Eleven

1.5K 76 7
                                    

Hai hai..
Ada yang kangen sama Ariel Aurel?
Kangen keberingasan Ariel??
Sebelumnya minal aidzin walfaidzin yaa. Monmaap kalo author banyak salah❤
Vote dulu sebelum baca kuy😄
Penasaran??
Yuk baca👇

__________________

Aurel beberapa kali menoleh ke arah kursi di belakangnya yang kosong sejak tadi pagi. Jelas Aurel mencari keberadaan Dika yang tak terlihat. Bukan apa-apa, hanya saja ia heran karena Dika tidak masuk sekolah dan tidak memberi kabar apa alasan cowok itu tidak masuk.

"Lo nyari si Dika?"tanya Renata.

"Iya. Dia kenapa gak masuk ya? Tumben"

"Mana gue tahu. Lagian, kenapa lo harus nyariin dia? Penting banget nyampe dia gak masuk sekolah aja harus di cariin?"ucap Renata dengan satu alis terangkat bingung. Menurutnya, tidak masuk sekolah tanpa alasan bagi seorang pria itu wajar. Mungkin saja cowok itu masih bergemul manja di dalam selimut, kan? Lagi pula, Dika itu murid baru. Renata akui Dika memang terlihat dekat dengan Aurel. Tapi rasanya kedekatan mereka karena tempat duduk mereka yang berdekatan. Jadi, kenapa Aurel harus sepenasaran itu hanya karena Dika tidak masuk sekolah?

Aurel diam. Ia memang belum menceritakan siapa Dika sebenarnya pada Renata. Menghela nafas panjang, Aurel akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Renata.

"Ren, lo masih inget waktu dulu gue cerita sama lo tentang masa lalu gue?"tanya Aurel.

"Masa lalu lo yang ditinggal sama cowok yang namanya—wait! Jangan ngomong kalau Dika lo itu orang yang sama kayak si murid baru? Soalnya kan nama panjang Dika itu...Andika Yudiarta?!" Renata berseru heboh setelah menyadari bahwa Dika adalah masa lalu Renata. Pantas mereka cepat akrab. Ternyata pernah ada something di antara keduanya dulu.

"Bego nya makin keliatan lo baru nyadar sekarang"cibir Aurel.

"Eh ngomong nya suka gak di filter dulu!"sewot Renata. Aurel hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Saran gue lo gak usah terlalu deket deh sama Dika. Kalau Ariel tahu kan bisa bahaya"

"Awalnya gue mikir gitu. Tapi pas kemarin gue liat dia makan berduaan sambil suap-suapan mesra banget sama Luna, gue jadi gak peduli. Ngeselin gak sih tuh si Ariel? Bukannya minta maaf udah marah-marah sama gue malah ngedeketin cewek lain. Kalau gak sayang mah udah gue put—"ucapan Aurel terpotong karena tiba-tiba pipi kirinya di cium oleh seseorang. Aurel memegangi pipi nya. Dadanya bergemuruh hebat. Ia merasa di lecehkan. Siapa orang kurang ajar yang sudah berani mencium pipinya itu? Menarik nafas panjang, Aurel menoleh ke arah kiri untuk menghujat orang itu habis-habisan.

"Kenapa? Mau marah?"

Aurel mengatupkan bibirnya rapat-rapat saat mendapati wajah Ariel yang sudah berada tepat di depan wajahnya. Di tambah oleh suara berat Ariel yang sangat ia rindukan. Wajar saja, selama masih dalam mode saling diam Aurel jarang mendengar suara Ariel berbicara.

"Gue ke kantin duluan Rel"pamit Renata yang cukup tahu diri dan langsung melenggang pergi.

"Ren tunggu gu—"

"Kamu disini aja"potong Ariel untuk mengembalikan fokus Aurel yang sempat teralihkan oleh Renata yang keluar kelas.

"Kamu apaan sih!"ketus Aurel. Ia hendak bangkit dan menyusul Renata ke kantin, namun Ariel mendaratkan kedua tangannya di pundak Aurel dan memaksa cewek itu untuk tetap duduk diam di tempat duduknya.

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang