R 15+
《UPDATE SEPEKAN SEKALI》
Book 1
⚠️ WARNING! ⛔
Kalian akan mengalami syok, kengerian, dan menimbulkan emosi
~ Kisah kita ada bukan untuk dilupakan. Melainkan 'tuk dilanjutkan ~
Ryanya yang awalnya sedang bersedih akan meninggalnya orang tua ters...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
London, 2011
Suara denting jam terdengar merdu, menggema seantero Britania Raya. Menara ini dibangun sebagai bagian dari rencana pembangunan istana baru oleh Charles Barry, setelah Istana Westminster yang lama telah hancur akibat kebakaran pada malam 22 Oktober 1834. Tingginya sendiri adalah 96.3 meter (316 kaki) dan dibangun dengan gaya Gothik Victoria. 61 meter (200 kaki) di bawah jam terbuat dari bata yang dilapisi oleh batu, sedangkan puncak menara ditopang dengan rangka besi yang dibuat dari besi leleh.
Menara ini dibangun di atas tanah berukuran 15 meter kali 15 meter, fondasi terbuat dari beton setebal 3 meter (9 kaki), pada kedalaman 4 meter (13 kaki) di bawah permukaan. Semua sisi jam tingginya 55 meter (180 kaki) dari atas tanah. Karena berubahnya kondisi tanah sejak pembangunannya, Menara Big Ben sedikit miring ke barat laut kurang lebih 220 milimeter (8.66 inci), menara ini miring setiap tahun sebanyak beberapa milimeter ke arah timur dan barat dikarenakan efek thermal. Big Ben itulah namanya. Yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di London, Britania Raya.
Akhirnya, setelah berhari-hari lamanya sejak kepergian Rain atau Cantika sebagai agen FII AGENCY. Dan didepaknya Artsya dari keluarga Anatasya. Serta, terluka dan sekaratnya Gybran ketika pertempuran sebelumnya dengan beberapa jahitan yang menghiasi tubuhnya, mereka pun kembali ke tempat keramat nan asing itu. Namun, kali ini, mereka tidak melakukan di Negara Indonesia. Melainkan, di London-Inggris-di mana pusatnya berada. Melakukan serangan langsung pada markas utama. Setelah sebelumnya mereka melakukan penyelidikan dan persiapan matang, yang dipimpin langsung oleh Artsya.
Artsya sendiri tidak menyangka. Jika misi pertamanya adalah menghancurkan FII AGENCY dan membuat mereka membayar semua perbuatannya. Melenyapkan habis FII AGENCY dan membawa mereka ke ranah hukum dengan bukti yang selama ini dimiliki Angel. Walaupun bukti Angel kuno, tapi, mereka tetap memiliki bukti kuat lainnya yang cukup membuat polisi percaya dengan hukum yang berpihak padanya.
Kini, mereka masih menanti di salah satu kontainer yang baru saja tiba setelah sebelumnya diangkut oleh kapal. Dengan kostum tembus pandang milik SWI AGENCY, mereka berhasil melewati pengecekan dan bisa bernapas lega di posisi mereka. Artsya dengan kacamata tembus pandang dan topeng kebanggannya terlihat terus mengawasi keadaan luar kontainer. Sementara Ryanya dan Gybran bergerak ke arah lain untuk bersiap-siap melakukan penyerangan di arah berbeda.
Artsya yang ada di Utara, Ryanya yang ada di Barat, dan Gybran yang ada di Selatan. Mereka sama-sama sedang bersiap untuk mengepung markas yang ada di sisi Timur dengan pelatihan yang sebelumnya mereka pelajari. Menunggu kode dari sang pemimpin-Artsya-untuk memulai penyerangan.
"Lapor! Eirene sudah pada posisinya." Terdengar suara yang keluar dari arah bawah tubuhnya. Atau lebih tepatnya walky talky yang ia letakkan di pinggangnya. Masih dengan mata tajam dan tubuh yang terduduk di kursi, Artsya mengambil walky talky-nya dan menjawab panggilan Ryanya.
"Trus di posisi yang sudah aku tentukan dan jangan coba-coba pergi dari sana. Paham?!"