Twenty Five

454 30 3
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca, okey😉
Vote itu gampang lho. Gak memakan waktu banyak lagi.
Jadi, ayok vote dulu sebelum baca.

Happy Reading ❤

________________________

"

Mau gue suapin?"tanya Ariel pada Keisya—cewek cantik yang tengah duduk berhadap-hadapan dengannya di kantin. Ariel tak peduli jika sekarang dirinya sedang menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin karena ia duduk dengan cewek yang bukan Aurel.

Ariel tadi sengaja pergi lebih cepat agar tak bertemu dengan Aurel karena bisa saja Aurel mendatangi kelasnya. Dan saat di kantin, ia melihat Keisya duduk seorang diri. Ia pun berinisiatif untuk ikut duduk bersama cewek itu. Tak ada tujuan apapun. Ia hanya sedang tak ingin berbincang dengan Aurel. Dan untuk menghindari perbincangan itu, inilah cara yang tepat. Ia yakin Aurel tak akan menghampiri nya jika ia sedang duduk bersama perempuan lain.

"Emangnya boleh?"Keisya bertanya balik.

"Boleh dong. Kan gue yang nawarin"

"Uhm...nggak deh. Gue gak enak sama Aurel. Barangkali nanti dia liat"

"Suapin doang emang  ada yang salah? Gue rasa nggak ada"

"Tapi...gue juga gak enak sama yang lain. Kita sekarang lagi di perhatiin"cicit Keisya.

"No problem, Keisya. Anggap aja kita selebritis makanya banyak yang merhatiin"Ariel terkekeh.

"Ish, lo kok malah becanda sih?"sungut Keisya kesal.

Ariel melipat kedua tangannya di atas meja. Ia menatap Keisya dengan seulas senyum manis di bibirnya. Di tatap seperti itu membuat Keisya malu sendiri. Bagaimana tidak, semua orang pun tahu bahwa Ariel ini sangat tampan. Dan sekarang cowok tampan itu tengah menatapnya! Diiringi senyuman manis pula. Ah, andai Ariel ini jomblo. Pasti Keisya sudah menandai Ariel sebagai calon gebetan nya nanti.

"Lo mau gue seriusin?"goda Ariel.

"Eh nggak gitu juga"Keisya menggaruk pipinya yang tidak gatal. Gugup sendiri jadinya.

"Kalaupun iya, nanti kapan-kapan nunggu gue jomblo ya"

Jomblo palamu! Hubungan lo adem ayem gitu sama Aurel.

"Ngelawak lo?"

Ariel tertawa. Ia pun refleks mencubit pipi Keisya gemas membuat Keisya memekik kesakitan.

"Duh, sakit. Gue paling gak suka, ya, di cubit pipi"gerutu Keisya.

"Kode buat di usapin?"

Keisya gelagapan. Ia menggeleng cepat.
"Nggak! Gue gak suka main kode"

"Terus suka nya apa? Gue?"

"Anjir, berhenti godain gue Ariel. Gue gak mungkin baper sama lo"

"Siapa juga yang mau baperin lo?"Ariel menatap Keisya dengan satu alis terangkat. Ia dan Keisya sudah berteman sejak lama. Jadi Ariel percaya jika Keisya tak akan ambil hati soal ini. Ia juga tahu jika Keisya berteman baik dengan Aurel. Keisya juga tipekal cewek periang. Dan pilihan Ariel tepat untuk mengembalikan mood nya yang belum membaik.

"Mau gue tonjok, takut yang punya ngamuk"ucap Keisya.

"Galak amat. Yaudah, kalau gak mau di usapin, gue suapin aja deh. Gimana?"tawar Ariel lagi.

"Gak mau"tolak Keisya terang-terangan.

"Sekali-kali di suapin cogan, dong, Kei. Gue tahu lo udah lama jomblo"

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang