NB&AG || Part 37

91.6K 12.6K 287
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G  !




Raisa kembali ke kelasnya. Ia masih terkejut dengan apa yang ia lihat barusan. Apalagi Reina tidak memberi klarifikasi apapun kepadanya. Tapi benar, Galang sungguh tampan! Mengapa ia harus berdandan layaknya nerd? Harusnya ia berdanda sewajarnya saja, itung-itung menambah populasi cogan di sekolah ini.

“Gue kutuk lo, jadi bekantan!” pekik Raisa dengan menatap Reina tajam.

Ia menghampiri Reina ke mejanya.

“Gue yang punya pacar, kenapa lo yang repot?” tanya 

Iya juga ya,” batin Raisa.

Raisa tak menanggapi pertanyaan Reina. Ia berjalan menuju bangkunya.

“Aneh,” gumam Reina.

“Tapi kan, gue kepo!” sungutnya pada Reina.

“Ganteng, kan? Pacar, gue?”

“Ganteng kevin kemana-mana,” ucapnya seraya melirik tajam Reina.

“Gue udah bilang kan, jangan baper, Raisa!” ucap Reina penuh tekanan.

“Gak janji.”

Bel pelajaran selanjutnya akan dimulai. Reina tak melanjutkan obrolannya dengan Raisa.

Menguras tenaga.

***

Pelajaran terakhir telah selesai. Kini, Raisa berjalan menuju keluar kelas terlebih dahulu.

Reina yang menatap kepergian Raisa pun kebingungan.

“Mau kemana tuh?” gumam Reina.

Reina tak menghiraukannya. Ia kembali mengemasi bukunya.

Reina hendak berjalan keluar kelas. Tapi, ia melihat Galang yang sudah berdiri tegak di depan pintu kelasnya. Ia tersenyum menghampiri Reina. Reina pun juga.

“Tumben?”

“Biar kayak, orang-orang,” ucapnya sedikit gugup seraya menundukkan kepalanya.

Reina tersenyum. Pipinya panas sedikit.

“Diajarin siapa?” tanya Reina seraya menatap Galang dari bawah, karena Galang masih menunduk.

Galang tidak menjawab. Ia menggenggam tangan Reina. Kemudian beranjak pergi.

Sungguh, pipi Reina panas saat ini. Galang bisa romantis juga ternyata.

Mereka berdua jalan beriringan dengan telapak tangan yang saling menggenggam.

Senyum Reina tidak pudar sampai rumahnya.

Hari yang menyenangkan,” batin Reina.

***

Sedangkan Raisa, ia duduk di halte bus. Menanti Kevin yang tak kunjung datang.

Ia membuka ponselnya mencoba tuk mengirimi pesan ke Kevin.

Raisa Atmaja
Lo dmn?

Ia kembali menutup ponselnya.

Tak lama, rintik hujan mulai turun. Raisa kebingungan. Gimana caranya agar ia bisa pulang?

Raisa meneteskan air matanya. Ia merasa diberi harapan palsu oleh Kevin.

Kan reina bilang, jangan baper Raisa,” batin Raisa menjerit.

Ia berdiri, melihat sekelilingnya. Ia mencari angkutan umum.

Tak ada satu pun yang lewat.

Raisa semakin mengeraskan tangisannya. Ia memeluk tubuhnya sendiri. Udara semakin dingin dan hujan semakin deras.

Terdengar suara mesin motor di sekitar halte. Lampu terang dari motor menyorot Raisa.

Kevin bergegas melepas helm-nya dan menarik Raisa kepelukkannya. Ia merasa bersalah karena tidak mengabari Raisa.

“Maafin gue,” ucap Kevin terus-menerus.

Ia mengelus surai hitam milik Raisa. Sedangkan pemilik rambut itu terus menangis sesegukkan di dada bidang Kevin. Nyaman, rasanya.

“Jangan takut. Ada gue." Kevin terus mengucap kata penenang untuk Raisa.

Kevin melepas rengkuhannya pelan. Ia menatap manik Raisa. Ia mengelap bekas jejak air mata yang mengalir di pipi Raisa.

“Pulang, yuk,” ajak Kevin. Raisa pun mengangguk.











[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang