapaan terdengar di telinganya.

“Lang."

Galang mendongakkan kepalanya. Terlihat Rio yang sedang berdiri tak jauh darinya dengan sebuah buku tebal di tangannya.

Rio berjalan sedikit mendekat ke arah Galang. “Bukan gue, kan?” seolah-olah Galang tahu apa yang sedang dibahas oleh Rio. “Iya, maaf udah nuduh,” singkat Galang.

Rio duduk di hadapan Galang kemudian menghela nafas kasar. “Gue juga minta maaf. Gue emang iri sama lo. Dengan kepinteran lo yang selalu di atas gue, itu ngebuat bokap gue selalu marah-marah sama gue. Dia merasa gue bukan yang terbaik di sekolah. Maaf kalo gue sedikit curhat. Apa kita bisa temenan lagi?” tanya Rio.

“Boleh,” jawab Galang dan Rio pun tersenyum lega. Ia tahu posisi Rio saat ini. Ia sangat memakluminya.

Tidak ada gunanya jika kita terus dendam kepada orang. Toh, hal itu juga tidak akan memanfaatkan bagi kita, kan? Kalau kata Galang, belajarlah mengikhlaskan walaupun sulit.

***

“Saya sangat berharap sama kamu, Galang. Semoga kamu bisa menjadi kesekian kalinya yang mendapat beasiswa di Oxford University.”

Di ruang perpustakaan Galang dan salah satu guru yang menggemari akan kepintarannya itu sedang berbincang mengenai kelanjutan sekolah Galang.

Di balik pintu perpustakaan ada Reina yang sedang menguping obrolan mereka berdua. Ia sangat kesal karena Galang tidak memberitahunya. Tapi ia juga akan senang jika Galang senang berkuliah di sana. Entah, perasaannya bimbang.

Reina meninggalkan tempat dengan perasaan dongkol.

“Saya usahakan, Pak," jawab Galang singkat. Ia tersenyum mendengar dukungan dari gurunya yang tak lain adalah guru matematika yang bernama Pak Daniel.

Galang keluar dari perpustakaan. Ia berjalan santai menuju kantin. Ia akan menemui kekasihnya.

Terlihat di meja yang tak jauh dari pandangannya. Reina yang sedang mengaduk-aduk minumannya dan di sampingnya ada Raisa yang sedang bertukar senyuman kepada Kevin.

Galang menghampiri Reina dan duduk di hadapannya.

“Noh, pacar lo dateng,” ucap Raisa pada Reina yang mukanya terlihat sangat tidak mood.

“Kenapa?” tanya Galang lembut.

“Gak papa,” singkat Reina.

Galang menghela nafas kecil. Ia harus sabar menghadapi pacarnya yang lucu ini.

“Kamu mau apa?” tanya Galang lagi.

“Noh, lo mau apa? Ga usah gengsi ya, minta tolong, gue.” Lagi-lagi Raisa yang menyahuti pertanyaan Galang.

“Udah, Yang. Jangan ikut-ikut!” titah Kevin yang sedari tadi diam mendengar ocehan pacarnya.

“YANG?!” kaget Galang dan Reina berbarengan.

Mereka berdua menatap Raisa dengan mata yang melotot. Keuwuan macam apa lagi ini?

“Apa? Iri? Gak mampu lo, Lang? Yang-yangin Reina?” sarkas Raisa dengan alis satu yang mengangkat.

Galang menelan ludahnya kasar. Ia menatap wajah Reina yang horor.

Tidak. Sepertinya Reina akan meminta yang tidak-tidak setelah ini.

“Mau tempe crispy pak bewok gak, Rein?” tanya Galang hati-hati.

“Mau!” Reina menjawab dengan semangat 45. Tentu saja, hal itu tak akan membuatnya lupa dengan kejadian yang tadi. Pasti ia akan menagihnya.













[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang