Jangan lupa vote sebelum membaca ya, pemirsa!
Pengen deh kalian komentar di setiap baris...huhuu mimpi aku😌Happy Reading❤
__________________________
"Maafin Ariel, Pa. Ariel sayang sama papa"
Tubuh Yudha menegang mendengar pengakuan tak terduga yang terlontar dari bibir Ariel. Hatinya menghangat. Ia merasa senang bukan main. Disaat ia mulai putus asa untuk kembali mengenal putra nya yang dulu, kini keajaiban itu datang. Pagi itu Ariel telah kembali menjadi putra kebanggaan nya. Putra yang selalu ia elu-elu kan. Putra semata wayangnya yang sangat ia sayangi. Harta berharga yang akan selalu Yudha jaga sampai kapanpun.
"Papa sudah memaafkan kamu, nak. Papa juga sayang sama kamu"balas Yudha menepuk punggung Ariel yang berguncang. Ia mengurai pelukan. Ia mendaratkan kedua tangannya di pundak Ariel. Menatap putra nya yang menangis dengan lekat.
"Rindu Mama, hm?"tanya Yudha. Ia tahu betul apa alasan putra nya menangis. Sudah pasti karena merindukan sosok Mama nya.
"Aku mimpi ketemu Mama. Kata Mama, Mama gak suka liat aku sama Papa berantem. Aku nyesel selama ini udah bersikap kurang ajar sama Papa. Maafin aku"lirih Ariel parau.
"Papa juga minta maaf sama kamu, Riel. Papa belum bisa jadi sosok ayah yang baik buat kamu. Maaf kalau Papa nggak punya banyak waktu buat kamu. Maaf kalau Papa lebih sering mengabaikan kamu"
"Aku ngerti. Papa sibuk kerja buat aku. Tapi aku malah bersikap gak baik sebagai seorang anak"
"Kalau begitu, mari kita lupakan masalah itu. Kita mulai semuanya dari awal"
"Iya, Pa. Aku janji bakal sering nemenin Papa di rumah"
Yudha tersenyum. Saat tangannya bergerak untuk mengusap kepala Ariel, ia mengernyit ketika tubuh Ariel yang panas.
"Tubuh kamu panas, Ariel. Lebih baik kamu istirahat. Gak usah sekolah dulu"ucap Yudha cemas.
"Panas doang, Pa. Nanti juga sembuh"
"Jangan menyepelekan hal kecil, Ariel. Kamu harus istirahat!"
"Nggak, Pa. Aku butuh udara seger buat tenangin pikiran aku yang kacau. Papa gak usah cemas, aku cuma butuh minum obat aja. Nanti juga sembuh"
"Tapi—"
"Aku tetep mau masuk sekolah!"tegas Ariel tak terbantahkan. Yudha menghela nafas panjang. Sifat keras kepala Ariel sama persis seperti dirinya yang selalu tidak bisa di bantah oleh siapapun.
"Ya sudah, tapi kamu berangkat sekolah di antar Papa. Pulang nya sama David, biar nanti Papa ngomong sama dia. Gak ada bantahan!"
"Iya, Pa"Ariel tersenyum tipis.
"Ya sudah kamu duduk. Makan biar badan kamu gak lemes"
Ariel mengangguk. Ia berjalan sambil memegang kepalanya yang terasa pening. Ia hampir saja terjatuh jika Yudha tak bergerak cepat menahan bobot tubuhnya.
"Kamu yakin mau tetep sekolah?"tanya Yudha setelah membantu Ariel untuk duduk.
"Yakin, Pa. Kalau pusing nya nambah, aku bisa ke UKS nanti. Tenang aja"
Bi Minah pun datang dengan membawa piring berisi makanan untuk sarapan mereka. Jika pagi biasanya Ariel dan Papa nya hanya akan sarapan roti isi selai dengan segelas susu. Namun pagi ini Yudha meminta Bi Minah untuk memasak makanan kesukaannya dan juga Ariel. Pagi pukul 03.30 ia mendengar Ariel berkata bahwa ia rindu makan pagi dengan memakan makanan favorit nya yang di buat oleh Mama nya. Entahlah saat itu Ariel sedang mengigau atau tidak. Yang jelas setelah itu ia buru-buru membangunkan bi Minah hanya untuk menyuruh art nya itu untuk memasak makanan favorit nya dan juga Ariel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, PEMIRSA!!) Jangan lupa bersedekah dengan cara memberi vote dan komentar di cerita ini:) Ariel Prayudha. Pria tampan dengan semua sikap misteriusnya. Terkadang ia bisa bersikap seperti malaikat yang mampu membuat se...