Budayakan vote sebelum membaca ya, pemirsa!!
Happy Reading❤
***
Janji. Satu kata yang terkesan sederhana, namun memiliki arti yang begitu dalam. Terkesan mudah di lakukan, namun ternyata sangat sulit sampai tak sedikit orang yang kerap kali ingkar janji. Maka dari itu, banyak orang mengatakan bahwa jangan berjanji jika tak mampu untuk menepati. Ingkar janji. Hal yang sangat spele bagi sebagian orang yang tidak peduli pada sebuah janji, namun menjadi masalah besar bagi orang yang selalu berusaha untuk selalu menepati janji nya.
Ariel, pria yang selalu berusaha menepati janji itu kini telah ingkar akan janjinya sendiri pada seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Ia berjanji untuk tidak membunuh, tapi tadi malam ia baru saja beraksi menghabisi nyawa seorang gadis--maksudnya wanita dengan sadisnya.
Pagi tadi saat Ariel terbangun, ia tiba-tiba langsung teringat akan satu janjinya itu pada sang Mama. Ia sudah mengingkari janjinya. Tak bisa di pungkiri bahwa Ariel masih merasa gelisah sampai sekarang. Ia terus berpikir apakah Mama nya disana kecewa karena ia tak menepati janjinya? Apakah Mama nya sekarang tengah menangis karena putra yang selalu di banggakan 'lagi-lagi' telah membunuh seseorang yang tak berdosa? Apa--
"Samsul! Kenapa ngelamun terus dah? Ntar ketimpuk bola basket baru nyaho"
Ariel tersentak saat David tiba-tiba menepuk pundaknya cukup keras dan berbicara dengan berteriak. Kini mereka memang tengah berada di lapangan untuk berolahraga. Tapi karena guru olahraga mereka tidak datang, jadi para lelaki memutuskan untuk bermain basket. Sedangkan para cewek sibuk bergosip di bawah pohon beringin.
"Biasa aja bisa, kan? Lo gak harus teriak ngomong sama gue"ketus Ariel.
"Liat dong! Lo ngelamun di tengah lapangan. Yang lain dari tadi udah teriak nyuruh lo minggir, tapi lo malah cosplay jdi patung pancoran disini"
Ariel bergeming. Di tengah lapangan? Melamun? Ia segera melihat sekeliling dan benar bahwa ia tengah berdiri tepat di tengah lapangan. Selama itukah ia terlarut dengan pikirannya sendiri sampai tak sadar bahwa ia melamun sambil berdiri tengah lapangan? Ariel menatap teman-temannya dengan nyengir konyol.
"Lo kalau lagi mikir jorok jangan disini deh. Ganggu"cetus Reza kesal. Sedari tadi cowok itu lah yang paling keras meneriaki Ariel untuk menyingkir dari lapangan.
"Sembarangan! Gue gak mikir jorok"protes Ariel.
"Terus mikir apa sampe cosplay jadi patung pancuran kalau bukan mikir jorok?"
"Gue--"
"Ah gue tahu. Pasti lagi ngebayangin adegan ah uh ah uh kayak video azab itu kan? Lo di atas, Aurel bawah ceritanya. Ngaku!"tuduh David heboh.
"Itu mah lo kali! Gak usah jadiin gue kambing hitam"
"Gak doyan kambing hitam. Doyannya kambing guling"
"Lo gue jadiin kambing guling mau? Bacot mulu. Berisik!"
"Woy! Kalau mau gelud di belakang sekolah aja sana. Gue mau main!"tSend Sendy.
"Main? Nganu di lapangan lo?"celetuk David.
"Main basket, setan! Kotor banget otak lo. Pantes goblok terus, gak pinter-pinter. Tau-tau nya tuh otak bukannya di isi pelajaran sekolah, malah diisi video azab. Astaghfirullah"Sendy mengusap dadanya prihatin melihat David.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, PEMIRSA!!) Jangan lupa bersedekah dengan cara memberi vote dan komentar di cerita ini:) Ariel Prayudha. Pria tampan dengan semua sikap misteriusnya. Terkadang ia bisa bersikap seperti malaikat yang mampu membuat se...