Brak
David terperanjat kaget saat Ariel tiba-tiba datang dan menggebrak meja sangat keras. Tak sampai disitu, David kembali dikejutkan oleh perilaku Ariel yang tiba-tiba menarik kerah baju David sampai David bangkit dari duduknya.
"Lo kenapa gak bilang kalau murid baru itu Dika?!"sentak Ariel berapi-api. Tadi David memang bercerita tentang adanya murid baru di sekolah mereka. Tapi David tidak bilang jika murid baru itu adalah Dika. Jadi ia acuh-acuh saja karena memang tak penting. Tapi emosinya langsung naik ketika tahu bahwa Dika lah murid baru di sekolahnya. Satu kelas dengan Aurel pula. Membuat emosi Ariel semakin meledak-ledak saja.
David menghempaskan tangan Ariel dengan kasar. Ia langsung kesal mendengar sentakan Ariel. Dika? Siapa Dika? Bahkan David tidak mengenal nama itu sama sekali. Murid baru itu pun ia hanya dengar gosip para cewek. Jadi ia tak tahu jika cowok itu adalah Dika yang tadi pagi Ariel ceritakan.
"Gue aja gak tahu Dika yang mana,bangsat!"David balas membentak.
"Murid baru itu Dika!"
"Gue cuma denger ada murid baru! Gue gak tahu siapa orangnya. Lo gak bisa marah sama gue kayak gini!"
Ariel mengusap wajahnya frustasi. Memang tak seharusnya ia memarahi David tanpa alasan yang jelas seperti ini. Ia hanya terpancing emosi melihat Aurel berpelukan dengan Dika. Ia paling tak bisa melihat miliknya di sentuh orang lain. Ariel yang penyabar itu selalu menjadi emosional jika menyangkut tentang Aurel.
"Sori,gue kebawa emosi"ucap Ariel penuh sesal. David mengangguk. Ia sudah hafal seperti apa sifat Ariel.
"Gue ngerti. Tapi lo gak bisa terus-terusan kayak gini"David merangkul pundak Ariel. Ariel menghela nafas berat. Ia melepaskan rangkulan David dan berjalan gontai ke tempat duduknya--diikuti David yang duduk di samping Ariel.
"Dika udah berani ngibarin bendera perang sama gue!"
"Gini deh Riel, gue tahu lo cinta sama Aurel. Lo gak rela ngeliat Aurel sama Dika kembali lagi. Tapi ada baiknya lo selesaikan masalah ini dengan cara baik-baik. Jangan pakai kekerasan terus. Lama kelamaan Aurel pasti akan jengah kalau lo terus kayak gini. Ditambah kehadiran Dika. Lo harus bener-bener hati-hati"
"Keliatan banget Dika mau rebut Aurel dari gue! Gak mungkin gue bisa lembut!"
"Main secara cantik,bro. Buat Aurel nyaman lagi sama lo. Jangan sampai lo biarin Dika ngerasa menang kalau lo emosian terus. Lo tahu kan Aurel gak suka di kasarin?"tanya David.
Ariel mengangguk.
"Tapi selama ini gue gak bisa kontrol emosi gue sama Aurel""Nah, itu. Mulai sekarang lo harus pinter-pinter ngendaliin emosi lo. Inget, gimanapun juga Dika adalah orang yang lebih dulu ketemu Aurel. Dia lebih tahu Aurel dibanding sama lo. Jangan egois. Atau Aurel bakalan ngejauh dari lo"
"Aurel gak mungkin ngejauhin gue!"
"Mungkin-mungkin aja. Lo gak inget semarah apa lo sama dia tadi malem? Itu bisa jadi alasan kuat. Secara lo tuh terlalu menyalahkan Aurel. Padahal gak semua masalah berasal dari Aurel"
"Terus gue harus gimana?"Ariel mulai luluh.
"Perbaiki hubungan lo sama Aurel"
"Itu emang mau gue. Tapi gue lagi marah sama dia, "Ariel mendengus kesal mengingat pemandangan yang ia lihat di kelas Aurel.
"Gue ngerti. Tenangin dulu diri lo. Baru nanti samperin Aurel"
Ariel hanya mengangguk. Ia tersenyum. Meskipun begitu, niatnya untuk menghabisi Dika sudah bulat. Aksinya akan ia jalankan malam ini juga. Untuk hari ini ia akan membiarkan Dika bersama Aurel dulu sebelum Dika menjemput ajalnya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Jugendliteratur(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, PEMIRSA!!) Jangan lupa bersedekah dengan cara memberi vote dan komentar di cerita ini:) Ariel Prayudha. Pria tampan dengan semua sikap misteriusnya. Terkadang ia bisa bersikap seperti malaikat yang mampu membuat se...