Vote dulu yuk sebelum baca😋
Sejauh ini masih penasaran sama lanjutan cerita Ariel dan Aurel?___________
~flashback on~
"Pi, aku mau main ke rumah Aurel"ucap Dika pada Papi nya--Dito. Sore itu, Mami dan Papi nya tengah bersantai di pinggiran kolam renang sambil berbincang ringan di temani teh hangat dan setoples keripik singkong. Mami dan Papi Dika kerap menghabisi sore nya untuk menikmati matahari terbenam. Itu juga jika Papi nya pulang cepat dari kantor. Jika tidak, maka Dika yang akan menemani Mami nya.
"Baru ketemu udah mau ngapelin anak orang aja"cibir Mami nya--Siska.
"Apa sih, Mi. Bahasanya, ngapelin. Aku cuma mau main aja"
"Kalian balikan lagi? Emang Aurel nya mau?"tanya Dito.
"Gak ada perempuan yang mau di ajak balikan setelah di tinggal gitu aja, Pi. Begitupun Aurel. Mana mau dia kembali lagi sama aku. Tanpa nanya alasan pun, perbuatan aku di masa lalu udah jadi salah satu faktor Aurel ngejauh dari aku"Dika tersenyum miris. Mengingat kata putus yang di lontarkan Aurel tadi di sekolah membuat hatinya terasa sesak.
"Ini memang salah Papi. Harusnya dulu Papi gak maksa kamu buat pindah sekolah ke Australia. Maafkan Papi, nak"ucap Dito penuh sesal. Sebagai seorang Ayah ia juga bisa merasakan apa yang putra nya rasakan saat berjauhan dari Aurel. Dito pun tahu seberapa besar cinta Dika untuk Aurel. Terbukti dari keputusan final nya yang tidak mau melanjutkan sekolah di Australia. Dan permintaan pindah sekolah nya yang tiba-tiba demi bisa dekat lagi dengan Aurel. Sungguh ia merasa jadi Ayah yang buruk karena sudah menghancurkan kebahagiaan anaknya sendiri.
"Gak ada gunanya Papi ngomong gitu. Toh Aurel gak akan kembali sama aku"
"Coba kamu berjuang lagi, sayang. Mami yakin lama-kelamaan Aurel luluh kok"ujar Siska.
Dika tersenyum.
"Pasti. Anak kalian ini gak akan nyerah gitu aja. Gimanapun caranya, aku akan berusaha buat ngambil hati Aurel lagi""Papi dukung 100%"sahut Dito.
"Mami juga. Aurel itu menantu idaman Mami banget. Baik, cantik, sopan, ramah, mudah bergaul lagi"timpal Siska. Dika tersenyum lebar mendapat respon positif dari orang tuanya.
"Aku pasti berusaha. Iya udah aku berangkat"
"Gak bawa apa-apa nih, ke rumah Aurel? Mau tangan kosong aja?"
"Nanti beli di jalan"
Dito dan Siska hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian, Dika pun pamit kepada kedua orang tuanya dan berjalan keluar rumah.
Sebelum menjalankan motornya, Dika merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari jauh. Pelan tapi pasti matanya melesisik sekitar. Ia melihat bayangan orang yang memakai baju serba hitam tengah mengawasinya dari balik pohon mangga yang ada di seberang rumahnya.
Dika tahu itu adalah orang suruhan untuk mematai gerak-gerik nya. Tapi ia tak tahu siapa orang itu. Sebuah ide pun muncul. Ia berpura-pura mengambil ponselnya dan memperagakan orang yang tengah menelfon dengan seseorang.
"Halo? Iya gue mau ke rumah Aurel. Kenapa? Oh ke rumah lo? Oke nanti gue lewat jalan biasa aja. Jalan Merpati. Iya udah gue berangkat"Dika sengaja mengeraskan suara nya agar bisa di dengar oleh orang yang tengah mengintainya. Setelah itu, baru lah Dika menjalankan motornya meninggalkan pelataran rumahnya.
~flashback off~
Dika menghentikan laju motornya saat melewati jalan Merpati, seseorang tengah menghadangnya dengan berdiri di tengah jalan. Orang itu membelakangi Dika.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, PEMIRSA!!) Jangan lupa bersedekah dengan cara memberi vote dan komentar di cerita ini:) Ariel Prayudha. Pria tampan dengan semua sikap misteriusnya. Terkadang ia bisa bersikap seperti malaikat yang mampu membuat se...