Nineteen

778 38 11
                                    

Halo...ketemu lagi sama author setelah sekian lama aku ngilang gatau kemana. Hehe.

Sebelumnya maaf banget ya gaes aku lama gak update. Apa alesannya kalian udah tau kan?
Berhubung udah lama gak update, yuk langsung aja baca kelanjutan cerita Ariel dan Aurel. Kangen kan??

Happy Reading ❤

__________________________

"Dav!"

David yang hendak memasuki mobilnya menoleh saat ada suara yang ia kenali memanggil nya. Ariel. Melihat Ariel yang tengah berlari kecil hendak menghampiri nya membuat David mengurungkan niatnya untuk pulang lebih cepat. Urusannya yang lain bisa ia urus nanti. Yang jelas ia sekarang penasaran kenapa Ariel tiba-tiba memanggil nya sedangkan tadi cowok itu terlihat sangat marah padanya.

"Kenapa? Kangen?"gurau David.

"Kepedean"cibir Ariel "Mau kemana lo?"

"Goyang Pantura. Balik lah"David mendengus.

"Buru-buru amat. Gak mau ikut gue ke rumah sakit buat jenguk Aurel?"

David tersenyum tipis "Lain kali aja"

Ariel tampak menganggukkan kepalanya. Kemudian matanya menelisik mobil David.

"Ngapain lo liat- liat mobil gue? Lo gak ada niatan buat nyolong mobil gue nanti malem kan?"

"Gak tertarik"sahut Ariel.

"Songong lo pantat babi"

"Ikut gue sebentar Dav"ucap Ariel secara tiba-tiba.

"Kemana?"

"Gudang. Gue mau nyari sesuatu"

"Sesuatu udah kayak Syahrini aja lo"David terkekeh pelan.

"Ck, bercanda terus lo"Ariel berdecak.

"Oke-oke, ayok gue temenin. Cemen lo! Ke gudang sendiri aja gak berani. Malu dong sama adik lo yang nanti kalau masuk kandang pasti berani sendiri"ucap David ambigu.

"Adik?"Ariel menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Iya adik. Adik yang bisa menghasilkan Ariel junior..hehe"David nyengir.

"Sialan"maki Ariel lalu berjalan duluan. Tanpa menaruh curiga sedikitpun pada Ariel, David tetap mengikuti langkah Ariel menuju gudang sekolah yang jarang di kunjungi. Sesampainya di depan gudang, David merinding sendiri melihat suasana gudang yang sangat hening. Suasananya gelap. Tidak terbayangkan seberapa menyeramkan nya suasana di dalam gudang. Masih di luar saja sudah membuat bulu kuduknya meremang. Apalagi masuk, mungkin bulu itu juga akan ikutan meremang. Eh?

"Serem banget dah nih gudang"celetuk David.

"Banyak omong lo. Sekarang temenin gue masuk"ucap Ariel. Ia lalu membuka pintu gudang. Gelap yang menyambut mereka. Ariel berjalan duluan untuk mencari saklar lampu—dan dapat! Ia menekan saklar lampu sehingga kini ruangan itu sudah terang. Karena kondisi gudang yang sudah terang, David akhirnya mau melangkah masuk menyusul Ariel. Dalam hati ia berfikir, disini justru ia yang penakut bukan Ariel. Lalu kenapa cowok itu justru memintanya untuk menemani cowok itu masuk kedalam gudang?

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang