17. Panti pt. 2

79 12 0
                                    

Happy reading♥

-

Dua keluarga itu sudah berkumpul didepan panti. Sea digandeng oleh si kembar kanan dan kirinya. Loren ada di samping papanya dan om Felix. Mommynya bersebelahan dengan Yura. Sedangkan Gara pria itu menatap tajam ke dua kembar itu. Mulutnya tak jarang mengeluarkan umpatan kesal.

Sea gadis itu sangat ceria. Walaupun sebenarnya dirinya sudah leleh sekali, tapi tidak mungkin kan ia mengacaukan suasana. Jadi Sea harus tetap senyum.

"Yok masuk sekarang itu sudah ada ibu panti nya" suruh Felix.

Kemudian mereka masuk ke ruangan di panti khusus untuk tamu. .mungkin ini kunjungan pertama Sea dan Gara beserta si kembar. Tapi sering bagi para ortu dan Loren.

Mereka sudah tau pasti selul beluk panti asuhan yang mereka kunjungi. Untuk memberi kan sedelah santunan dll.

Perasaan Sea tidak enak tapi ia tak tau apa yang akan terjadi. Semoga zaja tidak membuatnya kecewa.

"Adek kenapa" tanya Gara lirih.

Pasalnya Sea tampak sangat letih. Kepalanya ia senderkan di bahu gerald dan kedua tangannya di genggam oleh gerild.

Mendengar pertanyaan Gara Sea hanya menggeleng ia langsung duduk biasa. Kedua ortunya dan ortu kembar asik mengobrol dengan pemilik panti. Loren dia mungkin memcari udara luar. Sedangkan anak anak duduk di sofa depan.

"Beneran gpp? Mau tiduran lagi gpp kok sini" tuntun Gerald sea pun menurut.

"Abang jangan tinggalin Sea ya" pinta nya

Ketiganya kompak mengangguk. Tanpa . Mereka sadari.ucapan Seaada maksud tersendiri. Entah lah semoga baik baik saja  .

Semoga orang orang terdekat sea tetap seperti ini pada Sea. Sea suka disayangi:)

-

 "terimakasih banyak loh tuan. Sudah meluangkan waktunya pergi ke panti kami" ujar ibu panti

"Kami mungkin akan sering berkunjung kemari bu" Vivi

"Wah pasti anak anak bakalan senanh sekali jika mendapat perhatian lebih" ibu panti.

"Kami turut senang jika anak anak bahagia" kata  Yura sambil tersenyum.

"Emm dimana aise bu?"  Tanya Vivi. Pasalnya Vivi dan Lucas tertarik dengan Aise. Lebih tepatnya Vivi saja.
Tapi Lucas pun merasa senang juga.

"Dia sedang membagi makanan pada anak anak" seru ibu panti.

"Wah baik dan rajin sekali dia" lucas

"Kami akan sering kemari bu" ujar Vivi sambil menatap ke arah Aise juga.

Bu panti pun mengangguk senang.

Aise adalah gadis seumuran Sea. Dia cantik baik dan rajin. Setiap lucas dan vivi berkunjung pasti mereka akan menanyakan aise. Semoga nasib asie bisa beruntung.

"Kami pamit dulu ya bu" oamit Felix

Kemidian anak anak panti menyalimi semua tangan keluarga itu. Termasuk sea Gara dan si kembar.

"Berasa orang tua Gue" bisik gerild pada Gara. Gara pun mengangguk setuju.

"Byee adek adek ka Sea sama yang lain pamit ya byee" pamit sea.

Sea juga bermain tadi bersama beberapa anak panti. Itu sangan mengasikan. Biasanya ia yang di panggil adek. Sekarang ia memanggil orang lain adek. Itu sungguh aneh tapi sea suka itu.

Mereka pun berjalan ke arah mobil. Sebelum itu Vivi menghampiri Aise dan memeluknya erat. Di kecupnya dahi gadis itu.

Sea juga melihat itu. Pikirannya mulai berkelana. Tidak dia tidak.boleh seudzon.

"Ayo ay" ajak Lucas.

Mereka pun naik mobil dan kembali ke rumah. Tanpa Gara Sea sadari Mobil milik sikembar juga dibelakangnya searah dengan rumah mereka.

Di perjalanan pulang. Vivi berbicara.

"Tadi tuh Mommy udah ketemu sama aise. Dia gadis cantik kayak adek. Umurnya juga sama kaya adek. Cuma tuaan dia 2 bulan. Dia baik, sopan, rajin dih bener bener perempuan baik baik dia itu."

Sea yang mendengar itu agak sedikit sedih. Tapi untuk apa dia sedih kan. Yang ia takutkan tidak akan pernah terjadikan.

"Abang Sea ngantuk Sea mau tidur sama abang Gara" loren pun mengangguk iyamengangkat Sea ke Gara.

"Kok tidur lagi? " Gara

"Hehe cuma cape aja bang" kemudia Sea menelusupkan wajahnya di ceruk leher Gara. Dan gara sedang nge game.

Vivi masih asik bercerita tentang Aise pada Suaminya dan putranya.

"Mom, mommy gak ada niatan buat adopsi dia kan" tanya Gara malas.

Sea berpikir sejenak. Ia tersenyum  dan menatap sang suami.

"Mas.." ia meminta persetujuan suaminya.

"Iya terserah anak anak aja. Apa lagi adek itu" lucas tau pasti susah untuk sang putri satutatunya itu.

Karena Sea pernah berkata pada Lucas. Sea tskut kasih sayang yang terbagi. Lucas pun paham apa makna kata Sang putri.

"Ya terserah mommy aja. Aku si oke oke aja" loren

"Kok lo gitu si Bang" Gara

"Loh emang kenapa Gar?" Tanya vivi

"Gimana ya mom. Gara juga mikirin Sea. Nanti takutnya dia gak bisa nerima"

"Yaudah nanti kita bahas di rumah aja ya. Sekalaan sama Sea." Kata Lucas. Semuanya memgangguk.

Dan ya Sea tidak tidur. Dia hanya pura pura ngantuk. Niatnya hanya tak ingin mendengar cerita sang mommy tentang anak panti itu.

Tetapi ia malah mendengar hal yang ia takuti selama ini. Ia tau dirinya Lemah. Kata kata Alea dan Gea waktu itu kini terlintas di pikiran Sea.

Semoga ia tak mendapatkan kabar buruk itu.

-

Tbc
Huhh

-  Gerald

    -   Gerild

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    -   Gerild

Klo typo bilang

The Visual Rich [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang