NB&AG || Part 15

118K 16.6K 657
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]
.


.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G   !



Malam telah tiba melewati indahnya senja. Kini, gadis mungil yang tengah meringkuk di atas kasurnya itu sedang mendengus kesal. Pasalnya pacarnya itu tak kunjung menghubunginya, karena terlalu lama menunggu, maka gadis itu memutuskan untuk menelponnya terlebih dahulu.

“Kemana aja, sih?!” teriak Reina pada layar ponselnya yang menyala memperlihatkan Galang yang tengah duduk di meja belajar.

“Maaf Rein, aku lupa,” cicit Galang.

“Lupa teros ...!” dengus Reina.

“Kamu lagi apa, Rein?” tanya Galang dengan sedikit mencairkan suasana.

“Lagi marah sama, lo!” sungut Reina.
Memperlihatkan mukanya yang tak enak.

“Ya udah, aku lanjut belajar, ya.”

“Kok, belajar, sih?! Orang lagi ngambek juga! Di mana-mana tuh ya, orang ngambek mah dibujukin. Bukan ditinggal belajar!”

“Terus, kamu maunya gimana, biar kamu maafin aku?” tanya Galang.

“Satu syarat,” jawab Reina.

“Apa?”

“Buka kacamata lo!”

“Enggak.”

“Kenapa?”

“Aku gak bisa baca buku, kalo gak pake kacamata.”

“Bohong! Gue tau lo gak min ataupun plus. Jadi, gak usah pura-pura sakit mata!” ketus Reina.

“Kok tau,” batin Galang.

“Ya, udah.” Galang membuka kacamatanya, ia lebih memilih mengalah untuk Reina daripada harus melawan kekasihnya itu.

Good boy.” Reina tersenyum senang.

Galang lanjut membaca bukunya cukup lama hingga akhirnya ia sadar jika dipandangi terus oleh kekasihnya walaupun dari layar ponsel, ia cukup tidak nyaman.

“Liat sana Rein, jangan liat aku.”

“Kalo di depan ada yang lebih indah, kenapa harus liat yang lain,” ucap Reina sambil menaik turunkan alisnya menggoda.

“Malem-malem gombal kamu.” Galang terkekeh.

“Lo kan gak pernah gombalin gue, makanya gue aja yang ngegombal.”

“Maaf, aku gak bisa ngegombal," jawab Galang menundukkan kepalanya.

“Santai aja kali, lagian gue suka kok, gombalin lo!” ucap Reina dengan semangat di akhir kalimat.

“Mau lagi gak?” tawar Reina.

“Apanya?”

“Ck! Bolot!”

“Lo mau gue gombalin lagi gak?” tanya Reina lagi.

“Jangan, Rein!” cegah Galang.

“Kenapa?”

“Takut nanti malem gak bisa tidur.”

***

Tinn! Tinn!!

Suara klakson mobil Reina menggema di depan rumah Galang. Seperti biasa, Reina menjemput Galang untuk berangkat sekolah bersama. Hari ini Reina sedikit terlambat bangun, ia harap tidak terlambat ke sekolah.

“Langsung masuk. Bel lima belas menit lagi!” Galang mengangguk patuh.

Mobil Reina melaju dengan cepat tidak peduli dengan keadaan yang ada di jalan raya. Reina mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata. Tetapi, wajahnya sangat santai tidak menunjukkan ketakutan sekali pun.

“Pelan-pelan, Rein.”

Reina tak menghiraukan ucapan Galang. Setelah lima belas menit menempuh perjalanan, kini ia telah sampai di depan gerbang sekolahnya.

“PAK, BUKAIN GERBANGNYA!” teriak Reina mengeluarkan setengah kepalanya dari kaca mobil.

“Kamu telat! Turun dari mobil!” perintah Pak Satpam.

Reina mendengus, ia menyunggingkan bibirnya sedikit kemudian menoleh ke arah Galang.

“Mau ngapain, Rein?” tanya Galang tak enak hati. Ia menelan ludahnya kasar.

Reina kembali duduk dan melajukan mobilnya hingga,

PRANGGGGGG!

BRAKK!

CIIITTTT!!

Pintar sekali! Reina menabrak gerbang sekolahnya hingga Pak Satpam tersebut melonjak kaget.

“Yuk, keluar!” ajak Reina pada Galang dengan nada santainya.

Sedangkan Galang masih melongo kelimpungan. Ia tidak menjamin jika setelah ini ia akan duduk di ruang kesiswaan.

“REINA ...!”

“Apa sih, Bu?”














[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang