Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian biar semakin banyak yang mau baca ya.
Yang belum follow akun ku, bisalah di follow dulu😋Happy Reading❤
_________________________
Ariel dan Aurel tertawa mengingat kejadian di perpustakaan saat Bu Lisa mengomel panjang lebar tentang mereka yang asyik berpelukan padahal bel masuk sudah berbunyi. Ariel dan Aurel saat itu terkejut saat terdengar suara cempreng Bu Lisa yang meneriaki keduanya. Ariel dan Aurel menunduk mendengar ceramah Bu Lisa, sesekali mengangguk seolah paham. Padahal keduanya sama-sama tidak mendengarkan. Malas juga jika mendengar ocehan orang lain, bukan?
Dan bukannya kembali ke kelas setelah di marahi, Ariel malah menyeret Aurel untuk pergi ke kantin. Aurel sempat menolak karena ia belum pernah membolos. Ia takut akan di marahi guru. Namun Ariel terus memaksa dan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Alhasil, disinilah mereka. Duduk berdua menyantap siomay dan segelas jus jeruk.
"Pulang sekolah jalan-jalan dulu mau?"tanya Ariel.
"Kemana?"
"Nonton ke bioskop. Gimana?"
"Boleh. Udah lama juga kita gak nonton"
"Oke. Mau nonton apa kira-kira?"
"Em...aku tahu kapan kamu mati"
Ariel yang tak tahu judul film itu pun sontak tersedak siomay nya sendiri. Ia segera meminum jus jeruk nya hingga tersisa setengah.
"Eh kenapa kamu?"tanya Aurel panik.
"Kamu tahu kapan aku mati?"Ariel balik bertanya. Aurel berusaha mencerna kalimat Ariel. Setelah sadar, ia tertawa membuat Ariel bingung.
"Kok malah ketawa?"
"Ya kamu lucu"
"Lucu nya?"
"Itu tuh judul film. Yakali aku tahu kapan kamu mati"
Ariel nyengir. Ia memang tidak tahu menahu soal film horor. Percayalah, meskipun Ariel adalah seorang psikopat, tapi cowok itu sangat menjauhi film berbau horor yang ada scane pembunuhan nya. Aneh, kan? Psikopat tapi takut melihat pembunuhan yang justru hanya settingan.
"Yakin mau nonton horor? Gak mau yang bergenre romance gitu?"
"Contohnya?"
"My Lecturer My Husband, mungkin? Atau Dilan? Milea? Dua garis biru? Mariposa? Banyak"
"Receh banget"cibir Aurel. "Kok kamu bisa tahu semua itu?"
"Bi Minah tuh suka nonton yang begituan. Aku yang temenin"
"Kamu nemenin nonton? Sure?"Aurel tersenyum geli. Tak menyangka bahwa kekasihnya mau saja menemani Bi Minah nonton film bergenre romance.
"Nemenin duduk di samping dia aja. Kadang suka kaget bi Minah tiba-tiba ketawa. Ampun deh, udah tua tapi suka nya film yang romantis"ucap Ariel menggeleng kan kepalanya mengingat jika sedang tak ada kerjaan, bi Minah selalu menyempatkan diri menonton film di ponsel nya. Ariel pernah mengajak bi Minah untuk langsung menonton di bioskop, tapi bi Minah menolak nya dengan halus. Padahal Ariel benar-benar ingin membuat bi Minah senang. Hitung-hitung menyenangkan Mama nya sendiri.
"Kan bi Minah juga gak mau kalah sama yang muda"
"Ya begitulah. Jadi mau tetep nonton horor?"tanya Ariel.
"Iya. Kamu mau kan?"
"Mau mau aja. Kamu gak tertarik nonton Araspati? Kayaknya serem tuh"
"Nggak ah. Mau nonton ricis"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Novela Juvenil(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, PEMIRSA!!) Jangan lupa bersedekah dengan cara memberi vote dan komentar di cerita ini:) Ariel Prayudha. Pria tampan dengan semua sikap misteriusnya. Terkadang ia bisa bersikap seperti malaikat yang mampu membuat se...