35. Pelukan Penenang

103 10 1
                                    

Kini keadaan Sea benar benar flat. Dia memang sudah berganti pakaian, tetapi entah apa yang dia pikirkan dia selalu terbayang akan perkataan keluarganya terutama mommy.

"Sea gak  ngapa ngapain" lirih sea

Sea verada di hadapan cermin kamar mandinya. Menatap dirinya yang tsk baik. Otak kecilnya berpikir polos bagaimana bisa mereka dengan seenak gambalang memojokannya.

Aise satu nama itu tak luput dari ingata Sea. Dimana sea dapat membaca raut wajah aise yang sedih tapi tidak real.

"Sea gak salah kan, sekarang disini sea dah gak ada yang bikin pengin cepet pulang deh heheh" kekeh sea

Terdengar surara pintu dibuka. Sea memang tak mengunci pintu kamarnya. Meskipun keadaanya buruk tapi kamar Sea tetap rapi. Ingat Sea sangat suka bersih. Masa iya lagi emosi barang barang banti buang acak acak ya kasihan yang beresin:)

Kalian tau siapa yang masuk kamar sea?

Dia adalah Gerald. Gerald sangat khawatir dengan kondisi Sea. Dia tau pasti ada yang tidak beres dengan ucapan Aise waktu pulsek.

Setelah masuk, kamar sea masjh rapih. Dia juga tak melihat gadis itu di kamarnya. Kekudian perhatianya jatuh ke gadis yang baru keluar kamarmandi.

Sea terlihat lebjh segar walauoun masih jetara hidung merah dan mata sembab. Ya karena kulit putih glowing milik sea itu sangat putih:)

Sea menatap datar sang abang. Bukan apa apa dirinya malas berekspresi saja.

Gerald menghampiri Sea dan memeluknya. Gerald memang sedari tadi diam di bawah. Karena dia tidak percaya wanita panti itu.

"Abang ngapain" ujar sea

"Abang percaya sama Sea" lirih Gerald

Sea pun kembali ingin menangis. Gerald yang
Tau segera memeluk sea. Entah apa yang harus ia lakukan apa yang membuat keluarganya dengan mudah percaya pada krang asing.

Gerald masih menganggap aise itu orang asing dan tak akan pernah berubah. Ia yakin kalau inti permasalahan ini ada pada aise dan sea.

"Abang janji jangan berubah, sea kaya sendiri hiks kalo dirumah" ujar sea gerald hanya mampu mengguk saja.

Sea bercerita apa yang ia rasakan sampai apa yang terjadi sebenarnya. Sea tak berbohong bahkan tak ada niatan sama sekali untuk dirinya menyingkirkan Aise. Dia sudah ia anggap keluarganya sendiri walau agak terpakasa.

-

Pagi hari situasi di meja makan Louxis sangat hening. Sea hanya diam bahkan semya abangnya juga. Aise dia selalu di lontarkan pertanyaan yang membuat meja makan hangat oleh sang mommy. Tapi tetap terasa aneh.

"Adek makan yang banyak ya sayang, biar semangat sekolahnya" ucap Vivi menaruh lauk di piring sea.

"Iya mi makasih" kata aise

Hari ini sea berangkat bersama xien. Tapi kali ini dirinyalah yang kerumah Xien. Tak apa tak akan terlambat juga.

Ternyata xien sedang akan mengekuarkan motornya ingin menujubke rumahnya mungkin.

"Loh kok kesini si" tanya Xien

"Ihh emang gak boleh" rajuk sea memalingkan wajah

"Bukan gitu, tapi nanti kamu capek loh"

"Iya iya ayok berangkat sea piket nih nanti dinarahin ketua" cemberut sea

Xien membantu sea naik kemotornya. Posturnya yajg mungil membuat sea susah naik ke motor xien ya sekalian modus la sama calon bini. Ehh

Brumm

Motor xien melesat jauh menuju sky high school.

Di sekolah Sea napak seperti biasa. Hanya saja  dirinya lebih memilih kekantin dan makan bersama kayla jihay dan livia.

"Se lo kok gak sama abang abang lo si xien juga? Lo gak ada apa apa kan? Tanya beruntun jihay

"Apaan sih lo coba tanya atu atu" senggol Kayla

"Hehe gpp kok cuma sea kan mau makan sama kalian emang gk boleh" tanya Sea

"Hee ya jelas boleh bgt la yakali gak lo kan sahabat kita" kata kayla

"Xien kayaknya bucin bgt deh sama lo" ledek livia

Sea mengerutkan dahi. Jihay pun menepuk jidatnya. Hadeh

"Duhduhduh.. guys ni anak gemoy ini kalian lupa kepolosannhmm" tanya jihay dramatis

Sea tambah bingung mengerjabkan matanya. Kayla dan livia menatap sea.

"Cukupppp" teriak Kayla sampai hampir semua orang yang di kantin menoleh.

"Ajimm kagett humann soviett" kesal jihay menabok lengan Kayla

"Gila see lo ucul bgt haahhhh polosnya lo itu natural bet" kata livia.

"Sea tau sea imut" pede sea ketiga sahabatnya pun memutar bola matanya malas.

"Tapi bocin itu apa? Bobo cincau?" Tanya Sea penasaran

"Pfffft" tertawa tertahan ala likayji

Sea semakin bingung. Jadilah dirinya klik ok google denga mic.

"Oke google apa arti bucin.."

Ketiga sahabatnya kembali menganga.

"Berikut adalah tampilan untuk hasil pencarian bucin"

Sea menscroll sampai ia paham.

"Udah se jangan di terusin" pasrah livia menelungkupkan wajahnya.

Tiba tiba sea menyodorkan hpnya ke atas meja. Begitu terkejutnya mereka melihat.
.
..
.
..
.
..

"Astaga SEAAA" kaget Kayla jihay dan livia bebarengan.



















"Bibirnya kok di makan?"














-

Huh update nihh
Aku targetin ke bebrapa part mendekati ending ya bisa 10-15 part atau kurang

Suport me

See you

The Visual Rich [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang